KITA

7.8K 626 122
                                    

Kalau boleh jujur, dulu Dylan sempat merutuki diri karena bisa bertemu dengan Janu, ia kira itu musibah. Karena Janu selalu memberinya hukuman, tetapi seiring berjalannya waktu ia berfikir lagi rasanya ia beruntung bisa bertemu dan dekat dengan lelaki bernama Janu itu.

Yang Dylan kenal, Janu itu cuman cowok biasa, malahan dia pekerja keras namun hanya saja dia sedikit nakal. Tapi dia memiliki hati yang baik, dan dia bisa memperlakukannya dengan sangat lembut.

Dan seiring berjalannya waktu juga, dia berfikir lagi. Sebaiknya dia tidak bertemu dengan Janu di awal kalau akhirnya mereka akan berpisah, kalau bisa memilih Dylan lebih memilih untuk bertemu dengan Janu di akhir nanti, di saat mereka sudah sama-sama berhasil.

Sama dengan yang Janu rasakan, kalau bisa dia ingin bertemu Dylan di saat sudah menjadi orang yang berhasil, tetapi kalau tidak ada Dylan mana mungkin dia bisa sampai detik ini.

Januar selalu berterimakasih karena telah di pertemukan oleh lelaki manis yang selalu membuatnya gemas, dan kalau tidak bertemu sehari aja rasanya rindu berat.

Dylan anugerah terindah yang pernah di kasih olehnya, setelah adiknya. Karena dia, bisa membuat dirinya menjadi lebih baik, dan dia yang mengajari arti jatuh hati.

Walaupun peluangnya sedikit nanti, Janu gak tau habis lulus kuliah juga dia masih bisa enggak ketemu sama Dylan yang notabenenya harus mengurus bisnis papihnya. Tapi Janu selalu berharap agar terus bisa sama-sama bersama Dylan, orang yang dia cintai sampai sisa hidupnya habis.

Seperti sekarang ini, di hari libur nya dua sejoli itu menghabiskan waktu di rumah seakan sedetik pun berharga bagi mereka berdua, mereka sama sekali gak mau turun dari ranjang.

Dylan masih berleha-leha di kasur milik Janu sambil menunggu Januar mandi, dia menunggu sambil menonton kartun Frozen di kamar Janu.

Triing

Triing

Dylan mengambil handphone, melihat ada pesan dari teman-temannya.

RIVALNYA MATEMATIKA

| WOY TIMEZONE KUY
Aurora

| Lah gas
Felly

Kapan? |

| Sekarang lah
Aurora

| Gak ada duit
Iqbal

Ga bisa |

| Kenapa gak bisa lu
Felly

| Gue jajanin
Aurora

Ya gak bisa aja |

| Oke gue mau
| Jajanin juga ya
Deo

| Halah paling dia lagi menghabiskan waktu berduaan sama Janu 🙄
Aurora

Ya itu tau |
Read

Dylan ketawa membaca pesan dari temannya, Janu yang baru keluar dari kamar mandi mengernyit heran melihat Dylan.

"Chatting sama siapa?"

"Temen, Aurora ngajak Timezone tapi gue gak mau."

"Kenapa?"

"Kan kita mau jalan-jalan."

Januar tersenyum sambil mengangguk, dia duduk di pinggir ranjang sambil mengeringkan rambut menggunakan handuk.

[BOYS LOVE] MY SOULMATE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang