25. Segelas air dan aturan

1.6K 139 2
                                    

Bos agensi Lisa memijat keningnya, Masalah datang kepada salah satu artisnya dan itu dia harus pikirkan matang matang.

Sekarang dirinya ada di rumah sakit tempat dimana Lisa dirawat, Bos tersebut melihat keadaan artis nya yang tenang tertidur karena kelelahan.

"Ini keputusan yang sulit Johnny." Kata Bos tersebut, mereka duduk di sofa yang disediakan di dalam ruangan VVIP
"Tuan Haein meminta ku untuk memulai jadwal Lisa besok dan kondisinya tidak memungkinkan." Katanya bimbang

"Saya juga bingung dengan hal itu, kemarin saja saya melihat Lisa pingsan di apartemennya dan ada darah keluar dari mulutnya juga ada bekas tamparan di pipinya." Kata Johnny.

Saat itu Johnny tak tau jika Haein datang ke apartemen Lisa, Johnny masuk ke apartemen Lisa seperti biasa tapi saat di ruang tengah dirinya di kejutkan oleh Lisa yang tergeletak di sana dengan darah keluar dari mulutnya.

"Apa itu ayahnya?" Tanya Bos tersebut
"Saya tidak tau Sangjanim tapi yang jelas aku juga curiga kepada orang tersebut." Sahut Johnny
"Jika sudah di tahap seperti ini mau bagaimana lagi? Aku harus menyetujuinya tapi aku juga bisa menghentikan jadwal Lisa." Katanya putus asa

"Uhm... Sangjanim? Sebenarnya Lisa tadi sempat bertemu dengan Kakaknya, mangakanya Lisa bisa drop kembali." Kata Johnny lirih, bos tersebut menegakkan tubuhnya

"Jangan lagi..."

Hanya Johnny juga Bos agensi Lisa saja yang tau bagaimana kisah nya, Lisa sebenarnya bukan tipe anak yang menceritakan kepada orang lain cuman jika orang itu sudah mengatakan

'semangat aku ada disisimu'

Lisa sudah langsung menangis, dia merasa ada seseorang yang berada di samping nya.

"Bagaimana jika setiap seminggu sekali Lisa pergi untuk pengobatan nya?" Tanya Bos tersebut, sebenarnya jika bisa Lisa mengambil Hiatus tapi ingatkan Haein yang tak memperbolehkan anaknya itu untuk beristirahat walaupun rasa lelah selalu datang.

"Bolehkah Sangjanim?" Tanya Johnny balik membuat orang tersebut terkekeh karena tingkah manager Lisa
"Tentu saja dan aku akan melindungi kalian dari Ayahnya, lakukan pengobatan nya dengan baik."

Setelah selesai dengan rapat dadakan itu, bos agensi Lisa pulang. Banyak pekerjaan yang harus dia lakukan sebagai seorang pemilik agensi tersebut.

Johnny menatap Lisa yang masih tertidur, gadis itu tadi sempat tak bisa dikendalikan juga dirinya selalu berkata maaf di setiap jeritannya.

Traumanya ikut Kabuh apalagi kanker di paru-parunya juga sempat kumat, walaupun Jisoo sudah pergi anak itu tetap takut bahkan bersembunyi di belakang suster.

"Cepat sembuh Lisa."

🐥

Jisoo memandang kosong ke arah jalanan, setelah dari rumah sakit tadi pintu hatinya merasa terketuk untuk memaafkan Lisa dan di katakan oleh Seulgi sewaktu di Paris.

Walaupun dia berusaha untuk tak menganggap nya tapi Dia tidak bisa untuk tidak menganggapnya.

Jisoo jujur dia sedikit menyesali perbuatannya, dulu dia selalu menyudutkan Lisa hingga anak itu ketakutan kepadanya.

Jika kalian menebak apakah Jisoo melakukan kekerasan maka jawabannya iya, Jisoo melakukannya.

Sebagai remaja labil dirinya melakukan nya lantaran kesal karena Rose juga Lisa pernah bermain diam-diam tanpa sepengetahuan Jisoo dan Jennie, padahal mereka sudah melarang keras.

Sempurna Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang