Setelah mencuci piring, Day dan Itt duduk bersama Nong Kan beberapa saat, sebelum Chan meminta untuk mengajak Nong Kan beristirahat. Dia berterima kasih kepada Day dan Itt karena telah mengundangnya makan bersama dan juga membantu merawat Nong Kan.
“Ayo main ke rumah paman besok, Nong Kan,” ajak Itt pada anak laki-laki itu.
Dia mengantar sampai ke depan rumah Chan.
“Babai, Babai, cup cup.” Nong Kan melambaikan tangannya dan membuat gerakan mencium, membuat Itt tertawa.
Setelah melihat P'Chan dan Nong Kan masuk kedalam rumah,. Itt dan Day kembali masuk ke rumah mereka.
“Nong Kan lucu sekali,” kata Itt kepada kekasihnya sambil memasuki rumah.
“Sebelum kamu masuk ke kamar tidur, kirim SMS ke Ce tanyakan apa Salmon sudah bangun, aku ingin bicara dengannya,” ucap Day dengan nada normal, membuat Itt terdiam sejenak, sebelum buru-buru meraih lengan Day.
“Day, jangan memarahi keponakanmu, Salmon takut kamu berbuat jahat padanya,” Itt bertanya pada kekasihnya dengan cemas.
“Apakah menurutmu aku orang yang tidak rasional?” Day bertanya, suaranya lembut. Itt tersenyum kering dan menggelengkan kepalanya.
“Tidak, tapi aku kasihan pada keponakan ku,” jawab Itt pelan, mendorong Day mengangkat tangannya untuk mengusap kepala Itt maju mundur.
“Mandilah, aku akan mengunci rumah” kata Day, sebelum berjalan untuk memeriksa kebersihan rumah, Itt pergi ke kamar tidur untuk mandi, lalu berganti pakaian.
Itt lalu mengirim pesan kepada kakaknya dan mengatakan bahwa Day ingin untuk berbicara dengan salmon.
Keduanya tinggal di kamar sambil menonton TV bersama hingga hampir tengah malam. Kakak perempuan Itt kemudian mengirim sms yang mengatakan bahwa Salmon siap berbicara karena si kecil tidak harus pergi ke sekolah hari ini, jadi ada waktu untuk berbicara dengan Day dan Itt.
Itt dengan cepat membuka skype agar dia bisa langsung berbicara dengan Salmon.
(“Paman Day, Paman Itt, halo”) Suara anak laki-laki itu terdengar dengan senyuman di wajahnya, sebelum mengangkat tangannya untuk menghormati Day dan Itt, yang balas melambai ke keponakannya, dan Day mengangguk sebagai tanda terima.
“Apakah kamu sudah sarapan?” Itt bertanya terlebih dahulu, agar keponakannya tidak terlalu tegang. Hanya dengan melihat melalui layar ponselnya sekarang, dia tahu bahwa keponakannya menyadari bahwa Day mengetahui keseluruhan cerita.
(“Aku makan, Paman Day, maafkan aku”), Salmon menanggapi Itt, sebelum mengangkat tangannya lagi dan berbicara kepada Day dengan suara gemetar.
“Minta maaf untuk apa?” Day bertanya pelan.
(“Eee… maaf karena Sal bertengkar dengan teman disekolah”) Jawab Salmon pelan.
Day mendengar kakak perempuannya tertawa di dekatnya.