9

655 64 2
                                    

Hari ini Shani bangun lebih pagi. Tak lain dan tidak bukan berkat tangan ajaib Bi Ijah. Bi Ijah adalah asisten rumah tangga yang ikut dengan keluarga Shani dari Shani belum lahir sampai Shani menjadi gadis remaja seperti sekarang ini. Selain Jinan,Bi Ijah adalah paket lengkap yang Shani punya. Karena Bi Ijah selalu menemani Shani dalam keadaan apapun,dalam keadaan senang,susah,dan sedih Bi Ijah selalu ada untuk Shani.

Aktivitas pertama yang Bi Ijah lakukan ketika berada di kamar Shani adalah membuka tirai atau gorden kamar Shani yang menghubungkan kamar dengan balkon. Tujuannya agar sinar cahaya matahari masuk kedalam kamar Shani. Tirai yang jarang sekali dibuka oleh Shani sang pemilik kamar,justru selalu Bi Ijah yang membukanya.

Aktivitas kedua yang Bi Ijah lakukan adalah membereskan kamar Shani yang sedikit berantakan. Ya walaupun tadi malam Shani sudah bereskan,masih saja banyak barang yang masih berserakan. Karena Bi Ijah selalu paham jika Shani sedang merasa lelah,ia pasti tidak membersihkan kamarnya dengan sungguh-sungguh. Dan aktivitas Bi Ijah yang terakhir adalah membangunkan Shani.

"Non.Non Shani bangun Non. Udah jam enam. Non harus mandi dan siap-siap ke sekolah." ucap Bi Ijah dengan lembut sambil mengelus punggung Shani yang masih diselimuti oleh selimut abu-abu miliknya.

"Ayo Non bangun. Non mandi ya nanti Bibi siapin sarapan sekalian." ucap Bi Ijah dengan lembut dan memastikan Shani benar-benar sudah bangun.

"Iya Bi. Habis ini Shani mandi. Oiya,nanti sarapannya tolong masukin ketempat bekal aja ya. Shani nanti makan disekolah aja biar ga telat."
ucap Shani sambil mencoba membuka matanya dan berusaha menyenderkan badannya di headboard kasur.

"Iya Non. Bibi turun dulu ya mau masak buat Non." pamit Bi Ijah pada Shani yang masih berusaha membuka matanya.

Tak lama setelah Bi Ijah selesai menyiapkan sarapan Shani untuk dimasukan kedalam tempat bekal,terdengar suara langkah kaki dari lantai atas menuju meja makan. Shani turun sudah memakai seragam SMA Garuda tak lupa dengan jaket hitamnya itu. Bisa dibilang jaket kesayangnya, karena jaket itu yang selalu ia pakai kemanapun ia pergi.

"Ini ya Non udah Bibi masukin ketempat bekal. Bibi juga bawain Non Shani susu cokelat juga didalam." ucap Bi Ijah sambil menata kembali bekal yang akan dibawa Shani.

"Makasih ya Bi Ijah yang paling cantik sedunia. Maafin Shani udah ngerepotin Bi Ijah pagi-pagi. "

"Shani berangkat kesekolah dulu ya Bi." ucap Shani kepada Bi Ijah sambil memeluk Bi Ijah.

Itu kebiasaan yang Shani selalu ia lakukan. Meminta tolong,meminta maaf,dan berterima kasih. Dan tak lupa memberikan pelukan sebagai ungkapkan rasa sayang.

Asa & RasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang