JANGAN LAGI

7.4K 622 81
                                    

"Kalian ini, sudah di bilangin jangan ada yang ikut pergi menonton. Bandel ya?!" Bu Lala a.k.a kepala sekolah SMA ZIREVIC menghampiri Dylan.

Sebelum Bu Lala mendekat, teman-teman Dylan datang dan mendekati Dylan.

"Dy! Kemana aja lu?! Di cariin!" Felly.

"SMA katulistiwa co yang menang!" Deo.

"Tapi gue gak liat si Janu di panggung tadi!" Iqbal.

Dylan menggeplak kepala Iqbal, dan berbisik,"ya kerena mereka di sini gob—"

"Ternyata kamu bawa teman-teman mu juga Dylan?! Mau jadi apa kalian ini ?! Bolos sekolah?!" Bu Lala berkacak pinggang.

Bu Siska a.k.a wali kelas mereka ikut menimbrung,"Dylan."

Deo, Iqbal, Felly dan Aurora yang baru datang terkejut melihat banyak guru di sini. Karena tadi di saat bangun dari tidurnya mereka sama sekali tidak melihat orang di aula.

Selain yang menjadi pemenang sedang sesi foto, dan sisanya hanya mereka. Karena bingung mereka bertanya kepada office boy kemana peserta yang bernama Janu? Di ruangan ini, jadilah mereka kesini.

Dan menjadi masalah besar, harusnya mereka nunggu di luar aja biar gak ikut ketahuan para guru.

"Maksud lo pada mau ninggalin gue?" Mereka menggeleng sambil nyengir.

"Bu, biar saya yang urus." Ucap Bu Siska kepada Bu Lala.

Fadli dan Zael menggelengkan kepalanya, kenapa segala muncul sih Dylan, jadi kenapa masalah kan.

"B-bu tapi Janu di bawa ke rumah sakit du—"

"Iya kita juga mengerti Dylan." Ketus Bu Lala.

Dylan dkk menunduk menerima Omelan dari wali kelas plus kepala sekolah nya itu.

Sampai Dylan dkk di giring oleh Bu Siska hingga sampai sekolah, supaya tidak kabur. Jadi Dylan dkk menggunakan mobil pribadi Dylan, dan Bu Siska menggunakan mobilnya sendiri Mengikutinya dari belakang.

"Ah gimana sih kok bisa kalah?!" Kesal Iqbal.

"Tau anjir! Mana ketauan juga! Bisa mati kita!" Deo.

"Gimana ceritanya sih Dy?! Kok bisa kalah?!" Aurora juga kesal.

Dylan yang sedang menyetir dengan perasaan khawatir karena Janu meremas setir mobilnya,"diem bisa gak sih?!"

Seketika langsung hening, mendengar suara Dylan yang meninggi. Sepertinya lelaki manis itu marah.

"Kalo lo semua gak pada mau di hukum! Yaudah! Biar gue aja!"

Mereka diam, Dylan menambah kecepatan mobilnya hingga mereka tiba di sekolah.

Lelaki manis jalan lebih dulu memasuki gedung sekolah, meninggalkan teman-temannya.

"Lu sih!" Kesal Felly kepada tiga temannya yang banyak bacot itu.

"Yaudah sih, maap." Aurora.

"Minta maaf sama Dylan! Bukan ke gue! Kita kan juga mau-mau aja di ajak pergi! Berarti kita juga harus di hukum lah! Masa Dylan doang?! Gak setia kawan lu semua!" Felly berlari mengejar Dylan.

Iqbal menatap Deo dan Aurora,"lu berdua."

"Lo juga bangsat." Deo.

"Yaudah-yaudah! Ayok masuk dan terima hukumannya! Paling di suruh hormat doang." Aurora.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~


























"Hormat bendera sampai bel pulang berbunyi! Potong rumput liar yang ada di area sekolah! Dan satu lagi! Bereskan buku-buku yang baru sampai di perpustakaan!"

[BOYS LOVE] MY SOULMATE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang