bab 8

1.3K 55 1
                                    


"Apa kamu tidak terlalu banyak berpikir? Gett adalah musuh? " tanya Itt sedikit bercanda.

“Lebih baik berpikir lebih banyak daripada berpikir lebih sedikit seperti yang kamu lakukan, Itt. Sudah kubilang padamu untuk berhati-hati, jangan mudah mempercayai semua orang. Seperti saat kamu pertama kali bertemu denganku. Aku hanya bilang padamu untuk mengambil uang dari kondominiumku dan kamu langsung setuju untuk mengikuti saya. Apa yang terjadi?” Day bertanya balik, membuat Itt terdiam sebentar.

"Aku berkencan denganmu," kata Itt sambil tersenyum sedikit geli.

Day menghela nafas.

“Ayolah, aku akan berhati-hati. Kamu tidak perlu khawatir," ucap Itt, mencoba meredaknan rasa khawatir Day.

Namun dalam hati Itt, dia masih tidak menganggap Gett itu aneh.

"Oh, Khun Day," kata suara seorang gadis. Membuat Itt dan Day menoleh untuk melihat suara yang memanggil.

Itt melihat seorang wanita muda yang berpenampilan terbaik di setiap incinya, berjalan langsung ke arah Day, yang mengangkat alisnya.

"Halo Khun Khem" sapa Day.

Membuat Itt langsung bahwa wanita muda inilah yang menelepon Day.

“Halo, aku tidak menyangka akan melihat Khun Day di sini” sapa wanita muda itu sambil tersenyum.

“Khun Khem datang jalan-jalan?” Hari bertanya dengan sopan. Meski dia tidak suka berbicara dengan orang yang tidak terlalu dekat dengannya. Jika bukan karena harus berurusan dengan bisnis keluarga Itt, Day pasti akan meninggalkan gadis itu begitu saja.

"Tidak, aku baru saja ngobrol dengan seorang pelanggan. Jadi aku mampir untuk makan siang. Oh, kamu sudah makan siangnya belum?" Gadis itu langsung bertanya pada Day, tidak terlalu memperhatikan Itt yang berdiri di samping Day.

Itt juga tidak mau kehilangan sopan santunnya terhadap gadis itu, karena dia tahu ayahnya dan Day berbisnis bersamanya

"Sudah," jawab Day dengan suara tegas. Hal ini membuat Itt sangat puas, karena sang kekasih tidak menunjukkan minat terhadap wanita muda tersebut.

“Ah, sayang sekali, Kita akan meninggalkannya untuk lain kali. Khem berharap nanti berhasil mengundang Khun Day. Terima kasih Khun Day telah memesan produk dari pabrik Khem." Wanita itu berbicara dengan bercanda dan memberikan Day senyuman yang indah saat dia merujuk pada pekerjaannya.

Hari tersenyum tipis.

“Ya, kalau begitu aku harus minta maaf dulu. Kita harus cepat membereskan pekerjaan ini.” Day memotong pembicaraan, menyebabkan gadis itu sedikit membeku. Namun hanya sesaat, tak lama kemudian gadis itu kembali tersenyum lembut.

“Ya, kapan saya akan menerima produknya? Khem akan menunggu.” jawab wanita itu sebelum berpisah.

Day segera mengajak Itt berbelanja.

"Day, aKhunah dia yang menelepon?" kata Itt penasaran. Setelah terdiam beberapa saat wanita muda itu berbicara.

"Hmm," jawab Day acuh tak acuh.

“Dia cantik, dia tamKhun hebat,” kata Itt acuh tak acuh.

“Hmm,” jawab Day dalam tenggorokannya tanpa berpikir.

"Dia masih lajang, kan?" kata Bata lagi. Day berhenti mondar-mandir dan berbalik menghadap kekasihnya.

"Tanyakan saja dan jangan diam-diam memikirkan drama baru," kata Day mengetahui bahwa Itt mungkin mengkhawatirkan gadis yang datang untuk menyapanya.

"Tidak ada drama, hanya bertanya," bantah Itt buru-buru.

"Berhentilah bertanya tentang orang lain. Ayo beli barangnya agar kamu bisa segera kembali," kata Day dengan suara tenang, sebelum mengajak Itt berbelanja barang dan membawanya kembali ke toko.

Day Itt 4Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang