Kedua kubu,baik Shani maupun Gracia saling memperlihatkan amarahnya. Tetapi mereka tidak leluasa untuk bergerak,karena ditengah-tengah mereka ada sosok manusia sok ide bernama Sisca. Kantin yang tadinya ramai tiba-tiba dalam sekejap menjadi sunyi layaknya kuburan. Hal ini lah yang membuat Jinan bingung. Pasalnya, pada saat kejadian tadi Jinan sedang ditoilet. Jinan pergi toilet setelah ia selesai memesan makanan untuk ia makan bersama Shani. Jinan yang sedang berjalan ke meja kantin tempat Shani menunggunya tadi,terheran-heran karena melihat ada banyak sekali murid yang memadati tempat duduk Shani. Jinan langsung berlari ke tempat Shani berada,Jinan tak ingin sesuatu hal buruk terjadi pada sahabatnya,Shani.
"Ada apa sih ini sebenernya."
"Lepasin tangan kalian. Kasian Sisca itu." ucap Jinan sambil memisahkan Gracia dan Shani. Yang terpenting bagi Jinan sekarang adalah ia harus menyelamatkan Sisca dari dua singa yang sedang ingin bertarung.
"Shan dengerin gue. Tolong lepasin tangan lo sekarang atau kita musuhan selamanya."
"Gre dengerin gue. Tolong lepasin tangan lo sekarang atau gue bakal hapus bola basket dari daftar ekskul SMA Garuda?" ucap Jinan dengan sangat tegas memberi ancaman pada mereka satu persatu.
Akhirnya dengan ancaman yang diberikan Jinan kepada mereka, Sisca dapat bernafas lega karena ia tidak lagi terjebak diantara kedua singa yang ingin bertarung. Dengan begitu, Jinan memberikan instruksi kepada semua murid untuk kembali masuk ke kelas masing-masing dengan tertib, karena bel telah berbunyi menandakan jam istirahat pertama sudah selesai.
Sekarang dikantin hanya menyisakan Sisca,Shani,Gracia,dan Jinan. Mereka tidak ada yang berani untuk saling menatap satu sama lain. Akhirnya, Jinan membuka kesunyian ini dengan pertanyaan.
"Ini sebenarnya ada apa sih?" tanya pada ketiga orang yang berada didepannya.
Tak ada jawaban dari ketiganya.
"Ga ada yang mau jawab? Oke kalo ga ada yang jawab gue bakal lapor ke guru BK. Lapor kalo ada yang ribut dikantin dan nanti Pak Yanto yang akan jadi saksi." ucap Jinan sambil berbalik badan berniat menuju ruang BK.
"Nan tunggu."
"Apa sih cepu banget."
"Gitu aja ngambek kaya anak TK lo."Jawaban itu keluar dari mulut mereka bertiga secara bersamaan. Sisca,Shani,dan Gracia langsung bergerak cepat menahan agar Jinan tidak melakukan hal yang ia ancam barusan kepada mereka.
"Nanti pulang sekolah temuin gue diruang OSIS. Sampe ga ada yang dateng, gue bener-bener laporin kalian ke guru BK." ucap Jinan meninggalkan mereka bertiga dikantin dengan wajah kesal.
Gracia yang melihat Jinan meninggalkan kantin,ia pun juga mengikuti aksi Jinan untuk meninggalkan kantin. Tak lupa juga membawa bola basket miliknya yang sudah kotor terkena nasi goreng dan pecahan piring. Dan akhirnya menyisakan Shani dan Sisca di kantin yang sudah sepi karena semua murid sudah masuk ke kelas masing-masing.
"Pak Yanto,minta tolong dibersihin ulang ya Pak. Takutnya masih ada sisa pecahan piring,bahaya kalo nanti ada murid yang kena."
"Oh iya Pak, saya juga mau minta maaf tadi ada sedikit keributan. Nanti piringnya biar saya ganti ya Pak."
"Iya tidak apa-apa Nak Shani. Nanti bapak bersihkan lagi." ucap Pak Yanto menjawab dengan sedikit menunduk.
"Makasih ya Pak. Maaf sekali lagi ngerepotin Pak Yanto. Yaudah kalo gitu saya ijin masuk kelas dulu ya Pak." ucap Shani sambil menghampiri Pak Ujang dan berusaha menegakkan badan Pak Yanto agar Pak Yanto tidak perlu menunduk jika berbicara dengannya. Karena bagaimanapun, Pak Yanto lebih tua daripada Shani.
Sisca sedang memperhatikan perilaku Shani yang begitu berbanding terbalik dengan apa yang terjadi hari Senin kemarin. Sisca masih mencerna, apakah Shani berkepribadian ganda? Atau yang Sisca liat barusan hanyalah ilusi?Atau Sisca sedang bermimpi didalam tidurnya?
"Bisa minggir gak. Itu mau dibersihin lagi sama Pak Yanto. Lo mending balik kelas deh,dari pada disini cuma bengong doang." pinta Shani kepada Sisca untuk bergeser dari tempat dia sedang melamun tentang perilaku Shani barusan.
Shani sudah berjalan meninggalkan kantin dan hanya menyisakan Sisca dan Pak Yanto. Pak Yanto yang sibuk untuk membersihkan kembali lantai kantin dari sisa pecahan piring yang tadi jatuh. Sedangkan Sisca,ia masih sibuk dengan pertanyaan yang muncul dikepalanya tentang perilaku Shani yang menurut dia sangat aneh. Tetapi Sisca berfikir bahwa,mungkin saja perilaku Shani barusan adalah bentuk ia menghormati seseorang yang lebih tua darinya. Sedangkan jika Shani berhadapan dengan orang yang seumuran dengannya atau dibawahnya,pasti Sisca berfikir bahwa Shani akan bersikap sama seperti hari Senin kemarin. Sikap yang begitu arogan,pemarah,dan menyebalkan.
![](https://img.wattpad.com/cover/357045378-288-k554828.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Asa & Rasa
Randomcinta tak bisa ditebak datangnya darimana dan untuk siapa dua kepribadian yang berbeda apakah bisa saling mencintai? dua orang yang sama-sama keras kepala apakah bisa bersatu? apakah pertemuan hari pertama yang sangat menyebalkan bisa berujung menja...