"kenapa kau menangis?" Tanya Hyeri panik melihat Rose yang menangis sesenggukan sekarang
"A-aniyo hanya merindukan seseorang." Jawab Rose"Tak biasanya kau seperti ini, ingin bercerita?" Tawar Hyeri sambil menepikan mobilnya agar lebih leluasa
"Apakah Eonnie bisa menjaga rahasia?" Tanya Rose ragu dan diangguki oleh Hyeri
"Eonnie tau Lalisa Jung?" Tanya Rose gugup
"Tentu saja tau! Bahkan satu Korea sangat tau siapa dia!" Sahut Hyeri
"Dia adikku.""Apa?! Kau bercanda Rose, jelas jelas dia bilang dia anak tunggal." Kata Hyeri terkejut
"Aku tidak bohong, jika Eonnie tak percaya aku punya foto kita kecil." Kata Rose mengeluarkan foto di tas nya"Bagaimana bisa?" Tanya Hyeri tak bisa berkata-kata
"Dia adikku, ada salah satu masalah yang membuat kita menjadi berjauhan seperti ini." Ucap Rose"Masalah? Kenapa kalian tak menyelesaikan? Menyelesaikan Mudah Rose." Sahut Hyeri
"Itu dia! Tapi Jennie Unnie dan Jisoo Unnie terlanjur salah paham." Kata RoseFlashback
"Ugh, Lisa tunggu!"
"Unnie kenapa selalu lama?! Aku tak suka menunggu!" Ucap Lisa menatap Kakaknya yang berjalan menuju ke arahnya
"Ini masih pagi, kau sudah tak mengantuk?" Tanya Rose
"Ani, aku ingin segera berangkat ke sekolah." Sahut Lisa bersemangatRose menatap adiknya kesal, Rose dan Lisa yang berumur 6 tahun ini masih TK, Lisa yang sangat aktif membuat Rose kadang menyerah bermain dengan adiknya.
"Sayang? Kenapa sudah bangun jam segini?" Kata Jessica berjongkok dihadapan Kedua Putrinya
"Lisa membangunkan ku! Katanya dia ingin pergi ke sekolah Eomma." Adu Rose"Tidak sepagi ini sayang." Jessica mengelus pipi Lisa dan Lisa memandang Polos Jessica
"Tapi Appa selalu boleh bangun jam segini, Jisoo Unnie dan Jennie Unnie juga." Kata Lisa protes, bibir mencebik lucu membuat Rose gemas"Mereka kan sudah dewasa." Jawab Jessica
"Hump, Eomma Lisa ingin ke sekolah." Rengek si bungsu
"Belum ja--""Ada apa ini?" Haein datang dengan style rapi karena ada jadwal syuting film
"Lisa ingin sekolah." Kata Rose
"Bukannya masih nanti? Jam setengah tujuh kalian berangkat nya?" Tanya Haein dan di balas anggukan oleh kedua anaknya"Sekarang mandi dulu saja lalu makan ya?"
"Nde Appa~.".
"Yaaa, jangan sakiti Lisa ku!" Teriak Rose ketika melihat Lisa hendak di pukul oleh anak itu.
Rose dengan wajah marah menghampiri mereka, wajah Lisa juga menyiratkan ketakutan kepada orang yang akan memukul ya tadi.
"Kau jangan Berani memukul adikku! Dasar bayi bau ingus!" Ejek Rose membuat anak tadi matanya berkaca-kaca
"Unnie sebaiknya jangan katakan itu, nanti Appa nya akan kesini." Ucap Lisa ketakutan"Aku tak takut dengan Appa mu Nayeon-ssi." Kata Rose berani
"Awas jika kau menganggu adikku lagi!".
"Jennie perhatikan langkah mu!" Ujar Haein tegas kepada anak keduanya.
Jennie segera memperbaiki Gerakan model nya, Jennie tak sendiri ada Jisoo juga yang di latih oleh Haein.
"Pastikan ini terlihat sempurna dari sudut manapun." Ucap Haein yang sudah Jennie hafal di luar kepalanya.
"Nanti ada Les model juga les bahasa, pastikan--"
"Selalu sempurna." Jawab Jisoo dan Jennie kompak
"Good."
KAMU SEDANG MEMBACA
Sempurna
Fanfictionsatu kata yang harus menjadi motto kehidupannya adalah Sempurna. dia harus bisa sempurna dalam hal apapun, memaksa seluruh tubuh dan waktu untuk mencapai tujuan yang bukan keinginannya. Sempurna 🐥 (END) 📌 karya sendiri 📌 no copyright okey? Pakek...