Setelah menyusuri lorong kelas dengan bercerita dan saling bertukar pikiran untuk proker tahunan OSIS yang akan mereka buat tahun ini,tak terasa jika mereka sudah sampai di halaman sekolah. Jinan yang baru sadar,ia belom membuka handphonenya sejak rapat OSIS dimulai sampai sekarang. Ia bergegas membuka aplikasi Whatssapp. Dan benar saja,banyak sekali chat dan panggilan masuk. Tetapi yang membuat Jinan heran bukan pesan dan telfon dari Shani tetapi dari kakaknya,Kak Gaby. Jinan langsung membuka chat dari kakaknya,ternyata Kak Gaby sudah berada disekolah untuk menjemputnya.
Jinan bingung,ia harus menghubungi Shani atau Kak Gaby dulu. Disaat itu juga,terdengar suara motor dari parkiran SMA Garuda. Ya benar, suara motor sport hitam milik Shani dan dibelakangnya terlihat ada seseorang yang membonceng dia adalah Gaby.
"Kok kalian bisa barengan?" ucap Jinan sambil kebingungan.
"Ya jelas bisa lah. Orang lo dihubungin aja gabisa. Tadi Kak Gaby telfon gue nanyain lo dimana" ucap Shani sambil mematikan mesin motornya.
"Iya tadi Kaka telfon kamu ga bisa, akhirnya Kaka telfon Shani. Untung Shani angkat dan dia masih disini. Shani tadi bilang dia dikantin jadi Kaka susul aja dia kesana." ucap Gaby sambil melangkah mendekat ke Jinan. Oh iya, kenapa Gaby bisa tau letak kantin di SMA Garuda,jelas karena Gaby adalah alumni SMA Garuda.
"Gue pulang sendiri nih berarti? tanya Shani dengan muka melasnya.
Mereka bertiga hampir lupa bahwa ada sosok gadis disebelah Jinan. Sisca yang dari tadi hanya menyimak percakapan, seperti tidak dianggap kehadirannya disana. Tetapi disatu sisi juga ia bingung harus berbuat apa untuk bisa bergabung dalam percakapan tiga orang itu.
"Yaudah lo anterin Sisca aja gimana?kasihan Sisca udah malem juga." ucap Jinan sambil melihat Sisca yang sedang gelisah.
"HAH" ucap Sisca dan Shani secara bersamaan.
"Iya Shan,udah gapapa anterin aja kasihan udah malem ini."ucap Gaby menegaskan permintaan Jinan sekali lagi.
"Gak usah gapapa. Gue naik Ojek Online aja habis ini juga mau pesen." ucap Sisca sambil membuka aplikasi Gojek.
Tak lama Handphone milik Sisca yang ingin ia gunakan untuk memesan Ojek Online,direbut oleh Jinan.
"Udah lo dianter Shani aja. Nih pake helm gue dulu."ucap Jinan sambil memberikan helmnya kepada Sisca.
Jinan membawa helm karena tadi pagi dia berangkat menggunakan Ojek Online. Karena Kak Gaby sudah lebih dulu berangkat kerja. Sedangkan jika ia menunggu tetangga depan rumahnya,alias sahabatnya untuk bersiap-siap pasti akan telat jika ia berangkat bersama Shani.
Apa kata dunia jika seorang Ketua OSIS terlambat?
"Shan,please anterin Sisca ya kasihan udah malem bahaya juga kalo dia naik Ojek Online. Please Shan" ucap Jinan meminta kepada sahabatnya. Meminta dengan nada lembut agar sahabatnya itu mau mengantar Sisca.
"Ga usah pake ngemis gitu juga kali. Iya-iya gue anterin TERPAKSA demi lo ya Nan." kata terpaksa sengaja Shani ucapkan dengan penuh penekanan karena ia masih kesal dengan Sisca tentang tadi pagi.
"Yaudah kalo gitu gue duluan ya,kasihan tuh Kak Gaby udah nungguin dimobil." ucap Jinan sambil menunjuk kearah mobil Gaby.
Gaby memang sudah lebih dulu masuk ke mobil. Semantara menunggu adiknya ia juga sudah menyalakan mesin mobilnya agar tidak kegerahan. Ia menjemput Jinan menggunakan mobil karena ia pikir tidak ada salahnya menjemput adiknya selepas pulang kerja.
"Oh ya Shan,ati-ati ya bawa motornya. Lo bawa nyawa anak orang. Ntar kalo lo udah nganterin Sisca kabarin gue. Dan lo juga Sis,kalo lo udah sampe rumah kabarin gue juga ya. Bye Shan,Sis." ucap Jinan meninggalkan kedua temannya sambil melambaikan tangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Asa & Rasa
Acakcinta tak bisa ditebak datangnya darimana dan untuk siapa dua kepribadian yang berbeda apakah bisa saling mencintai? dua orang yang sama-sama keras kepala apakah bisa bersatu? apakah pertemuan hari pertama yang sangat menyebalkan bisa berujung menja...