Setelah menceritakan kisah Sorn, Day pergi mandi dan berganti pakaian.Sambil menunggu waktu makan malam, Day Itt itu berbaring bersama dan terus bicara tentang toko.
Saat tiba waktunya untuk berkumpul lagi dengan yang lain,. Day membawa Itt untuk duduk dan menunggu di lobi bawah.
Sambil menunggu yang lain, Itt duduk diam dan terus menatap kue di etalase sampai Day harus menggunakan tatapannya untuk mengancam Itt.
Tak lama kemudian, Neil Nick dan Nan Mac bergabung dengan mereka.
“Bagaimana kita akan pergi?” Itt bertanya karena semua orang sudah siap.
“Phi Pom meminjamkan mobil untuk kita. Tapi kita mungkin harus berdesakan sedikit. Oke?” tanya Nan.
“Oke, tidak masalah,” kata Neil. Day dan Itt mengangguk.
“Kalau begitu aku akan menyetir. Aku tahu rutenya, aku akan mengantar kalian ke restoran yang punya makanan paling enak” jawab Nan sebelum berjalan terpisah untuk mengambil kunci mobil dari pemilik ppenginapan.
Setelah mendapat kuncinya, Nan keluar menuju mobil yang diparkir di depan gedung.
Mac duduk di sebelah Nan. Di belakang adalah Itt bersama Day, Neil dan Nick dan ketika semua orang masuk ke dalam mobil, Nanti langsung mengemudi menuju ke restoran.
“Aku membawa antihistamin,” kata Day saat mereka sedang duduk di dalam mobil.
Itt menoleh untuk melihat Day dengan bingung.
“Aku tidak alergi udang sungai. Kenapa kamu membawanya?” Itt bertanya.
“Aku punya untuk berjaga-jaga. Waktu itu tadi kamu bilang pernah makan salat telur kepitinv, ternyata kamu tetap alergi” ucap Day dengan suara tenang.
“Kamu membuatku takut. Aku tidak mau punya alergi terhadap udang sungai. Aku ingin makan yang banyak” kata Itt dengan suara panjang.
Day tersenyum kecil.
Jarak penginapan dan restoran yang dimaksud Nan ternyata tidak terlalu jauh. Mereka sampai di restoran dengan gaya khas Thailand.
“Day, berapa banyak yang bisa aku makan?” Itt langsung bertanya pada Day saat dia masuk.
Nan memberi tahu staf yang datang untuk menyambutnya bahwa dia sudah menelepon dan memesan tempat.
“Apa kamu berencana makan semua persediaan toko?” Day bertanya balik.
Itt tidak menanggapi. Dia melihat-lihat dekorasi di dalamnya toko. Itt tiba-tiba mendekat kearah Day dan memegang lengannya.
“Apa itu?” Day berbalik untuk bertanya pada Itt.
