31. arti yang berbeda

1.4K 126 3
                                    

Johnny menatap ke arah kaki Lisa, ingatannya berputar saat dirinya mencari penyakit Lisa di internet dan Johnny segera menggeleng kan kepalanya berusaha menepis pikiran itu.

"L-Lisa tenang." Ucap Johnny lalu berjongkok dan mengecek kondisi Kaki Lisa
"Kenapa dengan Kaki aku Oppa?" Tanya Lisa

"Mungkin kram." Jawab Johnny dan Lisa tak terlalu pusing memikirkan kenapa kakinya seperti itu

"Setelah ini istirahat lah." Kata Johnny dan Lisa mengangguk.

🐥

"Jisoo kau sudah tau adikmu akan debut solo?" Tanya Seulgi dan Jisoo mengangguk
"Iya judulnya One The ground kan? Lagunya sangat bagus, aku sampai mem--"

"Lisa bukan Rose." Sela Seulgi
Jisoo terdiam, astaga dirinya selalu mengingat Rose jika ada yang menyebut adiknya
"Maaf aku tidak tau." Cicit Jisoo merasa bersalah

Seulgi menghela nafas panjang
"Tidak apa-apa Jisoo, kita mengenal Seseorang tidak harus tau langsung semuanya. Pelan-pelan pasti kau bisa mengetahui Lisa." Kata Seulgi tersenyum

"Iya, aku akan terus berjuang agar Lisa merasa nyaman kembali kepadaku dan menunjukkan sisi kakakku." Jisoo tersenyum tipis lalu bangkit dari duduknya

"Apakah aku harus mengirim bunga atau truck Coffe untuk nya?" Tanya Jisoo kepada Seulgi
"Terserah mu tapi lebih baik bunga saja Jisoo." Sahut Seulgi

"Baiklah, Unnie tolong belikan bunga itu tulip merah untuk nya pastikan warna bungkusnya kuning." Kata Jisoo dan Seulgi mengangguk mengerti.

🐥

"AAA!"

Johnny yang tadinya ada di dapur membantu Joy segera berlari menuju depan, suara Lisa sangat kencang hingga ke dapur.

Johnny melihat Lisa sudah ketakutan dan bersembunyi di balik tangga sambil menutupi kedua telinga, Johnny melihat apa yang membuat Lisa ketakutan seperti itu dan alangkah terkejutnya Johnny.

Barang itu segera dia ambil dan membawanya ke dapur menyuruh Joy untuk segera membakarnya, Joy juga ikut terkejut dan segera menuruti perintah Johnny.

Setelah beres Johnny menghampiri Lisa yang masih meringkuk ketakutan bahkan keringatnya sudah membasahi baju yang dia pakai.

"Lisa itunya sudah aku buang,  Jangan takut." Kata Johnny menarik Lisa pelan untuk keluar dari tangga tersebut dan anaknya tidak memberontak.

Bunga Tulip merah memang memilik arti yang indah seperti apa yang di katakan oleh orang-orang tapi tidak berlaku bagi Lisa sendiri.

Lisa akan lari ketakutan sambil menutup telinganya dan berteriak histeris, traumanya Seperi terguncang oleh bunga merah tersebut.

"Lisa tenang, lihat bunganya sudah tidak ada." Ucap Johnny riang sambil mengelus rambut Lisa yang masih betah menunduk, Johnny harus banyak bersabar untuk hal-hal kedepannya mungkin(?)

"Tidak akan yang mengirim bunga itu kepada mu lagi, akan ku buang jika sampai itu terjadi." Kata Johnny lalu memeluk Lisa.

Tangis gadis poni itu pecah sambil meremat kuat baju sang Manager. Lisa sekarang ketakutan, Lisa mengalami kambuh lagi dan itu membuat Johnny ikut sedih.

flashback on

"Mana ada yang mau menerima hadiah dari anak itu? Dia kan jelek? Kakanya saja tidak menganggapnya lagi! Hahahaha!"

Sempurna Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang