Beberapa hari berlalu dengan cepat. Hari ulang tahun Sasuke sudah tiba dan ini masih sekitar dua jam sebelum acara namun Sakura sudah bersiap untuk pergi. Malam ini wanita merah muda itu mengenakan gaun dengan model garis leher yang rendah, menampilkan belahan dadanya, gaun dengan lengan panjang puff, belahan tinggi di bagian depan, serta aksen kain menjuntai di bagian samping. Wanita itu amat sempurna malam ini serta mempesona. Wanita cantik berbahaya yang dibalut pesona, gambaran yang amat pas untuk mendeskripsikannya.
"Sekretaris Haruno." Panggilan setengah berteriak itu terdengar membuat Sakura yang baru saja keluar dari pintu lobi melihatnya, melihat sosok Hyuga Hinata yang berada di dalam mobilnya, menatap dirinya dengan jendela mobilnya yang turun setengah.
Sakura menganggukkan kepalanya pelan, melangkahkan kakinya yang mengenakan sebuah heals dengan model tali yang tidak terlalu tinggi berwarna silver sedikit mengkilap itu menuju ke mobil wanita indigo itu, segera memasukinya hingga mobil itu melaju meninggalkan area gedung apartemen itu.
"Anda tampak menawan Sekretaris Haruno," ucap Hinata memuji, menatapnya dengan bola mata lavendernya yang menyembunyikan banyak emosi.
Sakura tersenyum kecil. "Terima kasih Nona Hyuga, Anda juga tampak menawan malam ini."
Tak ada yang salah dari ucapan Sakura, Hinata juga tampak menawan malam ini dan bisa dibilang cukup berani. Malam ini wanita itu mengenakan sebuah dress berwarna hitam menerawang nan seksi dan secara gamblang memamerkan tampilan pakaian dalam yang ia kenakan, mengekspos kulit putihnya yang begitu indah. Wanita itu jelas terinspirasi dari vintage dengan siluet yang lebih panjang.
Sesaat kemudian suasana di dalam mobil itu menghening hingga mereka sampai di gedung acara. Sakura bergegas turun, memeriksa semua persiapan disaat Hinata pergi ke toilet namun sudah setengah jam berlalu wanita itu tak kunjung kembali. Sakura sedikit bingung karena wanita itu katanya ingin membantu namun tak kunjung terlihat bahkan sampai acara itu akan mulai, wanita indigo itu belum kembali dan Sakura terlalu sibuk untuk mencarinya, ia harus menyapa para tamu yang datang.
"Sekretaris Haruno, dimana Sasuke?" Suara lembut itu terdengar membuat Sakura segera menegakkan kepalanya, bertatapan dengan seorang wanita dengan rambut hitam panjang yang tampak begitu dingin dan elegan.
"Mohon maaf Nyonya Uchiha, beliau belum terlihat," ucap Sakura membungkukkan setengah tubuhnya begitu sopan. Tak ada yang salah juga dari panggilan itu karena benar, wanita itu adalah sosok Nyonya Uchiha yang terhormat.
Wanita itu adalah Uchiha Mikoto, ibu dari Uchiha Sasuke dan Uchiha Itachi. Wanita dingin dan elegan yang mendominasi pergaulan kelas atas. Sementara di sisi wanita paruh baya yang masih cantik di usianya itu berdiri sosok Uchiha Fugaku, sang suami yang tak lain adalah ayah dari Uchiha Sasuke dan Uchiha Itachi. Pria itu jelas memiliki aura mendominasinya yang kuat, lebih mendominasi dibandingkan Sasuke dengan wajah yang dingin dan datar serta garis tegas di wajahnya.
"Kalau begitu katakan padanya untuk segera bergabung jika sudah tiba," ucap Mikoto dengan tenang, sesaat sebelum dirinya melenggangkan kakinya pergi, menggandeng dengan mesra lengan suaminya memasuki aula gedung.
"Haaaa...." Sakura menghembuskan nafasnya. "Itu tadi mencekam sekali, auranya memang tidak biasa."
"Siapa yang kau bicarakan?" tanya Sasuke yang entah muncul darimana, menyodorkan wajah tampannya di depan wajah Sakura tak ayal membuat wanita merah muda itu terkejut setengah mati, hampir saja ia berteriak jika tidak buru-buru membungkam mulutnya dengan tangannya sendiri.
"Anda mengagetkan saya Tuan," protes Sakura sesaat setelah dirinya melepaskan tangannya sendiri, melemparkan tatapan tajam ke arah pria Uchiha yang tampak tampan dalam balutan pakaian formalnya itu.
Sasuke mengangkat bahunya dengan acuh, mengedarkan onyxnya sejenak sebelum ia kembali memandangi wanita dengan bola mata emerald di sisinya itu. "Jadi beginilah hasil dari menghindariku selama beberapa hari Sekretaris Haruno?"
Tak bisa dipungkiri Sasuke benar-benar tidak suka, bukan pada hasil kerja wanita itu karena hasil kerja wanita itu tak pernah tidak memuaskannya. Hanya saja Sasuke tidak suka karena wanita itu menghindarinya dengan alasan sibuk mempersiapkan acara ulang tahunnya sampai-sampai Sasuke tak pernah melihatnya barang siluetnya sekali pun. Sasuke mulai bosan, kembali dikelilingi oleh Suigetsu dan Karin yang hanya berdebat setiap saat karena perbedaan sudut pandang disaat Juugo hanya tersenyum manis sampai ia muak.
"Ibu Anda mengatakan Anda harus segera bergabung begitu tiba Tuan," ucap Sakura yang segera mengalihkan pembicaraan, tak ingin membahas dirinya yang menghindari pria itu dan pria itu jelas menyadarinya.
Sasuke menipiskan bibirnya tak senang. "Jangan coba-coba mengganti topik Sekretaris Haruno, itu sangat tidak menyenangkan."
"Hei Sasuke, di sini kau," ucap seorang pria dengan rambut panjang yang baru saja tiba, merangkul bahu Sasuke sampai onyxnya yang segelap malam itu menatap Sakura. "Oh Sekretaris Haruno juga ada di sini? Halo, sudah lama kita tidak bertemu."
"Selama malam Tuan Uchiha Itachi, sudah lama tidak bertemu," ucap Sakura dengan sopan, tersenyum kecil sembari menundukkan kepalanya dengan sopan.
Benar, pria yang baru saja muncul itu adalah Uchiha Itachi, kakak kandung dari Uchiha Sasuke, satu-satunya. Pria itu memiliki kepribadian yang sedikit berbeda dibandingkan Uchiha lainnya, sosoknya begitu hangat dan ramah namun tentunya ia mewarisi kegeniusan khas seorang Uchiha.
Uchiha Itachi dikenal sebagai manusia paling genius abad ini dengan banyak gagasan dan inovasi baru yang tercetus dari otak geniusnya. Sejauh ini sebagai seorang engineer dan ahli di bidang ilmiah, Uchiha Itachi banyak menciptakan senjata tempur terbaik yang diekspor ke berbagai negara seperti Amerika Serikat, Rusia, Inggris hingga ke China.
"Ya, selamat malam Sekretaris Haruno. Gaun yang bagus," puji Itachi sesaat sebelum dirinya menjentikkan dirinya, menunjuk wajah Sakura yang membuat Sasuke berdecak pelan, berusaha menyingkirkan tangan sang kakak darinya namun sang kakak jelas tak akan melepaskannya dengan mudah.
"Kau lihat ayah dan ibuku?" tanya Itachi masih dengan senyuman ramah membuat Sakura menganggukkan kepalanya. Itachi pun tak bertanya dimana mereka, ia tahu Sakura pasti terlalu sibuk untuk mengetahui dimana mereka berada dan wanita itu hanya bisa mengkonfirmasi jika keduanya sudah ada di dalam.
"Kak lepaskan aku," ucap Sasuke dengan tatapan yang sedikit bengis, berusaha lepas dari kakaknya namun bukannya bisa melepaskan diri Sasuke justru diseret ke dalam oleh Itachi. Sakura yang melihat pun hanya bisa geleng-geleng kepala.
Sesaat setelahnya orang-orang berkerumun, menyapa dirinya yang menunggu di pintu masuk. Sakura dengan senyuman yang ia buat seramah mungkin pun menyabut semua orang yang datang, mempersilahkan mereka semua untuk masuk saat acara akan segera dimulai dan orang-orang yang berdatangan mulai sepi.
"Jangan biarkan orang tanpa undangan masuk," ucap Sakura yang melayangkan tatapan tajamnya ke arah petugas keamanan, segera mendapati anggukan patuh yang membuat ia merasa sedikit lega sebelum akhirnya melangkahkan kakinya memasuki gedung kembali karena acara akan segera dimulai.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Fuzzy Butterfly
FanfictionWanita cantik berbahaya yang dibalut pesona, gambaran yang cocok untuk mendeskripsikan Sakura. Sayangnya karena sebuah kesalahpahaman, Sakura mengira jika dirinya di mata Sasuke, tidak lebih berharga dibandingkan Hinata. Saat perasaan lelah mencinta...