16. Alone

1.7K 151 10
                                    

Lisa tak kuasa menahan tangisannya, dia menangis di pelukan Johnny menangis meraung-raung menyebut nama Jessica untuk bangun yang sekarang sedang di proses untuk di makamkan.

"EOMMAAA! HUWEE JANGAN TINGGALIN LISA!"

Teriak Lisa histeris sambil terus berusaha lepas di pelukan Johnny yang memeluk nya erat.

"Lisa... Tenang." Kata Johnny mengelus punggung Lisa yang masih berteriak histeris memanggil sang dokter untuk mengembalikan Jessica.

"EOMMA BELUM TIADA! EOMMA CUMAN TIDUR." teriak Lisa memukul mukul dada Johnny.

Johnny harus sabar menghadapi tingkah Lisa yang marah seperti ini, jika sudah seperti ini jangan terbawa emosi atau Lisa akan benar-benar memukul mu hingga babak belur.

Johnny rela di jadikan pukulan oleh Lisa untuk melampiaskan rasa yang bercampur aduk di dalam dirinya
"Iya, enggak apa-apa terus pukul aja biar fresh." Kata Johnny sambil merapihkan rambut Lisa yang sudah basah karena keringat.

Lisa terus memukul Johnny hingga ketika dia akan memikul tembok segera di hentikan oleh Johnny. Johnny memegang kedua bahu Lisa

"Hey..... Tenang Lisa." Kata Johnny tapi Lisa tetap menangis

"Lisa, Eomma mu sudah tenang jadi ikhlas ya? Katanya ingin buat Eomma Bahagia? Jadi ikhlas, mengerti?" Johnny dengan sabar mengelus bahu Lisa

"Hiks.... Mau i-kut Eomma a-ja." Kata Lisa masih sesenggukan tapi Johnny menggeleng lalu memeluk nya

"Kita duduk dulu yuk, minum biar tenang."

.

Pemakaman dilaksanakan Pagi hari, Semua kerabat dekat maupun jauh datang untuk mengantarkan Jessica ke per istirahat terakhir nya, Lisa pun sama dia datang sambil terus menunduk.

Haein dan ketiga anaknya ada disana, mereka saling berpelukan, saling menenangkan juga menguatkan satu sama lainnya. Jika kalian bertanya, apakah media tau tentang kabar ini? Jawabannya sudah.

Lisa lebih memilih memisahkan sendiri dari Keluarganya.

Selesai pemakaman, Lisa menatap kosong makam ibunya. Johnny segera memeluk gadis berponi itu lalu Lisa menangis lagi
"Li-sa R-rindu Eomma." Kata Lisa di sela sela tangisannya

"Masih ada Oppa, Joy Unnie dan si kembar disini, jangan merasa sendiri." Kata Johnny, Lisa menangis di pelukan Johnny sambil melihat makam ibunya yang cantik dengan berbagai macam bunga termasuk milik ketiga saudara nya juga.

Lisa menghabiskan 5 harinya dengan hampa, setiap malam dirinya selalu menangis dan Lisa jadi murung. Johnny selalu ada di sampingnya takut takut Lisa berbuat aneh-aneh.

Lisa sekarang ada di gudang, ada banyak barang barang yang sudah tak terpakai disana. Lisa berjalan masuk lalu menutup pintunya, Berjalan Menuju rak buku menemukan apa yang dia cari.

Sehari ini dia akan melihat kenangan dia dan Jessica sebelum kembali bekerja lagi.

Dia mengambil Album Foto miliknya yang sudah berdebu tapi tetap cantik dengan sampul berwarna kuning, warna kesukaan nya.

Jessica, salah satu orang yang selalu mendukung Lisa apapun yang anak itu lakukan. Jessica selalu menyempatkan datang ke acara atau lomba yang Lisa ikuti. Jessica tak pernah absen untuk membanggakan anak bungsunya.

Jessica selalu membantu Lisa dalam hal mengerjakan tugas ataupun soal yang di berikan oleh gurunya, Jessica tau anak bungsunya ini memiliki tekanan yang tinggi dari Sang Ayah yang mengharuskan dirinya untuk terlihat sempurna di mata semua orang.

Sempurna Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang