Hari ulang tahun yang paling membahagiakan mungkin itu benar-benar terjadi dalam hidup Sasuke. Pria itu merasa amat bahagia, berada di puncak dunia saat Sakura berada di atasnya, menggoyangkan pinggulnya dengan begitu menggoda sekaligus nakal.
"Aahhhh... mmpph... Tuan, s-saya harus bagaimana? Ahhh... ini... Inii..., enak sekali," ucap Sakura keenakan, tak berhenti menggoyangkan pinggulnya dan wajahnya jelas sudah tampak begitu bernafsu.
Sasuke tak punya pikiran lain, ia ingin Sakura lebih merasa nikmat lagi karena itu ia menyentuh lubang anus Sakura, berhasil membuat wanita terkejut dan menatapnya. "T-tuan!! Tidak, Anda salah lubang. Jangan yang itu."
"Jangan begitu Sekretaris Haruno, aku ini orang yang adil. Aku tidak akan membiarkan lubangmu yang ini iri," ucap Sasuke dengan seringai nakalnya, mulai memainkan lubang anus Sakura yang terasa panas dan lembut.
"Jangan itu kotor aahhhh!!" pekik Sakura tanpa menghentikan goyangannya, ia merasa begitu nikmat entah itu karena kejantanan Sasuke di dalam lubang kenikmatannya atau karena Sasuke yang memainkan anusnya.
"Hnggggg!!" teriak Sakura pada akhirnya, mencapai ejakulasinya namun Sasuke belum mendapatkannya karena itu ia mencabut kejantanannya.
"Angkat pantatmu Sekretaris Haruno," ucap Sasuke membuat Sakura kebingungan namun ia tetap melakukannya, mengambil posisi menungging sampai Sasuke melepaskan dasinya dan melemparkan dasinya ke sembarang tempat. Tak sampai situ saja, ia menempatkan bantal di bawah perut Sakura dan mendapati posisi yang sangat pas untuk memasukkan kejantanannya kembali.
"Ini dia," ucap Sasuke menyeringai.
"Jangan dilihat saja, ini memalukan," ucap Sakura malu sendiri karena posisi itu jelas membuat bagian tubuh sensitifnya terpampang jelas di hadapan Sasuke.
Sasuke dengan senyuman licik tampaknya berniat mengabulkan permintaan Sakura. Pria itu memasukkan kejantanannya kembali ke dalam lobang kenikmatan Sakura dan kali ini terasa lebih dalam, benar-benar nikmat.
"Aaahhhh... t-tidak itu terlalu dalam aahhh... enakk, enak!!" racau Sakura yang sudah benar-benar tidak bisa mengontrol ekspresi wajahnya, benar-benar keenakan karena kejantanan Sasuke yang memasuki lobang kenikmatannya berulang kali.
"Sial, pantatmu begitu cantik Sekretaris Haruno dan itu membuatku semakin bergairah," ucap Sasuke terang-terangan, mempercepat gerakan pinggulnya dan merasakan lobang kenikmatan Sakura terasa hangat dan meremasnya begitu kencang, tentu saja itu terasa begitu nikmat.
"Hnggg Tuan!!" pekik Sakura keenakan.
"Sekretaris Haruno aku mau keluar," ucap Sasuke saat ia mulai merasakan sesuatu akan keluar dari kejantanannya dan saat itu terjadi Sakura hanya bisa menganggukkan kepalanya, ia juga mau keluar karena itu mereka keluar secara bersamaan dan Sasuke kembali keluar di dalam.
Sasuke mencabut kejantanannya, ambruk di sisi Sakura yang juga terbaring karena lelah. Sesaat kemudian Sasuke memandangi wajah Sakura, melihat wanita itu yang tampak begitu indah sampai tangannya menyingkirkan anak rambut yang sedikit nakal dan menempel di wajahnya.
"Anda mau makan sesuatu? Anda belum makan tadi," ucap Sakura dengan suara yang terdengar lembut, wanita itu benar-benar memperhatikan Sasuke sampai-sampai ia tahu jika Sasuke belum makan apapun selama di pesta tadi.
"Jika aku lapar apa kau akan memasakkanku sesuatu?" tanya Sasuke dan Sakura segera menganggukkan kepalanya, ia tampak begitu ingin melakukannya membuat Sasuke mau tak mau menganggukkan kepalanya, membiarkan wanita itu bangkit dari tempat tidur dan mengambil kemeja putih di lemari, segera mengenakannya sebelum keluar.
Dalam kesendiriannya Sasuke menatap langit-langit kamar, suasana hatinya sudah sepenuhnya membaik namun ia tak bisa berhenti memikirkan bagaimana seorang Hyuga Hinata begitu menjengkelkannya baginya. Sasuke harus melakukan sesuatu yang menegaskan agar wanita itu menjauh darinya. Pria itu kemudian larut dalam pikirannya dan kembali tersadar saat ia melihat jam, sudah cukup lama namun Sakura belum kembali karena itu ia memakai celananya dan bergegas keluar. Pria itu kemudian mendapati Sakura yang tengah menata makanan di atas piring. Wanita itu tampak cantik dengan kemeja putih kebesaran dan apron berwarna hitam. Berusaha untuk tidak membuat suara, Sasuke mendekati Sakura dan memeluknya dari belakang. Sakura sedikit terperanjat kaget namun ia tak menolak sampai Sasuke menciumnya dengan lembut.
"Apa ini? Anda belum puas juga?" tanya Sakura tepat setelah Sasuke melepaskan ciuman mereka.
"Sepertinya memakanmu jauh lebih nikmat," ucap Sasuke yang segera mengangkat tubuh Sakura membuat wanita itu memekik lantaran kaget namun Sasuke tak terlalu menghiraukannya, mendudukkannya di atas meja makan seolah ia benar-benar ingin memakan wanita merah muda itu.
"Hnggg!!" Sakura kembali memekik, merasakan Sasuke yang kembali menjilat lubang kenikmatannya namun kali ini terasa sedikit berbeda, pria itu seolah-olah tengah menggodanya sampai Sakura tak bisa menahan ekspresinya, keenakan karena lidah pria itu.
"Kau mau aku memasukkannya sekarang Sekretaris Haruno?" tanya Sasuke membuat Sakura segera menganggukkan kepalanya, ia tampak tak sabaran dan sudah benar-benar menginginkannya.
Sesuai permintaan Sakura, Sasuke kembali mengeluarkan kejantanannya dan memasukkannya ke dalam lobang kenikmatan Sakura. Itu menusuk begitu dalam dan Sakura hanya bisa mendesah kenikmatan dengan tubuhnya yang terbaring di atas meja makan.
"Aahhhhh... yeahhh... ahh... aaahhhh....," desah Sakura.
Malam itu rasanya Sakura benar-benar gila karena semua kenikmatan yang membawanya pada puncak dunia. Sakura tidak tahu kapan ini akan berhenti karena sudah begitu lama Sasuke memasukinya, pria itu belum juga lemas bahkan justru semakin bersemangat, kejantanannya di dalam sana juga semakin besar. Namun jawabannya pastinya tentu saja karena Sakura terlalu membuat pria itu terangsang sampai-sampai ia tidak kunjung lemas.
Merasa sesuatu akan keluar, Sasuke menyelipkan tangannya di bawah pinggul Sakura dan sedikit mengangkatnya. Pria itu semakin mempercepat goyangan pinggulnya sembari mengigit bibir bawahnya, ia bisa merasakannya itu sudah ada di ujung dan keluar tak lama kemudian.
"Hnngg," pekik Sakura.
"Haaaa.... keluar," ucap Sasuke lega, mencabut kejantanannya lalu segera memeluk tubuh Sakura yang sudah amat lemas, ia benar-benar kelelahan dan rasanya sudah tak sanggup lagi.
"Aku lelah," ucap Sakura membuat Sasuke menganggukkan kepalanya, mengusap wajahnya yang penuh dengan keringat itu.
"Iya kita istirahat, makan lalu tidur. Jangan memaksakan diri," ucap Sasuke sedikit lembut membuat Sakura menatapnya. Ini sedikit curang karena pria itu tampak masih begitu bugar namun Sakura tak mau berkomentar sampai Sasuke menurunkannya dan membantunya duduk di kursi.
Dengan telaten Sasuke membawa dua buah piring steak daging sapi ke atas meja makan tanpa lupa membersihkan mejanya terlebih dahulu. Mereka pun makan malam bersama dengan suasana yang terasa hangat. Ini adalah hari ulang tahun terbaik Sasuke, sepanjang masa dan ia tak akan pernah melupakannya.
"Terima kasih, Sekretaris Haruno," ucap Sasuke membuat Sakura hanya bisa menganggukkan kepalanya, ia bersyukur karena suasana hati pria itu kembali membaik.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Fuzzy Butterfly
FanficWanita cantik berbahaya yang dibalut pesona, gambaran yang cocok untuk mendeskripsikan Sakura. Sayangnya karena sebuah kesalahpahaman, Sakura mengira jika dirinya di mata Sasuke, tidak lebih berharga dibandingkan Hinata. Saat perasaan lelah mencinta...