06. Tak bisa dilupakan

1.9K 173 6
                                    

"merenungi apa?"

Seorang perempuan yang awalnya menatap ke arah kaca yang menyajikan pemandangan kota lalu beralih mantap seseorang yang bertanya tadi

"Tidak ada." Jawabnya singkat
"Cerita saja Soyaa." Seulgi sedikit memaksa Jisoo
"Rindu eomma." Jawabnya
"Tenang saja setelah dari Paris nanti kau akan mendapatkan Cuti dari Sangjanim." Kata Seulgi

Jisoo tak menjawab perkataan Seulgi, dia sibuk memandangi indahnya Paris dan memikirkan satu hal yang belakangan ini mengganjal hatinya, seperti ada firasat aneh untuk menemui seseorang

"Adikmu? Kau merindukan adikmu kan?" Tebak Seulgi tapi Jisoo tak menjawabnya
"Rose akan baik baik saj---"

"Pernahkan kau memikirkan seseorang yang ingin kau lupakan dalam hidupmu Seulgi-ya?"  Tanya jisoo serius

Seulgi pun memasang raut serius
"Eoh."
"Dan aku menemui nya juga meminta maaf atas kesalahan ku di masa lalu kepada nya." Sambung Seulgi
"Kenapa kau muncul di pikiranku." Gumam Jisoo

Seulgi memandangi raut wajah Jisoo yang seperti memikirkan hal berat
"Kau memikirkan apa? Lisa?"
Jisoo terkejut karena tebakan Seulgi tepat sasaran, gadis itu cenayang sepertinya karena sudah beberapa kali bisa menebak tepat sasaran.

"Sepertinya iya..." Jisoo menggeleng
Seulgi mengulas senyuman
"Jisoo, walaupun kau mencoba menghilangkan Dia dari kehidupan mu dan pikiran juga hati mu tapi berbeda dengan perasaan mu sebagai seorang Kakak, tak akan pernah melupakan jika dia adalah adik bungsu mu." Seulgi

Jisoo menunduk mencerna ucapan Seulgi yang benar apa adanya, Jisoo mencoba tak menganggap Lisa diantara dirinya dan saudara yang lain tapi tak munafik bahwa Jisoo juga tetap menganggap Lisa adiknya.

Seberapa keras Jisoo mengacuhkan Anak itu tapi nyatanya kenapa dia sendiri yang seperti membutuhkannya? Dia juga ingin memeluk erat-erat gadis poni itu?

"Bagaimana setelah kau pulang dari Paris menemui nya." Tawar Seulgi
"Akan ku pikirkan."
"Tapi sepertinya dia akan asing juga takut kepada ku." Sambung Jisoo
"Coba dulu."

"Ingat Jisoo, selesaikan masalah mu dan buatlah kebahagiaan bersamanya." Kata Seulgi lalu pergi untuk mengurus keperluan sang aktris

"Aku tidak tau Bisa atau tidak Seulgi."

🐥

"Selamat atas debut lagu Solo mu Rose!"

Rose tersenyum kepada semua orang yang mengucapkan selamat kepadanya
"Kamsahamnida." Rose membungkuk hormat kepada semuanya

"Everything I need is on the ground."

Rose membalikkan badannya ketika suara familiar seseorang terdengar
"Unnie!" Pekiknya lalu segera memeluk Jennie yang datang
"Selamat Rosiee." Ucapnya lalu melepaskan pelukan mereka

"Ini bunga dari ku dan ini bunga dari Jisoo Unnie." Jennie menyerahkan dua buket bunga kepada Rose
"U-unnie taruh di kursi saja, ini berat." Rose kesusahan memegangi dua buket bunga yang lumayan besar itu

"Aigo Chaengmunk mianhae." Jennie menolong adiknya untuk di taruh di kursi
"Sayang!"

Keduanya berbalik dan itu Jessica juga Haein yang datang membawa buket bunga juga lalu keduanya berpelukan
"Selamat sayang." Jessica memeluk anaknya

Rose tersenyum senang
"Kurang Jisoo yang belum datang." Ucap Jennie tersenyum

"Katanya 2 hari lagi dia akan pulang." Sahut Rose
"Lisa?" Tanya Jessica semangat

"Kata managernya dia tidak bisa datang karena harus syuting drama baru." Sahut Haein
"Tidak bisa ya.." Jessica berkata sedih
"E-eh eomma, ayo kita makan daging biar Aku yang bayar." Rose segera berkata lalu mengajak Jessica pergi dari sana

"Hyeri Unnie, aku minta tolong bereskan barang barang ku ya? Setelah itu susul aku di restoran daging langganan kita." Kata Rose berlalu pergi tanpa mendengarkan jawaban manager nya
"Aissh, Shibal."

🐥

Lisa tersenyum karena kedatangan si kembar ke lokasi syuting Lagu Solonya
"Memang kalian tidak lelah? Uhm? Dari tadi kalian mengikuti Papa Loh?" Tanya Lisa sambil menciumi pipi bulat Haechan

"No."
"No? Can I take a picture with you?" Tanya Lisa dan ajaibnya Haechan mengangguk sambil memasang wajah centil kepada Lisa

"Astaga anaknya Johnny Suh." Joy menggeleng heran dengan Tingkah anak sulungnya, setelah berfoto Lisa lanjut Menganti pakaian untuk sesi foto selanjutnya.

Tema Solonya Seperi bernuansa Thailand, Lisa terinspirasi dari Negara impian Jessica dan dia meminta Producer membuatkan lagu Yang ada unsur Thailand.

"Action!"

Semua di buat terpana oleh kecantikan gadis Jung itu, Lisa sangat cantik juga serius di waktu yang bersamaan, staff tak berhenti memuji Lisa yang sangat profesional di umur 19 tahun.

"Cut!"

Lisa membungkuk hormat setelah menyelesaikan beberapa bagian album Solonya
"A?" Ning Ning menghampiri Lisa yang memakai baju berwarna merah
"Ning Ning suka?" Tanya Lisa gemas
"Hu'um." Jawabnya

"Astaga Unnie mereka lucu sekali." Heboh Lisa
"Kayak bapaknya." Sahut Johnny pede
"Hidih bapak mana ajak anaknya renang jam 10 malam." Joy berkata sinis kepada Johnny

Lisa tersenyum lalu duduk di sofa, di ruangan hanya ada mereka berlima dengan ocehan Si kembar sebagai backsound nya

"Oppa, aku semalam tak bisa tidur lagi." Kata Lisa pelan tapi Johnny tetap mendengar nya
"Kambuh lagi? Apa aku mengingat kejadian itu lagi? Jebal, lupakanlah Lisa." Johnny memohon

"Aku... Aku tak bisa..."
"Kejadian itu selalu berputar setiap kali aku melihat mereka." Kata Lisa pelan

Rasa sesak memenuhi dadanya seketika Lisa menangis, Joy yang tau akan itu segera memeluk Lisa memberikan Ketenangan kepada gadis Poni
"Mereka t-tidak jahat.. ak-u yang jahat." Ucap Lisa sesegukan

"Aniyo, mereka hanya tak bisa memahami situasi." Sahut Joy sambil terus mengelus Surai Lisa, Ning Ning yang melihat Kakak tersayangnya menangis ikut menangis.

"Princess? Kenapa ikutan nangis Hem?" Johnny mengendong Ning Ning tapi si anak tetap menangis
"Cedihhh." Katanya
"Cedih? Lisa Unnie yang sedih jadi hati Ning Ning ikut sedih gitu?" Johnny memeluk Putrinya

Lisa jadi terhibur dengan wajah Ning Ning yang memerah

Bruk

"Haechan kamu ngapain sih?!" Joy segera mengangkat sang putra ke pengakuannya
"Kamu bolak balik jatuh emang enggak kapok? Mama bosen lihat kamu jatuh terus." Omel Joy

Lisa terkekeh lalu menghapus sisa air mata nya dan duduk di kursi Rias dan selang beberapa menit staff datang untuk mengganti penampilan sang Artis.

"Lisa aku dengar kau membintangi drama lagi? Apakah itu benar?" Tanya Penata rambutnya
"Eoh! Jangan lupa menontonnya!" Katanya
"Pasti lah, setiap drama yang kau bintangi pasti menarik."

"Kali ini genre apa?" Tanya Joy
"Tenang militer."
"Berarti kau harus latihan militer dulu?" Tanya Joy dan Lisa mengangguk
"Mungkin selama 2 atau 3 bulan? Aku rasa segitu." Jawab Lisa

"Mungkin di sana juga akan ada beberapa mengambilan adegan." Sambung Lisa
"Militer itu sangat menakutkan." Sahut salah satu staff
"Benar! Adik ku ingin menjadi militer tapi ku suruh kuliah saja." Sahut yang lain

"Tidak menakutkan jika kita melakukannya dengan sepenuh hati juga niat, jadi pasti aku akan menyelesaikan drama ini dalam waktu 5 bulan!"

......
Beberapa chapter kedepan bakal fokus Lisa tentang Drama nya! Jangan bosen bosen sama book ini ya, selagi nunggu The last request update Baca ini aja!

See you next chapter 👋
Vote dan komen ‼️
Follow me on wattpad 📥
Terima kasih sudah mampir 💗

Sempurna Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang