Lisa memuntahkan seluruh cairan yang ada di dalam perutnya, di sampingnya terdapat pula Joy yang membantu Lisa, memijat tekuk gadis berponi tersebut.
Si kembar sedang diasuh ayah mereka, Johnny menyuruh Joy untuk membantu Lisa setelah selesai kemoterapi.
Joy membantu Lisa Kembali ke tempat tidurnya sendiri di apartemen tersebut, dari luar kamar terdengar suara teriakan si kembar bermain dengan sang ayah membuat Lisa ingin ikut bergabung tapi keadaan tubuhnya yang lemas ini sepertinya tak membiarkan Lisa untuk bergerak bebas.
"Sekarang istirahatlah besok kau harus bekerja lagi Lisa." Kata Joy lembut
"Jika kau sangat-sangat kelelahan tidak apa-apa kau bilang saja kepada Johnny untuk beristirahat sejenak, jika dia tidak memperbolehkannya cukup telepon aku dan aku akan memarahinya." Kata Joy bercandaLisa terkekeh menanggapi perkataan Joy lalu dirinya merebahkan tubuhnya ke atas kasur, jika hari Minggu Lisa akan seperti ini setiap harinya ya walaupun dia hanya ingin jalan-jalan tidak pergi ke rumah sakit tapi ini demi kesehatannya juga.
"Unnie, pulang saja tidak apa-apa aku di sini bisa menjaga diriku lagi pula aku hanya ingin istirahat seharian."
"Arraseo, lagian si kembar juga sudah rewel sepertinya." Joy mendengar anaknya yang menangis hanya meringis karena sebelumnya Johnny tidak bisa mengasuh kedua anaknya tersebut, payah.
"Iya Unnie, lebih baik segeralah pulang kasihan si kembar pasti sudah lama menunggu di sini dan maaf aku tidak mempunyai mainan untuk mereka." Ucap Lisa
"Tidak apa-apa Lisa lagi pula si kembar lebih suka bermain dengan kucingmu."
"Leo pasti sangat risih, lihatlah dia mencakar-cakar pintu kamarku dari tadi."
Meow meow meowwww
"Princess jangan tarik buntutnya!"
"No no papa!" Ningning justru memarahi ayahnya yang melarangnya
"Haechan Jangan pukul kepalanya menggunakan sepatu sayang, ini makhluk hidup bukan benda mati."
"chan mau pukul itu appa!"
Joy hanya meringis kalau mendengar hal itu, sepertinya apa yang dikatakan Lisa benar. Leo sampai mengeong berteriak dan berkali-kali mencakar pintu kamar Lisa minta dibukakan.
"Maaf Lisa pasti Leo akan stress."
"Tidak apa-apa Unnie, lagian tugas Leo menjaga rumah ku."
Setelah mereka saling berbincang sebentar Joy lalu pergi keluar, dan benar saja saat dirinya membuka pintu Leo segera masuk sebelum di tarik oleh NingNing menuju ke arah ruang tengah untuk dieksekusi.
"Leo Are you okay?" Tanya Lisa sedangkan sang kucing hanya menampilkan muka kesalnya, Lisa tertawa melihat Leo sepertinya kucing itu akan stress sebentar lagi.
Lisa menepuk space kosong di sampingnya menyuruh Leo untuk tidur di sana dan sang kucing menurut berjalan mendekati Lisa dan tertidur di sana bersama Lisa.
Semenjak Lisa sering bolak-balik ke Rumah Sakit, Leo menjadi lengket kepadanya kucing itu seakan menjaganya.
🐥
Jisoo menatap satu set coklat yang dibeli dari Spanyol, ada sekitar 5 sampai 8 kotak coklat tersebut. Jisoo akan memberikannya kepada seluruh anggota keluarganya termasuk kepada Lisa.
Dan untungnya Lisa tidak memiliki gejala ataupun trauma dari coklat dan itu membuat Jisoo senang berharap coklat ini akan diterima baik oleh Lisa.
Setelah mengganti warna paket coklat tersebut dengan warna kuning warna kesukaan adiknya, Dia segera mengirimkannya ke alamat apartemen Lisa
KAMU SEDANG MEMBACA
Sempurna
Fanfictionsatu kata yang harus menjadi motto kehidupannya adalah Sempurna. dia harus bisa sempurna dalam hal apapun, memaksa seluruh tubuh dan waktu untuk mencapai tujuan yang bukan keinginannya. Sempurna 🐥 (END) 📌 karya sendiri 📌 no copyright okey? Pakek...