4

800 77 1
                                    

Pembelajaran di kelas XII IPS 4 telah selesai. Sekarang waktu menunjukan pukul 15.30 WIB,saatnya para murid untuk berkemas dan pulang kerumah masing-masing. Tetapi berbeda dengan Jinan karena ia harus rapat dengan anggotanya,yaitu rapat OSIS.

"Lo selesai jam berapa Nan? Gue tungguin,lo pulang bareng gue aja." tanya Shani sambil memakai jaket hitamnya dan mengenakan tas punggungnya.

"Kayaknya ini ga sampe malem deh. Kan kebanyakan juga anggota OSIS cewe,jadi takut ntar terjadi apa-apa kalo pulangnya kemaleman." ujar Jinan yang sedang sibuk memasukkan buku kedalam tasnya.

"Gila gue ga nyangka temen gue sebijak dan sekeren ini kalo jadi Ketua OSIS." Shani sambil memeluk orang yang bisa dibilang paket lengkapnya Shani.

"Apaan sih peluk-peluk segala geli tau ga?" ucap Jinan sambil menepuk-nepuk bekas pelukan Shani seperti membersihkan debu kotor.

Mereka berdua keluar kelas dan sekaligus menjadi orang terakhir yang berada di kelas XII IPS 4. Mereka berjalan keruang OSIS,tempat rapat yang akan Jinan pimpin sore hari ini.

"Gue tunggu sini aja ya Nan." tunjuk Shani pada kursi panjang yang tepat berada disebelah rak sepatu ruang OSIS.

"Oke. Gue masuk ya Shan" ucap Jinan yang hanya dibalas Shani dengan pose jempol saja.

Tak lama setelah Jinan masuk, dari kejauhan datang seorang gadis yang tengah membawa banyak tumpukan kertas dan buku. Jika dilihat,dia seperti kesusahan untuk membawa barang bawaannya karena pandangan gadis itu tertutup oleh tumpukan kertas yang begitu tebal. Shani yang menyadari hal itu berniat untuk membantunya. Saat Shani berdiri dari duduknya tiba-tiba terdengar suara.

"BRAAKKKK"

"AW SAKIT BANGET"

"ADUH KENAPA PAKE JATUH SEGALA SIH"

Dengan sedikit berlari kecil Shani menghampiri gadis itu.

"Lo gapapa?" ucap Shani sedikit panik dengan posisi jongkok menyamaratakan dengan posisi gadis yang baru saja jatuh.

"Iya,gapapa kok." ucap Sisca sambil sedikit membersihkan lengan dan kakinya karena terkena debu lantai. Yap,benar saja gadis yang jatuh tepat didepan ruang OSIS itu adalah Sisca.

Dalam waktu yang bersamaan mereka saling menjauhkan tubuhnya satu sama lain. Karena Shani tau orang yang ingin ia bantu itu adalah orang yang tadi pagi telah mengambil kunci motor kesayangannya dan mengecap dirinya sebagai siswi terlambat. Sedangkan Sisca tau bahwa orang yang membantunya adalah orang yang membuat dirinya naik pitam di pagi hari tadi karena tidak menaati peraturan yang ada.

Asa & RasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang