28. Drama

1.5K 155 5
                                    

3 bulan berlalu bergitu saja meninggal banyak perasaan senang, sedih. Lisa sekarang sedang interview terkait lagu Solo nya yang akan keluar, sudah photo Solo nya yang keluar juga beberapa trailer.

Berbicara mengenai Kankernya, Lisa lupa melakukan kemoterapi juga meminum obat dan Seperti dugaan kalian Kanker tersebut bertambah parah.

Tak jarang Lisa batuk terus menerus hingga darah keluar sampai beberapa kali dirinya mengalami sesak nafas, sehari bisa 5x. Lisa sedikit tersiksa tapi apa dayanya untuk menggadu.

"Thank you for coming to the interview." Kata orang tersebut tersenyum setelah mereka selesai melakukan syuting, Lisa membalas senyuman tersenyum lalu pamit untuk meninggalkan area syuting.

"Kita ada jadwal lagi dan ini memakan waktu hingga malam." Ucap Johnny membuat Lisa memijat pelipisnya lelah
"Ya aku tau, kali ini apa?" Tanya Lisa

"Drama baru lagi." Jawab Johnny seadanya
"Drama ya? Berarti di sela sela aku promosi aku juga akan melakukan syuting drama?" Tanya Lisa lagi
"Iya dan kau harus recording untuk promosi jam 5 lagi." Sahut Johnny

"Astaga! Aku merasa jadwal ku semakin padat per minggunya." Kata Lisa
"Benar sekali! Aku juga bertanya kepada Sangjanim lalu dia menjawab ada banyak tawaran syuting dan endorse untuk mu." Kata Johnny

"Kenapa tidak di berikan ke group agensi? Bukannya mereka menganggur?" Tanya Lisa sedangkan Johnny menggeleng
"Mereka akan melakukan syuting lagu Japan lalu melakukan syuting trip." Kata Johnny membuat Lisa mendesah kecewa

"Tenang saja aku pastikan weekend kau kosong dan kau bisa bersantai." Kata Johnny membuat Lisa setuju

"Sangat butuh bersantai."

🐥

Kalian pasti penasaran bukan bagaimana perjuangan Jisoo untuk mendapatkan kembali hati adiknya dan perjuangan itu sia-sia.

Nyatanya Lisa masih merasa ketakutan bahkan Jisoo pernah mendatangi nya di hotel hanya sekedar untuk berkunjung tapi reaksi sama saat di rumah sakit yang hanya Jisoo dapatkan.

Jisoo memutuskan untuk menjauh terlebih dahulu walaupun hatinya merasa rindu terhadap Lisa. Rindu? Iya, Jisoo mengakui jika dirinya bersalah atas apa yang dilakukannya kepada Lisa.

Meskipun Jisoo selalu mendekati Lisa bukan berarti Jennie tidak tau kan? Jawabannya tidak karena dirinya menangani berita kencan nya yang tertangkap oleh kamera media.

Dirinya sibuk hingga tak tau Jisoo mendekati anak yang dia benci.

"Huh." Jisoo menghela nafas saat dirinya berada di bandara, banyak media yang memotretnya karena gadis itu baru pulang dari Paris lagi.

Tapi bukan sekedar ke Paris saja melainkan ke Amerika juga bertemu sang kekasih yang masih syuting filmnya disana.

"JISOO SARANGHAE!!" terikan Fanboy nya menggelegar di seluruh bandara membuat beberapa orang tertawa akan reaksi terkejutnya, bukan jelek tapi sangat cantik.

"Kenapa dia bisa secantik itu saat terkejut? Benar benar Seperi Dewi." Kata salah satu fans membuat Jisoo tersenyum lalu membungkuk berterima kasih

"Gomawo." Jawab Jisoo membuat Fans tersebut berteriak heboh karena di notis oleh Idolnya sendiri.

Mobil jemput Jisoo sudah datang, Jisoo segera menaikinya karena sudah sedikit kepanasan akibat berdesakan dengan para media.

"Huwaaa! Kenapa lama sekali kau?!" Tanya Jisoo berteriak karena sedikit kesal harus menunggu 2 jam
"Kau harus tau tadi di jalan sedikit macet." Jawab Seulgi

"Aku ingin pulang." Rengek Jisoo
"Tunggu dulu, satu jadwal lagi kau bisa beristirahat." Cegah Seulgi kepada Jisoo

"Apa lagi itu? Tidak bisakah besok atau Lusa? Aku akan mengajukan libur sehari kepada Sangjanim!" Seru Jisoo langsung meraih handphonenya
"Hanya meeting drama mu saja." Kata Seulgi

"Bosan sekali harus drama lagi." Kata Jisoo lalu memejamkan matanya

"Tapi pdkt mu dengan adik mu tidak gagal." Kata Seulgi membuat Jisoo membuka matanya cepat
"Jangan katakan...."

"Iya, Lisa ikut bermain dengan drama ini." Kata Seulgi lalu memakirkan mobil nya di basemant sebuah gedung
"Ayo keluar, pastikan jangan buat Lisa tersiksa dengan kehadiran mu. Tunjukan perubahan sifat mu agar dirinya tidak takut lagi." Seulgi tersenyum lalu Jisoo mengangguk semangat.

Misi nya adalah membuat Lisa tidak takut kepadanya lagi juga meminta maaf atas apa yang pernah dia lakukan. Termasuk menghilangkan trauma itu.

🐥

Lisa duduk sedikit gelisah karena ada salah satu orang yang sangat dia hindari selama ini tapi dirinya ada disini dan ikut berkontribusi dalam drama ini lagi.

Mau tak mau Lisa harus menerima drama ini dan lagi dirinya sudah sampai digedung pertemuan nya, tak enak untuk menolak nya bukan?

Lisa fokus menyimak walaupun sedikit percuma karena tangannya sudah bergetar dahulu dan Johnny menenangkannya, pikiran Johnny juga ikut melayang apa yang akan Jisoo lakukan.

"Pertama saya akan menjelaskan tentang drama ini dan mungkin secara pribadi aku akan memilih sendiri yang menjadi pemeran utama nya, jadi maaf untuk para aktris maupun aktor jika aku sedikit pilih kasih terhadap kalian." Kata seseorang yang ada di samping sutradara

"Gwaenchanhayo, lagi pula kita juga bosan mendapatkan peran utama dan sekali-kali mendapatkan peran pendamping." Sahut salah satu aktor dan semua mengangguk setuju.

Lalu orang tersebut menjelaskan Tentang isi drama tersebut dan apa yang harus aktor dan aktris lakukan untuk mendalami peran mereka nanti terutama peran utama yang wajib mendalami.

Sutradara juga membahas mengenai jadwal syuting juga berapa lama, untuk syutingnya akan dilakukan seminggu 3x dahulu baru memasuki eps ke 6 mereka akan melakukan jadwal syuting menjadi 5x.

"Ah! Hampir lupa, untuk pemeran utamanya aku ingin Lalisa Jung yang memerankan nya." Kata orang tersebut sambil tersenyum kepada Lisa dan Lisa tersenyum kembali walaupun wajah nya tampak terkejut.

"A-ah aku?" beo Lisa membuat semua tertawa karena tingkah nya
"Apakah anda keberatan?" Tanya orang tersebut dan Lisa menggeleng lalu mengangguk mau memerankan nya.

"Baiklah sampai disini saja kita melakukan pertemuan jangan lupa kita mulai seminggu lagi." Kata sang sutradara lalu mereka berpamitan satu sama lainnya.

Lisa segera menarik Johnny untuk segera pergi dari sana karena sudah takut kepada Jisoo. Lisa segera masuk ke dalam mobil dan Johnny mengikutinya, Johnny tau apa yang di takutkan oleh gadis berponi ini.

"Lisa tenang." Kata Johnny melihat Lisa yang mengais udara dengan rakus, Johnny menghela nafas lalu mengambil alat pembantu pernafasan Lisa dan menyerahkannya.

Baru bertatap muka saja reaksinya sudah seperti ini apalagi jika bertemu setiap hari, bisa bisa Lisa kan masuk rumah sakit setiap hari.

"Apakah kita harus ke rumah sakit? Aku takut trauma mu itu membuat mu terganggu." Kata Johnny menatap Lisa lalu sang empu menggeleng dan tersenyum menampilkan gigi nya di balik alat bantu tersebut.

"Aku okey!" Sahut Lisa

Johnny tersenyum tapi sedetik kemudian wajahnya berubah menjadi  pucat kala Lisa terbatuk di alat bantu pernafasan tersebut tapi darah juga ikut keluar sedangkan Lisa masih tersenyum seakan tidak terjadi apa-apa

"LISA!"

............
Waduh ketemu Jisoo tambah kumat gak sih? Atau bagaimana? Atau Lisa bakal Luluh dengan mudah?
Lihat aja chapter depan 😏.

See you next chapter 👋🏻
Vote dan komen ‼️
Follow me on wattpad 📥
Terima kasih sudah mampir 💗

Sempurna Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang