5

883 81 1
                                    

Tak lama setelah Shani dan Sisca saling menjaga jarak, tiba-tiba pintu ruang OSIS terbuka. Tak disangka orang yang keluar dari ruangan tersebut adalah Jinan. Jinan yang niat awalnya ingin keluar karena ingin buang air kecil dikamar mandi sebelah ruang OSIS,terhenti sejenak melihat dua orang yang saling bertatap-tatapan tepat dilantai depan pintu ruang OSIS.

"Lo berdua ngapain?" tanya Jinan yang masih berdiri didepan pintu ruang OSIS.

Shani yang mendengar suara Jinan itu langsung berdiri dengan cepat dan berkata,"Niatnya tadi mau bantuin orang jatuh. Cuman kayanya dia lebih butuh bantuan lo Nan. " ucap Shani sambil menepuk bahu Jinan.

"Gue tunggu di kantin aja ya Nan. Gue tiba-tiba laper. Ntar kabarin aja kalo lo udah selesai. Bye Nan." ujar Shani sambil melangkah ke kursi panjang,tempat yang tadinya ingin ia jadikan spot untuk menunggu Jinan rapat. Dan akhirnya Shani mengambil tasnya lalu pergi jalan ke kantin.

Jinan yang melihat kelakuan Shani itu, hanya bisa mengelengkan kepala.

"Sini gue bantuin Sis" tangan Jinan terulur untuk mengangkat Sisca yang sampai sekarang masih duduk dilantai.

"Makasih Nan" ucap Sisca sambil mengambil kertas dan buku yang berserakan dibawah.

Setelah semua kertas dan buku yang ia bawa tadi sudah rapi,barulah ia masuk bersama Jinan yang membantu untuk membawa barang bawaannya. Dengan masuknya Jinan dan Sisca keruang OSIS,rapat pun akan segera dimulai.

Waktu menunjukan pukul 18.00 WIB,menandakan langit sudah mulai gelap dan rapat OSIS pun berakhir. Dan secara bergantian anggota OSIS mulai meninggalkan ruangan untuk pulang. Dan menyisakan Jinan dan Sisca diruang OSIS.

"Udah Sis tinggal aja, biar gue aja nanti yang beresin." ucap Jinan melihat Sisca yang sedang sibuk menata kertas dan buku yang tadi ia bawa.

"Udah selesai kok ini. Tadi kurang rapi aja makanya gue beresin" ucap Sisca memjawab tawaran Jinan.

"Oh ya Sis. Tadi Shani cerita ke gue soal tadi pagi. Sebelumnya sorry ya Sis,kalo Shani dari tadi pagi udah buat lo kesel. Mungkin dia lagi badmood aja jadi nyebelin kek gitu, sekali lagi maaf ya Sis." permintaan maaf yang keluar dari mulut Jinan untuk mewakili sahabatnya.

"Gapapa Nan. Santai aja,lagian juga gue udah biasa ngadepin orang kaya dia. Lo lupa ya nugasin gue dimana? Gue tiap hari ngurusin orang yang sama kaya Shani. Jadi gue udah kebal lah sama gituan." ucap Sisca sambil membereskan barang-barangnya lalu masukkan kedalam tasnya.

"Hahaha. Iya juga ya lo tiap hari ketemu orang-orang kek Shani. Mana tempatnya juga disitu mulu." ucap Jinan sambil tertawa.

Sisca hanya menggelengkan kepalanya saat Jinan berusaha mengejeknya.

"Yaudah yuk keluar keburu malem nih."timpal Jinan.

Akhirnya mereka berdua keluar dari ruang OSIS. Mereka berdua berjalan bersama dengan tujuan sama yaitu halaman depan sekolah. Melewati lorong sambil bercerita dan tak lupa mereka juga saling berkeluh kesah tentang hari ini. Keakraban antara Jinan dan Sisca sebagai patner memang tidak perlu diragukan lagi.

Asa & RasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang