bab 43

1.4K 48 8
                                    


 

Day mencium Itt dengan penuh gairah. Dia menghisap kuat ujung lidah Itt hingga Itt merasakan sakit.

“Aaahhhh....!”

Itt mengerang protes di tenggorokannya. Itt merasa sakit, tapi dia juga merasa kesemutan di dadanya.

Day mencium dan menggigit bibir Itt secara sensual lalu menjauh sedikit.

Keduanya saling memandang.

“Apa?” Itt bertanya.

Day tersenyum kecil.

“Bukan apa-apa, tapi aku akan menghukummu. Hukuman karena keras kepala. Kamu tidak peduli dengan apa yang aku katakan, kamu tidak mendengarkanku” jawab Day.

Wajah Itt merah.

“Dan seperti apa hukumannya?” Itt bertanya.

“Kau akan tahu,” kata Day sebelum mencium Itt lagi.

Itut juga membalas ciuman Day. Dia ingin menyenangkan kekasihnya. Mereka harus naik kereta kembali ke Bangkok besok dan dia tidak ingin merasa terlalu sakit.

“Um......uh....uh....”

Itt mengerang saat Day mendekat ke tubuh Itt, membuat Itt sadar bahwa kejantanan Day sudah membesar.

Aroma sampo dan sabun membuat Itt merasa bersemangat.

Day melepas baju Itt, lalu membungkuk untuk membelai dan mencium leher kekasihnya.

“Aaaaahhhhhhh....... Day, sakit sekali.”

Teriakan Itt terdengar saat Day tiba-tiba menggigit lehernya. Itt yakin itu pasti akan meninggalkan bekas,karena Day menggigitnya cukup keras hingga membuat Itt menitikkan air mata.

Day melepaskan bibir dari lehernya untuk melihat ekspresi Itt.

Itt sedikit mengernyit.

“Lain kali, jangan keras kepala padaku, mengerti?” Ucap Day pelan lalu mendekat dan mencium lembut mata Itt.

Itt segera mengangguk.

Day kemudian membungkuk dan mengendus di tempat dia menggigit. Day menggunakan lidahnya untuk menjilat dari leher dan mulai turun hingga mencapai dada Itt.

Tangannya perlahan turun dan membuka celana Itt.

Keduanya sama sama telanjang sekarang.

Day dengan penuh gairah mencium dada Itt. Bergantian dari sisi ke sisi, membuat Itt menggigil.

“Brengsek...Day....lembut”

Itt mengerang saat Day menggigit dadanya. Membuat Itt harus melengkungkan dadanya.

Day kembali menggunakan lidahnya untuk menjilati dada Itt, bergantian di kedua sisi, menghisap dan menjilat. Itt harus menggelengkan kepalanya untuk melampiaskan sensasi kesemutan yang dia rasakan.

“Aaaahhh....Day....ini....Sssss....” Itt mengerang keras.

Day menurunkan tangannya untuk membelai eraksi Itt, yang makin bertambah besar karena rangsangan Day.

Day menggunakan tangannya untuk membelai belahan bokong dan juga eraksi Itt saat dia melihat Itt gemetar.

Day meraih eraksinya sendiri dan juga milik Itt dengan satu tangan untuk menyatukannya.

“Ohh.......Hmmm....”

Day mengerang di tenggorokannya dengan suara serak. Bibirnya kembali menempel di leher Itt.

Day Itt 4Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang