Chapter 05 : Desire Above the Clouds

2.3K 184 4
                                    

Rencana pindah ke Los Angeles, membuka bakery dan jatuh cinta dengan pria di sana sudah hancur. Sakura berakhir di dalam pesawat pribadi Uchiha Sasuke yang sendari tadi tak melepaskan pandangan ke arahnya. Sakura berharap pria itu berhenti menatapnya karena rasanya ia seperti tengah dikuliti hidup-hidup.

"Entah apa yang ada di otak kecilmu itu," ucap Sasuke dengan senyuman mengejek dan Sakura mulai benci dengan senyuman pria itu, bibir itu hanya indah saat terkatup rapat.

"Permisi Tuan Uchiha, makan malam Anda," ucap seorang pramugari yang datang dengan membawakan makan malam milik Sasuke dan Sakura jelas tahu, wanita itu berusaha menggoda, lihat bagaimana ia meloloskan beberapa kancing baju hingga memperlihatkan belahan dadanya itu.

"Terima kasih," ucap Sasuke datar padahal pria itu sangat jarang berterima kasih dan lihat bagaimana pramugari itu bersemu tipis malu-malu sebelum meninggalkan mereka. Ini memuakkan, Sakura tak suka melihatnya.

Butuh waktu tujuh hari sampai seorang Uchiha Sasuke berubah menjadi seorang perayu ulung, itu benar-benar mengesalkan. Pria itu jelas menjadi mata keranjang, Sakura jadi semakin benci sampai rasanya ia punya keinginan mencongkel bola mata onyx kelamnya itu.

"Saya mau ke toilet," ucap Sakura pada akhirnya, bergegas bangkit menuju toilet di saat pria Uchiha itu perlahan menyembunyikan senyumannya di balik punggung tangannya, menggoda Haruno Sakura ternyata amat menyenangkan.

Sasuke bangkit dari duduknya, menyadari jika Sakura sudah terlalu lama meninggalkannya bahkan makan malamnya sudah habis. Namun keduanya justru bertemu di tengah-tengah sampai Sasuke mencengkram tangannya. "Darimana? Kenapa lama sekali?"

"Toilet," jawab Sakura dengan ketus, berusaha melepaskan tangannya namun Sasuke tak mau melepaskannya. "Tuan, lepaskan."

"Sekretaris Haruno, akhir-akhir ini kau tampaknya benar-benar menguras kesabaranku," ucap Sasuke menipiskan bibir dan Sakura tidak begitu paham apa arti dari ucapan pria itu.

Sesaat saat dirinya hendak membuka mulutnya dan mengajukan pertanyaan, Sasuke justru mencium bibirnya dengan kasar. Sakura jelas terkejut, segera mendorong bahkan memukul dada bidang pria itu yang tak bergeser sedikitpun, jelas mereka memiliki kekuatan yang berada di level berbeda.

Dengan aktif Sasuke mendorong Sakura, mendudukkannya di kursi penumpang yang kosong tanpa melepaskan ciumannya dan Sakura mulai kehabisan nafas. Sesaat kemudian wanita merah muda itu merasakan tangan Sasuke yang meraba roknya membuat ia melotot.

"Aahhh Tuan hentikan apa yang Anda lakukan?!" pekik Sakura namun itu sudah terlambat, jari telunjuknya Sasuke sudah menyelinap masuk ke dalam celana dalamnya dan segera menggesek lobang kenikmatannya.

"Oh tidak!! Apa-apaan ini, ahhh... h-hentikan," ucap Sakura berusaha menolak namun Sasuke tak tinggal diam, menarik secara paksa celana dalam Sakura sampai tiga jarinya bisa masuk ke dalam lobang kenikmatan itu yang segera menjepit tiga jarinya.

Sakura menggelengkan kepalanya, ini jelas terasa nikmat namun di satu sisi ia juga dilanda kekhawatiran. "J-jangan, berhenti saya mohon. Bagaimana jika ada yang datang?"

"Shttt! Tidak akan ada yang datang," ucap Sasuke karena kenyataannya memang begitu, tak akan ada yang datang karena itu adalah pesawat pribadinya. Hanya berisi pilot, co-pilot dan beberapa pramugari.

"Aahhh t-tidak, jangan di sana ohh i-itu emmm..." Sakura meracau dengan gila tepat saat Sasuke menyentuh klitorisnya, memainkannya dengan begitu nakal seolah pria itu tengah mempermainkannya dan itu terasa tidak adil.

"Sekretaris Haruno kau benar-benar nakal, di bibir berkata tidak tapi di bawah sana kau sudah basah kuyup," ucap Sasuke dengan seringainya yang meledek sementara Sakura mengigit bibir bawahnya, dalam hati ia mengutuk pria itu karena ia tak mungkin basah jika pria itu tidak datang dan mempermainkannya.

"Ini tidak bisa menunggu lama Sekretaris Haruno," ucap Sasuke yang menuntun tangan Sakura untuk menyentuh ikat pinggang yang ia kenakan. Tangan wanita itu pun akhirnya gemetaran, segera memalingkan wajahnya.

"Ayolah, jangan malu-malu begitu. Aku tahu, kau menginginkannya Sekretaris Haruno," ucap Sasuke menarik dagu Sakura untuk menatapnya dan Sakura kembali mendapati aura pria itu yang mendominasi.

Sakura mengatur nafasnya dalam-dalam, jantungnya berdebar kencang, perasaan ini terasa begitu aneh saat ia harus melepaskan ikat pinggang dan celana pria itu namun ia tetap melakukannya dengan gugup. Celana pria itu jatuh ke bawah, menyisakan celana dalam yang sudah mengembung.

Menelan salivanya sejenak, Sakura membebaskan kejantanan Sasuke dari sarangnya. Kejantanan itu pun berdiri tegak tepat di depan wajahnya. Sasuke kemudian menggeram rendah, melihat kejantanannya di depan wajah indah Sakura benar-benar sesuatu yang nakal dan tak terbayangkan.

"Kau tahu harus melakukan apa Sekretaris Haruno," ucap Sasuke memprovokasi namun kalimat provokasi itu justru membuat Sakura malu, ia tak suka itu seolah dirinya begitu nakal namun kejantanan yang berdiri tegak di depan wajahnya itu benar-benar mengundangnya untuk disentuh.

Pada akhirnya Sakura tak punya pilihan lagi, menyentuh kejantanan itu dengan kedua tangannya. Sakura bisa merasakan urat-urat yang ada di sana dan itu amat mengesankan. Sakura benar-benar tak menyangka jika itu benar-benar besar bahkan aromanya mengundang adrenalin di dalam diri Sakura.

"Shit!!" Sasuke mengumpat, merasakan hidung Sakura yang menyentuh dua buah zakarnya dan menggeserkannya, menghirup aroma kejantanannya disaat ia merasa sensasi gila yang tak biasa.

"Ohh aahhhh... kau melakukannya dengan baik Sakura," ucap Sasuke mengeram rendah merasakan lidah Sakura yang perlahan menyapu dua buah zakarnya sebelum semakin naik ke atas, wanita itu jelas amat piawai.

Tangan Sakura kemudian bermain, meremas dua buah zakar Sasuke kiri dan kanan saat mulutnya menampung kejantanan Sasuke yang hanya bisa masuk setengahnya, salahnya karena terlalu panjang.

"Fuck yeah... aahhh... emm... aaahh...." Sasuke mendesah penuh nikmat saat Sakura mulai mengulum kejantanannya, entah darimana wanita itu belajar namun jelasnya itu sangatlah nikmat sampai sesekali ia mengocoknya.

Lebih dari lima belas menit Sakura bermain dengan kejantanan Sasuke sampai pria itu merasakan sesuatu akan segera keluar. Tak ingin menyia-nyiakannya, Sasuke segera menarik kejantanannya dari dalam mulut Sakura dan memasukkan ke dalam lobang kenikmatan wanita itu.

"Aahhh Tuan!!" teriak Sakura penuh nikmat sekaligus terkejut namun Sasuke tak sempat untuk meresponnya, segera menggoyangkan pinggulnya dengan begitu cepat dan berhasil membuat Sakura mendesah dengan gila karena terlalu cepat.

"Dia datang, dia datang," ucap Sasuke yang kemudian mengeram rendah, mengeluarkan spermanya di dalam lobang kenikmatan Sakura yang lemas karena ia juga mencapai ejakulasinya.

Sasuke mencabut kejantanannya, memasukkan kembali ke dalam mulut Sakura agar wanita itu merasakan rasa spermanya yang masih melekat di sana. Sementara wanita itu hanya bisa memejamkan matanya, merasakan rasa asin yang tak biasa memenuhi mulutnya dan ia terlihat amat seksi di mata Sasuke.

The Fuzzy ButterflyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang