17

615 77 2
                                    

"Ini langsung pulang apa gimana?"

"Lo ada urusan ditempat lain ga?"

"Atau lo mau mampir kemana gitu?"

Sesuai kebiasaan Shani, jika ia bertanya pada seseorang pasti ia menyerang dengan pertanyaan yang bertubi-tubi.

"Langsung pulang aja." balas Sisca sambil menoleh kearah Shani. Dan ia baru menyadari bahwa penampilan Shani berbeda dari biasanya.

Outfit monokrom adalah outfit yang Shani suka. Mengunakan celana pendek berwarna hitam dan kaos putih polos yang sudah basah akibat terkena hujan. Benar-benar outfit yang jika dilihat sangat sederhana tetapi Sisca tau brand yang Shani pakai saat ini adalah brand ternama. Tak lupa juga jaket milik Shani yang Sisca pakai sekarang itu adalah jaket dengan harga fantastis serta kacamata yang menggantung di hidung mancungnya.

"Sis. Lo gapapa?" tanya Shani sambil melambaikan tangan tepat di depan muka Sisca.

"Hah. Gapapa kok Shan."

"Sorry sorry." jawab Sisca yang baru saja tersadar dari lamunannya.

"Itu Seat belt lo dipake dulu."

"Udah belom Sis?" tanya Shani tanpa melihat ke arah Sisca karena ia sedang fokus memutar balikan mobilnya untuk keluar dari area halaman sekolah.

"Ga bisa Shan." ucap Sisca yang masih berusaha untuk mengkaitan Seat Belt.

Dengan sedikit tarikan kencang, Shani berhasil memakaikan ditubuh Sisca.

"Makasih Shan."

"Maaf." ucap Sisca dengan posisi menunduk ketakutan.

"Gue baru liat Wakil Ketua OSIS SMA Garuda nunduk ketakutan kaya gini."

"Biasanya gue liat dia setiap hari di depan gerbang sekolah pasang muka garang." ucap Shani sambil tertawa kecil.

"Jangan mancing emosi ya Shan."

"Ga lucu Shan."

"Ga usah ketawa." ucap Sisca sambil memukul lengan Shani.

"Aduh Sis sakit banget sumpah." ucap Shani sambil meringis kesakitan karena pukulan Sisca.

"Udah deh gak usah lebay, orang gue mukulnya biasa aja."

"Makanya jadi orang jangan nyebelin. Ga bosen apa jadi orang nyebelin."

Setelah berdebat kecil, Shani melajukan mobilnya ke rumah Sisca. Tak butuh waktu lama, mobil Shani sudah terparkir di depan rumah Sisca.

"Lo mau kemana?" ucap Shani sambil menahan tangan Sisca saat ingin membuka pintu mobil.

"Ya mau masuk lah Shan."

"Ini kan udah sampe rumah gue." ucap Sisca sambil menunjuk rumahnya.

"Iya gue tau ini rumah lo. Cuma kan ini masih ujan."

"Bentar gue ambil payung dulu dibelakang." ucap Shani sambil membuka pintu mobilnya dan berlari kecil ke arah bagasi. Persis seperti yang dilakukan Shani tadi dihalaman sekolah.

"Ayo turun." ucap Shani yang sudah membukakan pintu Sisca dan tangan satunya tak lupa memegang payung untuk melindungi Sisca dari air hujan.

"Lo masih inget kata-kata gue tadi dihalaman sekolah kan?" ucap Shani agak sedikit berteriak karena takut Sisca tidak mendengar suaranya.

"Hah apaan ga inget." balas Sisca juga menaikan nadanya takut Shani mendengar.

"LO JALAN DULUAN NTAR GUE PAYUNGIN LO DARI BELAKANG." ucap Shani dengan nada yang lebih keras.

Asa & RasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang