Lisa menikmati hidangannya tanpa suara, tak mau ikut menimbrung dengan obrolan Ayahnya dan saudarinya yang menurut Lisa berisik.
"Drama Rose sungguh indah, sangat romantis sekali." Kata Jennie
"Menggelikan sekali." Sahut Jisoo
"Yaa, aku lelah harus melakukan syuting selama 6 bulan." Balas Rose galak"Drama mu dan Lisa saling bersaing." Kata Haein
"Tapi aku yakin drama Rose akan jauh lebih unggul." Kata Jennie sedikit mengeraskan suara nya membuat Lisa terkekeh dalam hati"Aku sudah selesai, bolehkah aku pergi?" Tanya Lisa kepada Haein
"Tentu, pulang lah." Usir Haein"Cepat sekali makannya bahkan rapi setelah selesai makan." Gumam Rose melihat punggung Lisa yang sudah pergi.
🐥
Kembali ke aktivitas seperti biasanya, Lisa harus melanjutkan syuting Lagu solo nya yang sempat tertunda.
"No."
Lisa menggeliat tak nyaman kala rasa dadanya terasa tak bisa ia hirup, Lisa segera berjalan menuju tasnya dan mengambil alat yang bisa membantunya.
Kondisi Lisa cukup parah, setiap 2 hari sekali dia akan batuk darah dan batuk yang tak kunjung sembuh atau berhenti. Sesak nafas nya juga kian semakin tak tentu waktu.
Pernah saat syuting Lisa menahan sesak nafas yang tiba tiba muncul hingga scene nya selesai, Lisa segera berlari menuju ruangannya dan menghirup rakus alat pembantu pernafasan tersebut.
Johnny juga semakin khawatir, jika Lisa sedang melakukan syuting berlangsung maka dia akan standby di belakang kamera sambil membawa alat pembantu pernafasan.
"Lisa waktunya kita mulai."
"Nde."
🐥
"Uhuk... Uhuk..."
"Lisa-ssi, Gwaenchanhayo?" Tanya sang fotografer khawatir melihat Lisa yang terus batuk tanpa henti
"Gwen--- Uhukk." Lisa hanya memberikan jempol tanda dia baik-baik saja
"Kita istirahat dulu saja." Ucap Fotografer tersebut dan diangguki semua staff disana.Lisa segera pergi ke ruangan ganti dengan masih batuk dirinya berjalan dengan sedikit tergesa-gesa.
Johnny yang kebetulan ada di sana, setelah menyiapkan makan Lisa seketika menoleh kearah pintu yang di buka kasar diiringi batuk
"Alat itu!" Teriak nya heboh dan Johnny segera menyambar apa yang dimaksud Lisa, Lisa segera menghirup nya dengan rakus.
"Kita ke rumah sakit saja bagaimana?" Tanya Johnny khawatir tapi di balas gelengan oleh Lisa
"Aku rasa ini musim nya orang sakit saja Oppa." Jawab Lisa"Tapi kau sudah batuk dari kemarin dan tak kunjung sembuh Lisa, itu bisa menghambat pekerjaan mu. Kau tau kan membuat Sangjanim marah?" Tanya Johnny
"Bukan Sangjanim yang marah tapi Appa." Kata Lisa membenarkan"Bisa bisa aku akan di banting." Lisa terkekeh membayangkan jika dia pergi ke rumah sakit pasti Haein akan marah.
"Baiklah, tetap minum obat mu itu." Kata Johnny
"Tentu saja aku selalu meminumnya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Sempurna
Fanfictionsatu kata yang harus menjadi motto kehidupannya adalah Sempurna. dia harus bisa sempurna dalam hal apapun, memaksa seluruh tubuh dan waktu untuk mencapai tujuan yang bukan keinginannya. Sempurna 🐥 (END) 📌 karya sendiri 📌 no copyright okey? Pakek...