Chapter 34 : Deeper and Full of Inner Love

897 86 5
                                    

Di dalam kamar hotel yang redup, atmosfernya dipenuhi oleh panas yang membara dan gairah yang tak tertahankan. Suasana itu menjadi semakin intens dengan sentuhan cinta yang hangat dan penuh kerinduan. Cahaya remang-remang dari lampu redup menyelimuti kedua sosok yang terdiam dalam ciuman yang penuh hasrat.

Begitu dekat, tubuh mereka berdua saling melebur dalam dekapan erat, tak ingin melepaskan satu sama lain. Setiap sentuhan, setiap helaan napas, dan setiap ciuman menjadi bukti dari keinginan yang tak terbendung untuk bersatu. Dalam momen yang begitu intim itu, waktu seolah berhenti berputar, membiarkan mereka menikmati kebersamaan yang begitu mendalam dan membara.

"Sakura... Haruno Sakura," panggil Sasuke dengan nafasnya yang memburu, berbisik tepat di telinga wanita merah muda itu yang sudah memerah padam karena gairah.

Suara bisikan Sasuke bergema di telinga Sakura, menimbulkan getaran yang mengalir ke seluruh tubuhnya. Nafasnya yang memburu menyatu dengan napas Sakura, menciptakan hubungan yang intim di antara keduanya. Matanya yang memancarkan cahaya penuh gairah menatap mata emerald hijau Sakura dengan penuh keinginan yang tak tersembunyi.

"Sasuke..." desis Sakura, suaranya terengah-engah oleh keinginan yang membara. Namanya terucap dalam bisikan yang lembut, menggambarkan hasrat yang terpendam dan kerinduan yang begitu mendalam.

Dalam momen itu, ruang di sekitar mereka menjadi terasa sempit, diisi oleh kehadiran mereka yang saling menarik satu sama lain. Tak ada lagi yang bisa mengganggu keintiman mereka, hanya ada dua jiwa yang saling terikat dalam gairah dan cinta yang membara.

Sesaat kemudian Sasuke mulai meraba leher Sakura sembari menggesekkan hidungnya pada pipi Sakura yang mulai terengah-engah, menerima rangsangan dari tangan pria itu. Bibir Sakura bergetar tepat saat ia merasakan tangan Sasuke mulai aktif menyentuh payudaranya yang masih dibalut oleh pakaiannya.

"Sakura, kau sangat cantik," bisik Sasuke pelan saat tangannya secara aktif melepaskan pakaian atas Sakura termasuk bra berwarna merahnya hingga mengekspos payudara bulat nan indahnya itu.

Dalam keadaan yang memanas, Sasuke mengeram rendah, meredam gejolak yang membara di dalam dirinya. Suara rendahan itu mencerminkan usahanya untuk menahan kekuatan dan gairah yang hampir meluap, menambah intensitas momen yang sedang terjadi. Dengan hati-hati Sasuke mulai menjulurkan lidahnya, menjilat ujung puting merah muda Sakura yang membuat tubuh wanita itu bergetar dengan kaki yang bergerak tak nyaman.

"Sasuke, tolong cepatlah," desak Sakura, suaranya dipenuhi oleh keinginan yang tak tertahankan, sementara jari telunjuknya terus digigit dalam kegelisahan. Rangsangan yang memenuhi udara membuatnya sulit untuk menahan diri, mendorongnya agar keinginannya segera terpenuhi.

"Kau yang memintanya, Sakura," ucap Sasuke yang mulai bangkit, berusaha menuruti keinginan wanita itu hingga dirinya dengan cepat menarik rok dan celana dalam yang dikenakan oleh wanita merah muda itu, membiarkannya dalam keadaan telanjang bulat.

Angin malam yang dingin menyapu kulit Sakura dengan lembut, menciptakan rasa dingin yang menyegarkan di tengah kehangatan yang menyelimuti tubuhnya. Namun tentunya sentuhan Sasuke juga membakarnya, menjadi sebuah kombinasi yang membuat Sakura merasa gila dan melayang.

"Ahh!!" Sakura mendesah pelan, merasakan kejantanan Sasuke yang menepuk-nepuk pelan vagina hangatnya.

Sakura mengigit bibir bawahnya, menginginkan benda keras itu segera memasukinya namun Sasuke tidak berpikir demikian. Pria itu punya keinginan tersendiri untuk melahap bibir vagina merah muda Sakura yang sangat cantik itu menggunakan mulutnya terlebih dahulu. Tak ingin menyia-nyiakan waktunya, Sasuke menjulurkan lidahnya dengan gerakan yang menggoda, menampilkan wajahnya yang penuh dengan nafsu dan keinginan. Wajahnya terpancar keinginan yang liar, seolah-olah iblis penggoda yang siap memikat dengan pesonanya yang memabukkan.

Dengan gerakan yang sedikit kasar, Sasuke melebarkan kedua paha Sakura dan membuat wanita itu menjerit karena tindakan tiba-tiba itu. Namun tak berapa lama kemudian Sakura harus mendesah kenikmatan saat lidah Sasuke mulai menyapu bibir vaginanya dengan brutal, menciptakan sebuah suara jilatan yang memenuhi kamar hotel itu, menggema dan mengisi kekosongan di sana.

"Ahh yaa, emmm.... shttt!" Sakura mendesis penuh kenikmatan, mencengkram helaian rambut Sasuke di antara kedua pahanya sembari menjulurkan lidahnya, begitu menikmati aktivitas Sasuke di bawah sana.

Sentuhan Sasuke memunculkan sensasi panas dan dingin di tubuh Sakura, membanjiri hatinya dengan perasaan dicintai. Pria itu mengisi kekosongan di dalam dirinya dengan penuh kasih sayang dan kehangatan, membuat Sakura merasa seperti terselimuti oleh kelembutan yang tak terlukiskan.

Sesaat setelah bibir vagina Sakura sudah basah kuyup, Sasuke segera menarik kepalanya menjauh, melihat bagian bawah Sakura itu sudah berkedut meminta untuk segera dimasuki. Dengan senyuman iblisnya, Sasuke menggenggam kejantanannya yang berdiri keras, besar dan panjang itu.

Bola mata onyx hitam Sasuke yang berkilat secara perlahan bergulir, menatap wajah memerah Sakura dengan senyuman iblisnya. "Kau siap Sakura?"

Sakura menatap Sasuke, menganggukkan kepalanya sebagai pertanda jika dirinya sudah siap. Tanpa menunggu lagi, Sasuke menempelkan kepala kejantanannya di depan bibir vagina Sakura hingga secara perlahan Sasuke memasukkan dan membuat Sakura menjerit karenanya.

"Akh!!" jerit Sakura begitu nikmat.

"Belum semuanya Sakura," ucap Sasuke dengan seringainya, menyentak masuk vagina hangat Sakura sampai kejantanannya sepenuhnya masuk ke dalam dan Sakura bisa merasakan kejantanan itu masuk begitu dalam, menyentuh dinding rahimnya.

"Fuck arggg!!" ucap Sasuke penuh nikmat, mengigit bibir bawahnya sendiri saat ia merasakan vagina hangat Sakura menjepitnya begitu kuat. Sasuke tidak tahu jika Sakura bisa sesempit ini setelah enam tahun lebih tak ia masukin. Tak bisa dibayangkan ini menjepit kejantanannya sampai rasanya seperti akan putus.

"Sialan, kenapa kau begitu sempit Sakura," ucap Sasuke dengan geraman rendahnya, menatap Sakura yang menggelengkan kepalanya sembari mengulurkan kedua tangannya, meminta Sasuke untuk menjemputnya dalam pelukan hangatnya.

Sasuke menarik kedua tangan Sakura, membawa wanita itu untuk terduduk di atasnya. Dalam dekapan hangat Sasuke, Sakura bisa merasakan pinggul Sasuke yang perlahan bergoyang, menciptakan sensasi nikmat yang tak tertahankan baginya.

"Yeah yeah yeah.... ahhh.... ahhh...!!" desah Sakura sembari memeluk punggung Sasuke begitu erat disaat puting payudaranya bergesekan dengan puting Sasuke saat mereka saling bergoyang.

"Shtttt...." Sasuke mendesis penuh kenikmatan, memeluk Sakura dengan erat sambil mempercepat goyangannya yang semakin brutal dari waktu ke waktu.

Dalam waktu beberapa jam, keduanya sudah melakukan seks dalam berbagai gaya. Sakura tidak tahu sudah berapa banyak Sasuke keluar di dalam dirinya namun yang pasti malam itu ia dipenuhi oleh rasa nikmat dan cinta yang tak tertahankan.

Ketika Sasuke menyentuhnya, Sakura merasakan gelombang cinta yang mengalir begitu dalam, seperti sungai yang mengalir dalam gelap. Setiap sentuhan penuh dengan kelembutan, menggugah hatinya dengan perasaan yang tak terungkapkan. Namun di balik kehangatan itu, tersembunyi juga kesedihan yang mendalam karena mereka sadar bahwa malam itu akan menjadi pertemuan terakhir mereka, titik terakhir dalam sebuah cerita cinta yang tak bisa lagi dilanjutkan. Dalam pelukan Sasuke, Sakura merasakan getaran getir dari kehilangan yang akan datang, seolah memeluk hangatnya malam terakhir yang tak terelakkan.

The Fuzzy ButterflyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang