31

585 87 2
                                    

"Sayang." ucap Ayu sambil mengetuk pintu kamar Sisca.

"Iya mah, kenapa?" teriak Sisca.

"Mama boleh masuk gak?"

"Iya boleh mah, gak Sisca kunci kok pintunya."

Ayu masuk ke kamar sang anak yang dominan dengan warna pink itu. Mungkin bagi sebagian orang pasti akan menyangkal bahwa warna tersebut adalah warna favorit Sisca. Tetapi memang pada kenyataannya Sisca suka sekali dengan warna pink, maka dari itu hampir seluruh barang miliknya berwarna pink.

Ayu berjalan mendekati kearah Sisca karena menyadari bahwa sang anak tengah kesulitan mengeringkan rambutnya yang basah dengan hair dryer miliknya yang juga berwarna pink.

"Sini mama bantuin." ucap Ayu yang sudah berada dibelakang Sisca.

"Boleh mah."

"Kalian habis dari mana sih sebenernya? Kok pulangnya sampe malem gini."

"Tadi kerumah Omanya Shani mah."

"Omanya Shani?"

"Iya. Ternyata rumah Omanya Shani deket dari rumah kita mah."

"Kenapa tiba-tiba kerumah Omanya Shani?

"Sisca juga gak tau, pokoknya tadi Shani tuh tiba-tiba ngajakin pulang bareng. Nah karena Shani lagi disekitaran sini dan tadi juga searah, mungkin dia kepikiran buat sekalian jengukin Omanya." jelas Sisca.

"Jengukin Omanya? Emang Omanya lagi sakit?" tanya Ayu.

"Iya, Omanya Shani sakit mah."

"Sakit apa?"

"Sisca juga gak tau sih mah. Pokoknya Shani pas dateng tuh langsung nanyain keadaan Omanya. Sisca tadi juga liat kok Omanya Shani minum kayak beberapa obat gitu."

"Semoga cepet sembuh ya Omanya Shani."

"Iya mah, Aamiin."

"Udah kering nih. Sekarang kamu makan dulu gih, tadi Bi Surti udah masakan kamu lho." ucap Ayu sambil meletakkan hairdryer di meja rias milik Sisca.

"Tadi aku udah makan di rumah Omanya Shani."

"Beneran?"

"Iya beneran mah, ngapain Sisca bohong."

"Iya-iya, gak usah marah gitu dong. Yaudah mama balik kekamar ya." ucap Ayu.

"Eh tunggu mah. Sisca mau marah-marah dulu sama mama." ucap Sisca sambil menahan langkah mamanya.

"Kok marah sama mama? Emangnya ada salah apa kok kamu marahin." tanya Ayu.

"Mamah tadi kenapa ceritain semua tentang lagu Sisca ke Shani sih." ucap Sisca sambil mengecakan tangannya dipinggang.

"Lho emangnya gak boleh? Mama kan cerita ke Shani karena mama bangga sama kamu."

"Ya cuman gak semuanya harus diceritain mah, Sisca kan jadi malu sama Shani."

"Kok malu, kenapa harus malu?"

"Ya malu aja, pasti nanti Shani jadi sering ngeledekin Sisca."

"Ya gak mungkin lah sayang. Lagu kamu tuh bagus, orang mama tadi liat Shani kayaknya enjoy kok liatin kamu perform."

"Itu pasti dia lagi pura-pura mah. Mamah kayak gak tau aja Shani orangnya gimana." ucap Sisca sambil memutar kedua bola matanya.

"Coba jelasin ke mama sekarang Shani tuh orangnya gimana."

"Kalo ada kata selain nyebelin, ngeselin, dan aneh mungkin itu kata yang cocok buat Shani. Dia orangnya nyebelin banget, sumpah deh mah aku gak bohong."

Asa & RasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang