Chapter 12

1.9K 232 4
                                    

- Happy Reading -

Sore itu Aran memutuskan untuk duduk saja di gazebo tepi pantai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sore itu Aran memutuskan untuk duduk saja di gazebo tepi pantai. Kepalanya terasa sakit dan pusing. Mungkin karena tubuhnya yang kurang sehat dan melakukan banyak aktivitas hari ini, dirinya jadi merasa sangat kelelahan.

Besok pagi ia dan keluarganya akan kembali ke Jakarta untuk melanjutkan rutinitas mereka, kembali pada kehidupan semula.

Mengingat bahwa besok ia akan kembali ke Jakarta, Aran jadi ingat tentang kasus yang sedang ia dan Oniel selidiki. Ini menyangkut Freya, putrinya. Bagaimanapun, Aran harus secepatnya menyelesaikan kasus ini demi membalaskan dendam seseorang.

Aran menengok ke arah belakang dan memeriksa permukaan lantai gazebo tersebut, setelah itu Aran berbaring dengan melipat tangan sebagai bantalnya.

"Gue harus ke hotel itu secepatnya, sebelum bajingan itu sadar dan ngilang lagi,"

Pandangannya yang kabur baru saja kembali fokus dan dapat menangkap sosok wanita muda yang sedang menyusur tepi pantai, tak begitu jauh dari tempat Aran berada.

Aran tersenyum tipis mengingat moment Chika dan Freya, putri kecil itu sangat tergila-gila dengan Miss Chika. Mungkin karena sosoknya yang membuat Freya nyaman. Atau, Freya merindukan sosok Mama? Dipikir-pikir, usia Chika dan mama kandung Freya tak terpaut jauh.

Aran terus memperhatikan langkah Chika yang entah menuju kemana. Ombak mendebur tepian dengan keras. Apa wanita itu melamun? Dress putih floralnya sudah basah tapi ia tetap saja seperti tak peduli.

Sekali lagi.

Naas. Chika menghilang bersamaan dengan kembalinya ombak ke arah lautan. Aran terduduk kaget. Ia menunggu kemunculan Chika, semoga wanita muda itu bisa berenang dan menunjukkan bahwa ia baik-baik saja. Aran menghitung mundur dari 5.

Hingga ombak kembali menyapu tepian, Aran tak dapat melihat keberadaan Chika lagi. Sontak Aran langsung berlari dan mencari Chika di titik terakhir Chika berdiri.

"Keluarga Nn. Yessica,"

Aran yang tengah melamun sebab mengingat kejadian beberapa jam yang lalu pun tersentak saat nama yang tak asing baginya disebut.

Aran berdiri dan menghampiri dokter wanita yang cukup muda itu.

"Bagaimana dok?"

"Berdasarkan hasil pemeriksaan, kami dapat memastikan nona Yessica baik-baik saja. Tidak ada keadaan yang terlalu mengkhawatirkan. Kami hanya perlu memasang alat bantu napas karena nona Yessica masih kesulitan bernapas. Selain itu, nona Yessica perlu istirahat yang cukup agar dapat kembali fit dan beraktivitas seperti semula," jelas dokter tersebut.

"Untuk malam ini saja?" tanya Aran.

"Jika besok ingin pulang, biar kami periksa kembali kondisinya. Apakah memungkinkan atau lebih baik perawatan lanjutan."

SUPER TEACHER (CHIKARA) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang