45. Tangisan

1.8K 157 1
                                    

Tidak ada yang di lokasi itu tidak ada yang menangis. Orang menangis atas kepergian Lisa.

"Cut! Semua selesai!"

Johnny segera menghampiri Lisa dan melihat wajah Lisa yang sudah membiru. Lisa nya udah pergi dan sudah tenang di sana.

"Li-sa kenapa kamu seperti ini?" Johnny memegang tangan Lisa yang sudah kaku lalu menciumnya seakan Lisa masih hidup, Joy juga turut menangis di sana.

Sutradara pun ikut menangis atas apa yang tadi dilakukan oleh Lisa, sebenarnya saat Lisa sudah mulai mengatakan akan mengatakan lebih panjang naskahnya, dia sudah mulai merasakan hal yang tidak enak terjadi dan itupun terjadi.

Dokter yang ikut mengawasi syuting itu juga menangis lalu dirinya menghampiri Lisa dan membaringkannya lalu menutup tubuh gadis poni itu.

Berat sebenarnya untuk mengatakan hal itu Dan dokter menyatakan Lisa sudah meninggal dunia.

Jisoo menangis meraung-raung menyebut nama Lisa yang sudah tertutupi kain lalu memeluknya kembali. Dia sudah berjanji untuk memeluk adiknya jika sang adik telah berpulang.

"LISA KEMBALI!" Jisoo Berteriak histeris sambil memeluk Lisa erat dirinya amat sangat terpukul dengan kepergian Lisa.

Seulgi segera memeluk Jisoo dan Jisoo ikut memeluknya dengan erat.

"Tidak apa-apa itu yang terbaik untuk Lisa, biarkan dia beristirahat."

"AKU MENYESAL DENGAN SELURUH WAKTU KU SENDIRI!"

🐥

Rose saat ini sedang perjalanan menuju rumah sakit tapi seseorang meneleponnya dan itu adalah Joy istri manajer Johnny. Di rumah sakit menjaga Lisa kemarin mereka bertukar nomor agar bisa saling memberitahu bagaimana keadaan Lisa.

"Nde? Joy Unnie?"

Terdengar suara ngrusak ngurusuk disana.

"Sekarang ada di mana Rose?"

"Aku perjalanan menuju ke rumah sakit."

"Cepatlah kemari."

"Arraseo."

Telah mematikan panggilan Rose segera menitah untuk segera melajukan mobilnya menuju rumah sakit.

.

Hal pertama yang menyambut Rose adalah sebuah tangisan atau lebih tepatnya jeritan histeris dari Jisoo yang menangis dipelukkan seulgi sang managernya.

"Ini ada apa?" Tanya Rose dan Joy datang menghampiri lalu memeluk Rose

"Adik mu sudah tenang."

Rose tak bodoh untuk tidak mengerti arti tersebut, Lalu dirinya seketika menangis dan memeluk Joy.

Setelah memeluk Joy, Rose pergi menghampiri sang kakak yang masih dipeluk oleh manajernya dan pandangan Rose beralih kepada sebuah kain putih yang menutupi tubuh seseorang. dirinya menyibak sedikit dan menemukan wajah sang adik yang sudah membiru.

Lantas tangisan Rose kembali hadir dan bersahutan dengan tangisan Jisoo. Rose peluk tubuh adiknya sambil mencium seluruh wajah sang adik yang telah membiru itu.

Dirinya tak peduli dianggap gila maupun apapun itu. Dirinya hanya ingin memberikan kecupan selamat tinggal dan terakhir kepada Lisa.

Rose berdiri dan menutup kain itu kembali sambil mengusap air matanya dan pandangannya beralih kepada jendela.

Sebenarnya sebelum itu dirinya bermimpi bertemu dengan ibunya alias Jessica.

Di situ Jessica berkata bahwa Lisa sudah mendapatkan banyak sekali luka bersama mereka dan dengan berat hati Jessica mengatakan akan mengajak Lisa pergi.

Sempurna Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang