Chapter 15 : Hot Voluptuous Birthday Gift

1.8K 143 3
                                    

Jari lentik yang sedikit gemetaran dan keintiman yang tidak bisa dijelaskan, Sasuke benar-benar menyukai hal itu. Wanita merah muda di hadapannya itu tampak bersemu tipis, memasangkan dasi untuknya. Aroma manis buah ceri yang mengaur dari tubuhnya membuat Sasuke merasa sedikit gila sampai ia menyentuh pipi wanita itu yang tersentak kaget karenanya.

"Beri aku kado lain Sekretaris Haruno," bisik Sasuke sedikit sensual dan Sakura jelas tahu apa yang diinginkan oleh pria itu. Sudah jelas, itu sesuatu yang intim, panas dan menggairahkan.

Untuk waktu yang lama Sakura terdiam, ia tak ingin melakukan ini lagi namun hari ini adalah hari ulang tahun pria itu, pria yang sudah ia cintai selama tujuh tahun lamanya. Sakura ingin pria itu bahagia, paling bahagia di hari ulang tahunnya, ia ingin pria itu melupakan perasaan marahnya atau berhenti memikirkan Hinata. Malam ini, hanya malam ini, ia berharap pria itu memikirkannya dan berbahagia meskipun permintaannya sedikit egois.

"Maafkan saya, Tuan...." ucap Sakura pelan, menarik dasi Sasuke lalu mencium bibir pria itu yang sudah terbuka menunggunya.

Hawa panas mulai menyelimuti keduanya. Sasuke mulai larut dalam kepiawaian wanita merah muda itu dalam berciuman sampai ia menarik kakinya, membawa wanita itu untuk duduk di atas pangkuannya. Sasuke merengkuhnya, merasakan tubuh wanita itu mulai panas.

Dengan gerakan pelan Sakura menarik dirinya. Nafasnya memburu dan netra hijaunya itu dihadapkan dengan wajah tampan Sasuke yang begitu sensual. Pria itu begitu tampan dan semakin melihatnya, Sakura semakin merasa tidak pantas memilikinya karena mereka jelas hidup di dunia yang berbeda.

"Apa yang kau pikirkan Sekretaris Haruno?" tanya Sasuke setengah berbisik, menyentuh lehernya lalu mengusap pipinya yang merona tipis. Tatapannya terasa lembut dan Sakura merasa dirinya terjebak dalam fatamorgana.

"Tuan, Anda mau ke kamar tidur?" tanya Sakura dengan nafasnya yang tersengal-sengal. Wanita itu jelas begitu seksi dan menggairahkan dengan kalimat yang menggoda, mengundang seringai di bibir pria itu.

"Tentu saja, hal seperti ini harus diselesaikan di tempat tidur Sekretaris Haruno," jawab Sasuke setengah berbisik, memeluk Sakura lalu berdiri membuat wanita itu berakhir digendong olehnya.

Rasa malu mulai menyerang tak ayal membuat Sakura membenamkan kepala di leher pria itu, berusaha menyembunyikan wajahnya yang memerah padam. Aroma maskulin pria itu pun mulai memenuhi indra penciumannya sampai pria itu menjatuhkan tubuhnya di atas kasur yang empuk.

Keduanya kini berada di kamar tidur Sasuke sementara sosok pemilik kamar itu tengah melepaskan jas yang ia kenakan. Tak ingin menyia-nyiakan waktunya, Sakura menarik dasi yang pria itu kenakan membuat pria itu jatuh dan menghimpit tubuhnya.

"Kau nakal Sekretaris Haruno tapi masih saja setengah-setengah, cobalah untuk lebih berani. Aku ingin kau memimpin permainannya," ucap Sasuke menjilat leher Sakura membuat wanita merah muda itu melenguh.

Dihadapkan dengan sikap Sasuke yang meremehkannya, Sakura mengumpulkan keberanian lalu mendorong tubuh pria itu sampai mereka bertukar posisi. Sakura kini berada di atas sementara Sasuke berbaring di bawah dengan dengusan tak percaya. Pria itu tak bisa melihat wajah Sakura karena lengan panjang pada gaun yang wanita itu kenakan menutupi wajahnya membuat jemarinya berusaha menyingkirkan kain yang menjuntai itu.

Onyx hitam kelam Sasuke kemudian disambut sebuah pemandangan yang indah. Sakura yang sensual, duduk di atas perut atletisnya sembari menurunkan gaunnya hingga menampakkan kedua payudaranya yang bulat dan indah. Sasuke ingin menggapai namun hal yang mengejutkan terjadi, Sakura justru menuntun tangannya untuk meremas kedua buah payudaranya.

"Kenapa Anda hanya menyentuhnya?" tanya Sakura sedikit nakal, mengigit ujung jarinya. Sial, itu begitu seksi sampai Sasuke mendorong tubuhnya dan menempatkan tubuh wanita merah muda itu di bawahnya.

"Aahhh... aaahhh.... T-tuan, ohh... aahhhh," racau Sakura keenakan, merasakan payudaranya yang diremas oleh tangan besar Sasuke sampai putingnya tegak dan pria itu tak menyia-nyiakannya begitu saja, segera menghisap puting berwarna merah muda itu.

"Tuan....," teriak Sakura dengan tubuh yang gemetaran.

"Ada apa dengan celana dalammu Sakura? Apa kau sudah memikirkannya? Menghadiahkan lubang kenikmatanmu untukku malam ini? Sampai kau menyiapkan bungkus kado yang begitu nakal ini?" tanya Sasuke saat ia meraba di bawah sana, mendapati Sakura mengenakan celana dalam jaring-jaring.

"Jangan katakan hal seperti itu," ucap Sakura malu-malu, memalingkan wajahnya yang memerah ke sisi lain, menghindari onyx kelam yang menggodanya.

"Kalau begitu aku akan menerima hadiahnya," ucap Sasuke menarik celana dalam Sakura, membuangnya ke sembarang tempat dan kembali berfokus pada wanita merah muda itu, segera melebarkan kedua kakinya.

Kepala Sasuke mendekati lobang kenikmatan Sakura, mencium aroma kewanitaannya yang terasa begitu pekat dan memabukkan. Lidah pria itu terjulur, menjilat lubang kenikmatan Sakura yang segera membuat tubuh wanita itu menegang.

"Aahh Tuan, k-kenapa itu e-enak sekali?" tanya Sakura tidak karuan, merasakan jilatan Sasuke di bawah sana yang menimbulkan suara.

Sakura menggeleng-gelengkan kepalanya, ini terlalu nikmat dan ia menginginkan sesuatu yang lebih. Sasuke yang seolah menyadarinya pun memasukkan tiga jarinya sekaligus, sukses membuat Sakura menjerit kencang penuh kenikmatan.

"Bagaimana Sekretaris Haruno? Enak?" tanya Sasuke yang mengobok-obok lobang kenikmatan Sakura menggunakan tiga jarinya. Sakura jelas kenikmatan namun wanita itu justru menggelengkan kepalanya, menyentuh lengan pria itu seolah mengisyaratkannya untuk mencabutnya.

"Malam ini harusnya saya, saya yang memuaskan Anda," ucap Sakura malu-malu dan Sasuke jadi bersemangat karenanya, segera menarik jarinya dari dalam lobang kenikmatan Sakura yang sudah basah.

Tak lama berselang, Sakura melepaskan gaunnya membuat ia benar-benar telanjang bulat. Wanita itu kemudian merangkak naik ke atas kasur, menelusuri tubuh Sasuke sampai jemari lentiknya itu menyentuh ikat pinggang Sasuke dan segera melepaskannya termasuk celana dan celana dalam pria itu. Sakura tersenyum sedikit nakal, melihat kejantanan Sasuke yang sudah berdiri tegak. Wanita itu kemudian menyelipkan anak rambutnya ke belakang telinga dengan tangan lainnya yang memegang kejantanan Sasuke yang besar, panjang dan berurat.

"Saya mulai, Tuan," ucap Sakura nakal, mulai menundukkan kepalanya dan menjulurkan lidahnya. Lidah wanita itu kemudian menyapu ujung kepala kejantanan Sasuke membuat pria itu mengeram rendah, merasakan desiran yang menggoda.

"Jangan mempermainkan aku Sekretaris Haruno, cepatlah," ucap Sasuke tak tahan dan Sakura jelas-jelas menikmati hal itu sampai ia mengulum kejantanan pria itu, memenuhi mulutnya dan menyentuh tenggorokannya. Awalnya Sakura tak terbiasa, ia serasa akan muntah namun lama kelamaan ia terbiasa, mengulum penis Sasuke yang semakin besar dari waktu ke waktu di dalam sana.

"Sial, aahhh... ini enak sekali," ucap Sasuke menggertakkan gigi-giginya penuh nikmat, mencengkram kepala Sakura untuk mempercepat gerakannya sampai ia memuntahkan spermanya di dalam mulut wanita itu.

"Tuan, Anda keluar banyak," ucap Sakura membuka mulutnya, memperlihatkan sperma Sasuke yang memenuhi mulutnya. Sasuke jelas tampak senang namun kesenangannya bertambah saat wanita merah muda itu menelan semuanya.

"Jangan cepat berpuas hati Tuan, masih banyak yang harus dilakukan," ucap Sakura lebih sensual lagi seolah dirinya benar-benar memiliki lebih banyak kesenangan lain yang ia simpan.

The Fuzzy ButterflyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang