36

635 81 15
                                    

"Makanya kalo naruh hp tuh yang bener." ucap Jinan sambil melempar bantal yang ada diatas kursi ruang tamu rumahnya kearah Shani.

"Anjing sakit Nan, lo gila ya. Namanya lupa pasti gak inget lah Nan, lo gimana sih." ucap Shani yang kesal tak bisa menghindar lemparan Jinan.

"Iya-iya. Sebenarnya gue yang salah gak ngabarin lo kalo gue balik naik ojol. Tadi kan lo minta buat gue kabarin lo dulu tapi malah gue gak kabarin lo, sorry ya."

"Enggak, gue yang salah." balas Shani.

"Gue Shan yang salah." timpal Jinan.

"Gue Nan." ucap Shani dengan nada tinggi.

"Stt.. kalian berisik banget sih dari tadi. Gue lagi banyak kerjaan tau gak. Kalo mau berantem diluar aja sana, kalo perlu di ring tinju sekalian." teriak Kak Gaby yang berada tak jauh dari Jinan dan Shani.

"Sorry kak, Jinan nih yang mulai." ucap Shani sebagai pembelaan bagi dirinya.

"Eh kok gue, ya lo lah yang mulai." balas Jinan tak mau kalah.

"Lo Nan."

"Lo Shan."

"Kalian tuh emang gak bisa dibilangin ya hm. Sini, gue kunciin kalian disini sampe kerjaan gue kelar kalian baru boleh masuk lagi." ucap kesal Kak Gaby sambil menarik paksa kedua gadis itu.

Yang tadinya Jinan dan Shani sedang asik bercerita diruang tamu rumah Jinan tiba-tiba mereka ditarik oleh Kak Gaby menuju halaman luar dekat kolam renang milik keluarga Jinan. Mereka seperti dikurung oleh Gaby karena terlalu berisik menganggu dirinya yang sedang fokus menyelesaikan kerjaan kantornya. Akhirnya mereka pun duduk di beanbag berwarna hitam yang ada dipinggir dekat kolam renang rumah Jinan itu.

"Kayaknya Kak Gaby lagi PMS deh Shan, marah-marah mulu dari tadi pagi." ucap Jinan yang lebih dulu duduk daripada Shani.

"Habisnya punya adik kayak lo sih, ya pasti marah-marah lah setiap hari." balas Shani.

"Eh lo juga nyebelin ya makanya bikin dia marah-marah."

"Terserah lo deh." balas Shani singkat.

"Dih gitu doang ngambek."

"Siapa juga yang ngambek, sok tau lo. Gue tuh ngantuk sebenernya, gue numpang tidur dulu ya 10 menit disini." ucap Shani sambil mencoba menyandarkan tubuhnya di beanbag dan mencoba memejamkan matanya.

"Kenapa gak dikamar aja sih, gih naik ke kamar gue aja." balas Jinan.

"Mau naik lewat mana. Gue harus manjat gitu? Kita kan lagi dikunciin sama Kak Gaby." jawab Shani yang sedang berusaha memejamkan matanya untuk tidur.

"Oh iya hehe gue lupa. Yaudah lo tidur aja ntar gue bangunin." balas Jinan.

Disaat Shani masih berusaha mencari posisi yang nyaman untuk ia tidur, tiba-tiba saja terdengar nada dering yang menandakan ada panggilan masuk dari salah satu handphone mereka.

"Eh, si Olla telfon nih." ucap Jinan sambil mengarahkan layar ponselnya ke hadapan Shani.

"Coba angkat, siapa tau penting." ucap Shani dengan posisi yang sama sedari tadi.

○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○

"Hallo Nan, lo lagi ngapain sih lama amat angkat telfon gue."

"Sabar kali. Ini gue lagi sama temen lo nih, kenapa emangnya?"

"Oh gitu sekarang kalian berdua. Kalo lagi ngumpul berduaan aja gue gak diajak."

Asa & RasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang