Seminggu kemudian*
"Akhirnya! Selesai!"
"Yuhu~ akhirnya gue bisa bebas!"
"Eh ada rencana kemana nih?!"
"Ck baru juga selesai."
"Ya makanya itu kita harus refreshing!"
Dylan melihat teman-temannya pada antusias karena ujian sudah selesai dan juga sedang membuat rencana ingin liburan dimana.
Iqbal menyenggol Dylan yang dari tadi bengong terus,"lu kenapa?"
"Gak, gue ikut aja."
"Oh ya! Kayaknya gue tau kita liburan kemana." Celetuk Iqbal.
"Di rumah gue yang dulu!" Ucapnya.
"Hah?! Rumah lu yang dulu dimana?" Deo.
"Di pinggir pantai, enak banget suasananya. Mau gak?"
"Mau-mau." Felly.
"Yaudah gas! Jauh gak?" Tanya Aurora.
"Jauh, tiga jam-an dari sini mungkin."
"Hm.... Mobil Dylan kan cukup gak sih?"
Dylan mengangguk pelan,"cukup, nanti sempit-sempitan aja."
"Oke! Kapan?!" Deo.
"Gak tau, gue tanya nyokap dulu."
"Yaudah-yaudah sekarang kita ke rumah gue aja, mau?" Usul Dylan.
"Mau!" Jawab mereka.
Dylan dan yang lainnya pergi ke parkiran, di saat di parkiran mereka melihat ada Janu dkk juga yang baru mengambil motor.
Dylan sempat pas-pasan dengan Janu, tapi Dylan memalingkan wajahnya.
Sejak insiden beberapa hari yang lalu hubungan Dylan dan juga Janu menjadi renggang, bukan renggang. Tapi Dylan nya aja yang memilih untuk memberi jarak antara dirinya dengan Janu.
Janu masih sering mengiriminya pesan dan juga mencoba menelponnya tetapi hanya di anggap angin lalu aja.
Melihat itu Iqbal mengusap-usap pundak Dylan,"Dy biar gue aja yang bawa."
Dylan memberikan kunci mobilnya, Deo masuk kedalam mobil Dylan duduk di kursi belakang.
Iqbal yang akan menyetir mobil Dylan dia duduk di kursi pengemudi, dan Dylan di sampingnya.
Kalau Aurora sama Felly naik motor seperti biasa pake motor metik merek be*at warna biru putih.
"Mereka kayaknya mau main, ikutin yuk." Ajak Fadli.
"Lu aja." Janu memakai helm dan menaiki motornya.
Januar melesatkan motornya pergi meninggalkan pekarangan sekolah, selama perjalanan dia memikirkan Dylan.
Apa yang harus dia dan juga hari kelulusan. Dan setelahnya dia benar-benar tidak akan melihat Dylan lagi.
"Mending kita susul aja, takutnya bunuh diri." Ucap Fadli.
Zael tertawa,"ya kali."
"Mungkin aja, orang lagi sad mana tau."
~~~~~~~~~~~~~~~~~
Ketos favorit 🧛🏻♂️
| Jangan di baca doang Dy
| Aku harus apa
| Bales Dy
| Jangan diemin aku begini
| Kita harus ngobrol
07.00
KAMU SEDANG MEMBACA
[BOYS LOVE] MY SOULMATE [END]
Teen Fiction"Gue bisa jadi heroin, buat lo candu sama gue." Ini bukan kisah Dylan dan Milea, tapi ini tentang Januar dan Dylan, dua laki-laki bocah SMA yang memiliki cerita sendiri didalamnya. ___________________________ Dylan harus menuruti keinginan orangtuan...