32. Afraid

1.6K 143 0
                                    

"Jisoo-ya, gwaenchana. Nanti kita Belikan barang lain saja." Kata Seulgi menenangkan Jisoo yang menangis.

Johnny mengirim pesan kepada Seulgi untuk jangan mengirim bunga tersebut karena membuat Lisa kambuh, lagi lagi Jisoo gagal untuk mendekati adiknya.

"A-aku lupa, jika dulu aku membuang bunga itu dan membakar nya." Kata Jisoo Lirih, Jisoo sekarang mengerti bahwa barang masa lalu jika dihadapkan ke Lisa akan membuat gadis itu kambuh jadi sebisa mungkin jauhkan.

Termasuk keluarga?

"Alihkan pikiran dulu Jisoo, Masalah Lisa akan ku urus nanti saja." Kata Seulgi dan Jisoo mengangguk patuh.

🐥

Lisa menatap alat bantu pernafasan nya di meja ruang tamu, nafasnya memburu kala dia kesulitan bernafas.

Kanker ini juga sering membuat nya batuk-batuk hingga mengeluarkan darah dari mulutnya, sangat ganas sekali dan nafsu makan Lisa semakin berkurang.

Lisa menghirup rakus oksigen dari alat tersebut, Lisa menatap ke arah sebuah foto yang ada di meja. Foto dirinya dan juga Jessica terdapat di sana, foto tersebut foto kelulusan SMA Lisa dan Jessica

Jika kalian bertanya kemana ke-4 anggota keluarga yang lain jawabannya Mereka pergi untuk mengantarkan Rose menuju agensi.

Jessica bilang dia tidak ingin ikut mengantar karena sudah banyak yang mengantar jadi dia memilih menemani Lisa upacara kelulusannya, Lisa sangat rindu dengan ibunya apakah ibunya juga merindukannya?

Heain dulu sangat baik sekali kepadanya tapi kenapa sekarang berbeda sekali? Lisa hanya menghela nafas kasar lalu dirinya bangkit sambil terus memegangi alat bantu pernafasan tersebut menuju kamarnya.

Leo yang ada di kamar melihat Lisa berjalan ke arah kasur seketika hanya diam, Lisa dibuat heran dengan itu karena biasanya Leo akan langsung pergi takut akan Lisa cium-ciumi karena lucu.

"Leo wae?" Tanya Lisa
"Apakah kamu sakit Leo?" Lisa mengelus kepala Leo dengan sayang, seolah tahu jika gadis tersebut sedih dan stress Leo langsung menggosokkan badannya ke tangan Lisa.

Lisa merasa terhibur dengan itu Leo selalu mengerti apa yang dia rasakan walaupun dia hanya hewan, lama-lama Lisa tertidur diikuti dengan Leo juga yang tertidur di sampingnya.

Mereka tampak sangat sama-sama kelelahan, walaupun beliau seorang kucing tugasnya menjaga rumah bukan?

🐥

Hari-hari, bulan bulan pun berganti kini Lisa menatap ke arah ruangan dokter dan hari ini dia akan melakukan pengobatan kemoterapi, sudah ke berapa kali Lisa melakukan pengobatan ini.

Efek yang didapatkannya sungguh membuatnya sedikit tersiksa, walaupun begitu dia akan berjuang untuk sembuh tapi kenyataannya rasa ingin menyerah selalu ada di dalam dirinya.

Lisa selalu diantar oleh Johnny, ya siapa juga yang peduli dengan dirinya toh ayahnya saja tidak peduli sama sekali dan hanya ingin Lisa selalu sempurna dalam hal apapun.

Soal Jisoo, Jisoo belakangan ini sedikit tidak terlalu mengganggunya dan itu membuat Lisa menjadi bebas untuk kemanapun walaupun mereka di lokasi syuting sering bertemu tapi Lisa sudah tidak se takut sebelum-sebelumnya.

Lisa juga sebelumnya pergi ke dokter psikologi sewaktu dia dahulu dan katanya Lisa menjadi sedikit baikan, Dokter yang menangani Lisa pun turut bahagia karena ada sedikit perkembangan dari sang gadis poni tersebut.

Dulu Lisa sama sekali tidak ada perkembangan dan sekarang bisa mengalami perkembangan tersebut, sebagai seorang dokter tentu saja dirinya senang pasiennya mulai bisa damai dengan masa lalunya.

Walaupun dokter mengatakan itu Lisa tetap saja seperti rasa ketakutannya akan kembali datang tapi selagi itu ada Johnny di dekatnya dia tidak akan takut.

"Nona lisa apakah kita bisa mulai sekarang pengobatannya Dan juga anda siap?" Tanya sang dokter
"Saya sangat siap Dokter mohon bantuannya untuk hari ini." Lisa tersenyum lalu mengikuti suster menuju ruangan yang akan dia gunakan untuk pengobatan kemoterapinya.

Johnny sedang ada pekerjaan di luar jadi dia hanya mengantarkan Lisa ke rumah sakit Lalu dia pergi untuk melakukan urusan tersebut nanti dia akan kembali ke rumah sakit untuk menjemput Lisa.

Mereka sudah melakukan hal ini lebih dari 4 bulan lamanya dan sama sekali tidak ketahuan oleh Heain yang super duper sibuk.

Lisa bersyukur bahwa ayahnya tidak mengetahui hal tersebut jika pun tahu dia bisa-bisa babak belur dibuat oleh ayahnya.

.

"Apakah anda manager Lisa?" Tanya seorang staff dan Johnny mengangguk
"Iya, saya managernya apakah rapatnya sudah dimulai?" Tanya Johnny

"Belum, kebetulan ada beberapa yang belum datang jadi rapat belum dimulai mari saya antarkan ke ruangannya." Staff tersebut mengantarkan Johnny ke ruangan rapat yang akan dia hadiri.

"Annyeonghaseo." Sapa Johnny sambil membungkuk sopan tak lupa senyuman nya dia juga tampilkan.

Tepat saat Johny duduk, seluruh orang yang belum datang mulai berdatangan dan rapat pun dimulai.

"Maaf sebelumnya saya memanggil kalian secara dadakan hari ini karena ada hal yang harus saya omongkan untuk proyek drama ini." Seorang yang kemarin awal pertemuan mulai berbicara

"Jadi saya ingin menyampaikan bahwa mungkin kita akan ada beberapa scene atau hal itu di tempat syuting yang mengharuskan kita ke luar negeri Karena ada beberapa tempat di sini yang tidak ada."

"Untuk pemeran utama Lalisa Jung apakah bisa mendalami lebih untuk perannya karena kita harus mendapatkan shoot yang terbaik dan juga cara penonton ikut terhanyut dalam film tersebut."

"Maaf sebelumnya menyela bukannya dalam alur ini ada penyakit di dalam tubuh pemeran utamanya? jika boleh tahu penyakitnya apa?" Tanya salah satu manager disana

"Kanker paru-paru."

Tubuh Johnny seketika menegangkan lah orang tersebut mengatakan hal itu, kenapa dunia sempit sekali?

"Akan saya sampaikan kepada sang artis karena sebelumnya sang artis tidak bisa ikut karena dirinya sedang ada jadwal liburannya."
"Ah, benarkah? Saya tidak tahu dan maafkan saya sudah mengganggu waktu liburnya." Kata orang tersebut sambil membungkuk meminta maaf

"Gwaenchanhayo, jika perlu saya akan mengirimkan nomor Lisa kepada anda agar kalian bisa mengobrol untuk bisa mendalami peran utamanya." Kata Johnny

"Tidak usah manager-nim, saya akan sangat berterima kasih jika anda menyampaikannya kepadanya saja." Kata orang tersebut tersenyum

"Tidak apa-apa, lagian Lisa juga Saya tidak keberatan karena ini menyangkut pekerjaannya sini saya akan ketikan nomornya. nanti saya akan bilang jika itu nomor anda."

Orang tersebut memberikan ponselnya kepada manager Lisa.

Rapat dimulai dari jam 11 hingga jam 2 dan Johnny segera bergegas menuju rumah sakit kala Lisa meneleponnya untuk menjemputnya.

Johnny membantu Lisa untuk berjalan menuju mobilnya, beginilah setiap harinya Lisa akan dibantu berjalan atau menggunakan kursi roda untuk menuju ke dalam mobil.

Kenapa tidak menginap saja di sana? Jawabannya sangatlah simple Mereka takut Haein.

Kalian Jangan heran jika apa-apa Lisa akan takut kepada Haein, karena memang Lisa sangat takut kepada ayahnya.

............
Ini bab gak jelas sih ges, jadi maklum aja.

See you next chapter 👋🏻
Vote dan komen ‼️
Follow me on wattpad 📥
Terima kasih sudah mampir 💗

Sempurna Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang