bab 24

1.4K 53 27
                                    

“Kamu banyak bicara. Tanya saja” ucap Day dengan nada normal.

“Mmm.... Kemarin siang, dimana Khun Day?” gadis itu bertanya.

“Di toko, bekerja,” jawab Day sambil melihat produk di depannya juga.

“Dan... Mmm... Pacarmu?” Lanjut gadis itu, ingin melihat sikap Day. Day juga mengangkat alisnya.

“Dia keluar untuk beberapa keperluan, kenapa?” Hari bertanya lagi.

“Tidak... Hanya saja kemarin Khem pergi ke mall bersama beberapa teman, aku melihatnya tapi…”  Gadis itu berpura-pura menunda seolah dia tidak berani berbicara.

Mendengarnya, Day tersenyum tipis memahami segalanya.

“Apakah kamu melihat Itt duduk makan bersama seorang gadis?” kata Day terlebih dahulu, membuat gadis itu sedikit membeku, karena dia mengira Day tidak tahu.

“Ya... Apakah Khun Day tahu?” Gadis muda itu penasaran.

“Aku tahu, Mereka bisa pergi berdua karena aku mengizinkannya. Faktanya, gadis itu adalah mantan pacar Itt sejak SMA” kata Day dengan nada sedikit mengejek.

Day merasa sedikit kesal pada Khem. Dia tahu apa tujuan gadis ini membicarakannya?

“Mantan pacar? Dan Khun Day mengizinkannya pergi hanya berdua?” Gadis itu bertanya lagi.

“Ya, kenapa aku tidak mengizinkannya?” tanya Day. Dia ingin tau apa yang akan dikatakan gadis itu selanjutnya.

“Uh... tidak apa-apa” Kata gadis itu, 

Day menunggu Khem melanjutkan pembicaraan. Tapi ternyata gadis itu tidak mengatakan apa apa lagi.

“Jika maksud khun Khem, apa aku tidak khawatir api yang padam akan kembali berkobar? Izinkan aku memberi tahu khun Khem, bahwa aku tidak akan pernah mengkhawatirkan hal itu karena kami sudah bersama dalam waktu yang lama. Kami berdua saling percaya dan selalu jujur ​​satu sama lain. bahkan jika ada pihak ketiga datang berusaha untuk memisahkan kami, mereka tidak akan pernah berhasil. Karena aku dan dia sangat saling mencintai,” ucap Day dengan nada sewajarnya..

Kalau Day yang sekarang masih sama dengan Day yang dulu, mungkin dia sudah mengatakan perkataan sesuatu yang kasar atau bahkan mungkin mengancam gadis itu. Day yang sekarang tau, dia harus bisa belajar berbicara baik dengan orang lain untuk pekerjaannya. Jadi dia harus memakai topeng untuk bersosialisasi. Senyumnya yang lugas dan menggunakan kata-kata yang sopan. Tapi jauh di lubuk hatinya, Day masih memiliki sisi brutalnya.

Saat Khem mendengar itu, dia terdiam memahami perkataan Day. Jadi dia hanya bisa tersenyum.

Day Itt 4Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang