34

542 92 10
                                    

"Permisi, Shaniiii. " teriak Jinan sambil mengetok rumah Shani.

"Iya sebentar. Eh Non Jinan." sapa Bi Ijah.

"Hai Bi Ijah. Shaninya udah bangun?"

"Harusnya sih udah ya Non, cuman Non Shani masih diatas dari tadi belum turun."

"Astaga. Bener-bener ya si Shani, itu anak harus dibilangin pake bahasa apalagi ya Bi biar bisa berangkat ke sekolah lebih pagi?" ucap Jinan yang sudah benar-benar lelah dengan kebiasaan sahabatnya itu.

"Haduh, kalo itu saya juga gak tau sih. Tapi beberapa waktu lalu Non Shani sering kok berangkat lebih awal."

"Soalnya waktu itu Non Shani pernah bilang kalo sekarang digerbang sekolah dijagain sama singa." timpal Bi Ijah.

"Hah singa?" tanya Jinan dengan kebingungan.

"Iya, kata Non Shani singanya galak."

"Hahaha. Bi Ijah percaya?"

"Ya percaya lah. Ya kan Bi?" ucap Shani sambil merangkul Bi Ijah dari belakang karena ia baru saja turun dari kamarnya.

"I-iya, percaya kok Non." balas Bi Ijah yang terkejut karena tiba-tiba Shani muncul.

"Eh Shan, gue bareng lo ya berangkatnya." ucap Jinan memecah keheningan.

"Lo bayar gue berapa emangnya?"

"Oh gitu sama temen sendiri perhitungan. Yaudah gue naik taxi aja deh." ucap Jinan dengan nada kesal.

"Eh tunggu dulu dong, gitu aja ngambek. Iya-iya, lo berangkat bareng sama gue." ucap Shani dengan menahan tangan Jinan.

"Yaudah kalo gitu, Shani berangkat dulu ya Bi." ucap Shani sambil melepas kan genggamannya pada Jinan, lalu memeluk dan mencium tangan Bi Ijah.

"Hati-hati ya Non."

"Jangan ngebut-ngebut." ucap Jinan dan Bi Ijah secara bersamaan.

Shani yang merasa tak ingin diceramahi oleh Jinan maupun Bi Ijah, ia memilih untuk berjalan lebih dulu kearah garasi rumahnya tepat mobilnya terparkir. Saat Shani menunggu Jinan untuk segera masuk ke dalam mobilnya, justru Shani dibuat kebinggungan karena Jinan tiba-tiba masuk kedalam rumahnya lagi. Shani yang merasa dipermainkan oleh Jinan, ia berniat untuk turun dari mobilnya untuk mencari keberadaan Jinan. Tak sampai Shani turun dari mobilnya, ternyata Jinan sudah lebih dulu keluar dari rumahnya sambil membawa beberapa barang bawaan.

"Lo mau ngapain sih Nan?"

"Lo lupa ya Shan, sekarang kan acara terakhir proker gue sama SMA Patriot."

"Oh iya, gue lupa anjir. Berarti hari ini gak ada pelajaran dong?"

"Ya gak ada lah kayak kemarin."

"Yah, tau gitu gue gak berangkat hari ini."

"Apaan sih kok malah gak berangkat. Contoh temen yang gak setia kawan gini nih, gak support temannya sendiri." ucap Jinan.

"Haduh. Pagi-pagi lo udah kek burung tau gak, ngoceh mulu." ucap Shani sambil mengelengkan kepalanya.

"Buruan berangkat, SMA Patriot jauh lho." pinta Jinan.

"Hah? Maksud lo apaan sih Nan?" tanya Shani keheranan.

"Kayaknya setiap ada pengumuman lo gak pernah dengerin deh Shan."

"Buruan jelasin, apaan gue gak ngerti."

"Kan kita buat proker sama SMA Patriot. Nah kemarin kan acaranya udah di SMA Garuda, sekarang kita acaranya di SMA Patriot."

"Oh iya, gue lupa." ucap Shani sembari menepuk jidatnya sendiri.

Asa & RasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang