"Day, lakukan perlahan," suara Itt terdengar.
"Jangan terlalu tegang," jawab Day.
"Sakit!" Suara Itt menjawab.
Tok tok tok
"Hei, apa yang kalian berdua katakan? Kalian tunggu sampai di rumah" Suara mengejek Nick terdengar di luar pintu kamar mandi ruang pemulihannya.
Hari ini Itt sudah bisa kembali ke rumah, jadi Nick dan Neil pergi membantu membawa barang-barang. Ada banyak sekali hadiah yang dibawa orang-orang yang datang menjenguk Itt.
"Apa yang kamu bicarakan, Nick? Aku meminta Day untuk membantu mengenakan bajuku" teriak Itt sebagai tanggapan.
Day memang sedang membantunya karena dia masih tidak bisa mengangkat lengannya di tempat dia ditembak.
"Hahaha... Kata-katamu yang membuat orang salah paham. Cepat lah, semuanya sudah selesai dikemas." jawab Nick.
Day selesai membantu Itt dan mereka keluar dari kamar mandi. Itt melihat Nick dan Neil duduk menunggu. Semua yang akan dibawa pulang memang sudah selesai dikemas. Tinggal dibawa ke mobil.
“Wooo... kamu melakukannya begitu cepat?” Itt bertanya.
“Yah, kamu ingin cepat pulang, bukan?” Nick bertanya sambil tersenyum.
“Itt, bantu bawa barang-barang ke mobil. Ambil yang bisa kamu bawa. Setelah ini kita masih harus menemui dokter Ruangrit.” Day mengingatkan Itt. Dr. Rueangrit membuat janji untuk berbicara dengan Itt tentang traumanya sebelum pulang.
"Ya" jawab Itt lalu mengambil tas dan membawa nya.
Semua orang meninggalkan ruangan dan pergi ke tempat parkir untuk menyimpan barang-barang dimobil.
Neil dan Nick berkata mereka akan menunggu mereka di kantin rumah sakit.
Setelah semua sudah masuk mobil, Day dan Itt pergi menemui dokter.
"Apakah lenganmu sakit?" Day bertanya khawatir. Itt menggelengkan kepalanya.
"Tidak banyak," jawab Itt jujur.
Terapi fisik yang dia jalani saat ini di rumah sakit sangat membantunya.
Saat mereka berjalan menuju ruangan Dokter, mereka melewati kamar bayi. Itt tiba-tiba berhenti dan menatap papan nama diatas pintu.
Day juga berhenti saat melihat Itt tiba-tiba berhenti.
"Apa yang terjadi?" Day bertanya, kembali ke tempat Itt berada dan kemudian melihat tanda yang sedang dilihat Itt.
"Day, bisakah kita masuk sebentar?" Itt bertanya. Day mengerutkan kening karena bingung.