20.00
Tok
Tok
Cklek
"Dari mana aja sih?! Lama banget?! Ibu Udah kelaperan tau gak?! Mana makanannya?!"
Januar baru aja nyampe di rumah, ibunya udah nyorocos aja panjang lebar di depan pintu.
"Uti mana?"
"Mana makanannya ibu?!"
"Uti dimana?"
"Ck, ibu gak tau! Dia juga gak pulang-pulang dari pagi!"
Januar melebarkan matanya mendengar perkataan sang ibu,"apa?! Uti gak pulang-pulang ibu gak nyari dia dimana?!"
"Ck, anak bandel dia pasti main di rumah temennya. Udah buruan ibu udah lap-"
Januar melempar plastik berisikan makanan itu kepada ibunya,"kalo Uti kenapa-kenapa gimana?!"
Januar kembali keluar menggunakan motornya, dia ngebut di jalan raya sambil mengamati sekitar.
Detak jantungnya berdetak kencang, dia benar-benar takut kehilangan sang adik. Seperti diambang Kematian, Januar keringat dingin, pikirannya berkecamuk dimana Putri berada dan bagaimana keadaannya.
Putri gak pernah cerita sama dirinya tentang teman-temannya, bukan karena gak mau. Tapi karena Januar gak selalu ada di sebelah Putri, Janu juga tau kalau dia gak becus banget jadi Abang.
Tapi dia keluar juga buat Putri, buat menghidupi dirinya dengan sang adik.
Januar gak bisa nyari sendirian, dia nyamperin teman-temannya yang lagi nongkrong di tempat biasa.
Janu turun dari motor tergesa-gesa mendekati dua sejoli itu,"Uti gak ada di rumah."
"Hah?! Kemana ci imut gue?" Tanya Fadli.
"Gua gak tau, dari pagi belum pulang. Bantu gua cari dia."
"Siap laksanakan!" Zael & Fadli.
Jadilah mereka bertiga sama-sama mencar, masing-masing ke jalan yang berbeda, Fadli selalu meneriaki nama Putri sepanjang jalan. Karena Fadli juga cukup dekat dengan adiknya dari sahabatnya itu.
Di tengah-tengah perjalanan Januar melihat mobil yang dari arah berlawanan berhenti tiba-tiba di hadapannya.
Membuat Januar ngerem mendadak, Janu pengen marah-marah sama yang punya mobil itu tapi,
"Janu?!" Dylan keluar dari mobilnya.
Januar membuang nafas kasar,"apa?"
"Lo mau kemana?"
"Uti ilang."
"Loh kok bisa sih?! Gue mau bantu nyari boleh?"
"Ck, taro mobil lo dulu biar gak ribet."
"Dimana?"
"Di hidung."
"Ck, masih bisa bercanda lo?" Dylan yang kesel sekarang.
"Ya di mana kek, titip aja ke temen gue dulu."
~~~~~~~~~~~~~~~~~~
"Pak-pak, saya numpang nanya sempet ngeliat anak kecil ini gak?" Fadli bertanya kepada bapak-bapak.
Fadli dateng ke tempat yang menurutnya ramai, yaitu pasar malam.
"Enggak dek."
"Makasih pak."
Fadli kembali jalan, mendekati ibu-ibu yang lagi sama suami,"bapak, ibu. Pernah liat anak ini gak?"
KAMU SEDANG MEMBACA
[BOYS LOVE] MY SOULMATE [END]
Fiksi Remaja"Gue bisa jadi heroin, buat lo candu sama gue." Ini bukan kisah Dylan dan Milea, tapi ini tentang Januar dan Dylan, dua laki-laki bocah SMA yang memiliki cerita sendiri didalamnya. ___________________________ Dylan harus menuruti keinginan orangtuan...