Hari itu toko bakery Sakura cukup ramai pengunjung hingga bisa tutup lebih awal yakni di sore hari dan para karyawannya sudah pulang sejak sepuluh menit yang lalu. Di sore itu, cahaya senja yang lembut memasuki toko bakery Sakura melalui jendela-jendela kaca, mengecat ruangan dengan warna-warna hangat yang menenangkan. Meskipun demikian, Sakura merasa gelisah dan kekhawatiran mulai merayapinya. Pikirannya melayang, memikirkan implikasi dari fakta bahwa Sasuke telah mengetahui kebenaran tentang Ryuu.
Dalam lamunannya tiba-tiba suara bel pintu terdengar berdenting, membuyarkan lamunannya. Sakura tersentak dan berbalik, hendak memberi tahu pengunjung bahwa toko sudah tutup.
"Sorry, our shop is clos-" Ucapan Sakura terhenti tepat sebelum ia bisa menyelesaikannya. Tatapan Sakura membeku begitu ia melihat sosok Sasuke memasuki pintu tokonya.
Langkah Sakura terhenti, tubuhnya gemetar dalam keterkejutan dan kebingungan. Sasuke mendekat tanpa berkata sepatah kata pun, hanya melemparkan sebuah map di atas meja. Kertas-kertas di dalamnya berhamburan dan Sakura dengan gemetar mengambilnya. Dalam diam, mata hijaunya terbelalak saat membaca isi map tersebut. Wajahnya pucat, dan tangan Sakura gemetar saat menyelidiki setiap kertas yang dipegangnya. Keheningan menyelimuti ruangan, hanya terputus oleh desiran napas panjang yang terdengar berat dari Sakura.
Tubuh Sakura dipenuhi oleh rasa takut dan kebingungan yang sulit dijelaskan. Setiap detak jantungnya terasa berdebar-debar, menyadari implikasi dari apa yang baru saja ia temui. Begitu menyadari apa yang terjadi, tubuh Sakura mulai bergetar dalam ketakutan dan kebingungan yang menyiksa. "Kenapa? Kenapa?"
Sakura berulang kali bertanya kepada Sasuke, saat ia menjatuhkan kertas-kertas yang membuktikan tindakan Gaara selama ini dimana pria itu menyewa orang untuk menyelidikinya, membuntutinya bahkan menutup akses informasi tentang dirinya. Sakura benar-benar tidak mengerti, mengapa Gaara yang begitu baik dan terlihat mencintainya bisa melakukan tindakan mengerikan seperti ini.
"Sakura, aku...." Sasuke berakhir menggantungkan kalimatnya saat dirinya tak sanggup mengungkapkan jika bisa jadi tindakan Gaara adalah untuk balas dendam kepadanya.
Namun sejujurnya, Sasuke tak pernah terpikirkan jika bantuannya untuk Temari, sahabat baiknya untuk mengambil alih perusahaan bisa membuat Gaara begitu membencinya hingga melakukan tindakan nekat dan membawa Sakura menjauh darinya. Sasuke sadar, pernikahan antara Sakura dan Gaara merupakan manipulasi dari pria itu sendiri. Ia menciptakan sebuah lingkungan dimana Sakura terdesak untuk menikah dengannya dan berada dalam perlindungannya.
Sekejap karena penyelidikan itu juga Sasuke akhirnya mengetahui jika Sakura meninggalkan dirinya karena desakan ibunya sendiri. Sasuke benar-benar merasa bersalah, membuat Sakura menerima dan menanggung penderitaan karenanya. Namun Sasuke tak pernah terpikirkan jika ibunya bisa sampai mengancam nyawa Sakura hingga wanita itu tak punya pilihan lain selain meninggalkannya.
Sasuke juga merasa bersalah, sempat berpikir jika Sakura meninggalkannya demi Gaara, demi kebahagiaannya yang tidak bisa ia dapatkan dari dirinya. Padahal kenyataannya, wanita itu pergi dengan membawa derita yang tak terlukiskan bahkan mungkin tak sanggup Sasuke lalui. Dia sudah bersalah, tak melindungi Sakura disaat ia butuh perlindungan.
"Sakura, aku bersalah padamu. Aku tidak melindungimu dengan baik. Karena aku, kau menanggung banyak hal sendirian," ucap Sasuke, menyuarakan rasa bersalahnya dengan bibir yang bergetar dan tatapannya yang sendu.
Sakura menegakkan kepalanya, menatap onyx hitam kelam Sasuke yang perlahan-lahan menenangkannya, membawa rasa aman baginya. Namun sesaat kemudian, Sakura tersadar akan keberadaan Ryuu membuat ia berulang kali menepuk pelan dada bidang Sasuke. "Ryuu, Ryuu, Sasuke!!"
"Kita bawa Ryuu sekarang," terang Sasuke, segera mengandeng tangan Sakura dan membawanya pergi menggunakan taksi menuju rumah wanita itu bersama Gaara.
Setibanya di rumahnya, Sakura dengan langkah terburu-buru memimpin Sasuke masuk ke dalam rumah. Sementara Gaara keheranan melihat kedatangan mereka. Tatapan Gaara beralih antara Sakura dan Sasuke, mencoba mencari penjelasan atas situasi yang tidak biasa ini. Namun, tanpa memberi kesempatan pada Gaara untuk bertanya, Sakura segera bergerak menuju Ryuu yang sedang bingung. Dengan wajah penuh kekhawatiran, Sakura memeluk Ryuu erat-erat seolah ingin melindunginya dari segala sesuatu yang terjadi di luar sana.
Sakura kemudian bergegas membawa Ryuu keluar dari rumah, mendudukkannya di kursi penumpang belakang mobil miliknya dengan hati-hati, menurunkan kaca jendela di saat Ryuu kebingungan dengan tindakan mommy-nya itu namun ia hanya bisa menatap mommy-nya itu dengan tatapan penuh tanya.
"Ryuu, tunggu sebentar di dalam mobil, ya?" bisik Sakura dengan lembut pada Ryuu, mencoba menenangkan putranya yang terlihat kebingungan dan dengan patuh, Ryuu mengangguk kecil, mempercayakan mommy-nya itu sepenuhnya.
Setelah memastikan bahwa Ryuu aman di dalam mobil, Sakura kembali masuk ke dalam, berdiri di samping Sasuke yang berdiri tegak di hadapan Gaara yang semakin bertanya-tanya. Wajahnya mencerminkan kegelisahan yang mendalam, dan pandangannya beralih antara Sakura dan Sasuke dengan harapan akan mendapatkan penjelasan atas keadaan yang tak terduga ini.
"Sebenarnya ada apa ini?" ucap Gaara yang pada akhirnya menyuarakan perasaan penuh tanyanya itu.
Namun Sakura, tanpa menunggu aba-aba melemparkan semua kertas-kertas bukti itu ke depan wajah Gaara, cukup membuat Gaara terkejut atas tindakan kasarnya. Hingga ketika kertas-kertas itu jatuh ke lantai, barulah Gaara mengerti apa yang sebenarnya terjadi. Ternyata kejahatannya selama ini sudah terungkap dan Gaara tak tahu harus menjelaskannya seperti apa.
"Kenapa? Kenapa kau melakukan semua ini Gaara? Aku percaya sepenuhnya padamu!!" teriak Sakura penuh amarah, menumpahkan ketidakpercayaannya atas tindakan pria itu.
Gaara menarik nafasnya dalam-dalam. "Tidak, tunggu Sakura. Biarkan aku menjelaskan semuanya. Aku mengakuinya, aku memang mencoba memanipulasimu karena dendamku pada Uchiha Sasuke. Sakura, aku kehilangan semuanya karena kakakku mendapatkan perusahaan dengan bantuannya. Aku terpuruk, aku jatuh jika bukan karena kakakku meninggal, aku tidak mungkin bisa bangkit lagi seperti ini."
"Aku ingin balas dendam tapi kakakku sudah tiada. Aku tahu tindakanku salah karena melampiaskan semuanya kepada Uchiha Sasuke tapi dia perlu tahu bagaimana rasanya terpuruk, jatuh," lanjut Gaara.
Sakura tertawa tak percaya. "Karena itu? Karena itu kau melibatkan aku? Berusaha membuat Sasuke jatuh terpuruk? Kau memanfaatkan aku? Bajingan gila. Kau yang terburuk Sabaku Gaara!!"
"Sakura dengar, awalnya memang begitu. Tapi sekarang aku mencintaimu, aku tidak bisa hidup tan-" "Bullshit!!" teriak Sakura, memotong kata-kata cinta Gaara yang kini terdengar memuakkan baginya.
Sakura menggelengkan kepalanya dalam amarah. "Kau mengecewakan aku Gaara bahkan membuat aku jijik sepenuhnya padamu. Kita usai, aku akan mengurus perceraian denganmu dan aku akan membawa Ryuu."
"Apa? Tidak, Sakura!! Kumohon, kumohon. Beri aku kesempatan, Sakura," ucap Gaara dengan suara yang hampir tercekik oleh tangisnya. Ia berlutut di depan Sakura, memohon dengan tulus, berusaha menunjukkan betapa besar rasa penyesalannya. Namun, keputusan Sakura sudah bulat.
Dalam keheningan yang menyayat hati, Sakura memimpin langkahnya meninggalkan rumah, meninggalkan Gaara, dan meninggalkan segala kenangan yang pernah mereka bangun bersama. Dia pergi bersama Sasuke, membawa Ryuu pergi dari tempat yang pernah mereka panggil sebagai rumah.
Seiring mobil bergerak menuju ke arah yang tak diketahui, Sakura duduk di kursi penumpang dengan mata yang berkaca-kaca. Air mata tak henti mengalir di pipinya, mencerminkan rasa hancur dan keputusasaan yang merayap di dalam hatinya. Ryuu, yang duduk di belakang, diam memperhatikan mommy-nya yang terisak-isak, merasa kebingungan dan sedih melihatnya begitu terpukul. Meskipun ingin bertanya, Ryuu memilih untuk tetap diam, takut akan menyakiti mommy-nya yang tampak begitu rapuh.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Fuzzy Butterfly
FanfictionWanita cantik berbahaya yang dibalut pesona, gambaran yang cocok untuk mendeskripsikan Sakura. Sayangnya karena sebuah kesalahpahaman, Sakura mengira jika dirinya di mata Sasuke, tidak lebih berharga dibandingkan Hinata. Saat perasaan lelah mencinta...