Chapter 21

1.7K 227 5
                                    

- Happy Reading -

Wanita cantik berusia 26tahun itu tampak merapikan lipatan dress yang ia pakai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Wanita cantik berusia 26tahun itu tampak merapikan lipatan dress yang ia pakai. Dress floral selutut itu membuatnya terlihat anggun dan tampak seperti gadis berusia 18tahun. Senyumnya merekah, mengingat ia akan menjumpai adik laki-lakinya. Tentu saja ia merindukannya. Selama Indah tak di rumah, ia hanya sesekali melakukan panggilan video karena Indah sangat membatasi interaksi terhadap orang lain. Termasuk keluarganya sendiri. Yah, meski Shani dan Gracio memaksa untuk berkunjung ke rumah Indah di Kanada setahun sekali, Indah tak bisa menolak.

Indah sengaja untuk datang ke rumah orang tuanya saat pagi, kabarnya hari ini Freya ada jadwal les. Jadi ia bisa berkunjung tanpa bertemu Freya.

"Gue seneng akhirnya bisa ketemu lo lagi kak,"

"Ayah pengen makan bareng satu meja sama anak-anak ayah,"

"Bunda udah siapin makanan kesukaan kalian di meja,"

"Indah mau bikin kue bareng bundaa,"

Kurang lebih itulah topik obrolan pertemuan pagi ini. Jam sudah menunjukkan pukul 11 siang. Indah tengah duduk bersama Aran di kursi taman belakang. Taman yang menjadi tempat mereka bermain dan berkebun. Serta kolam renang di sisi kanan yang Aran pakai untuk latihan saat menjadi atlet dan Indah yang berlagak seperti pelatih. Kini mereka sudah tak melakukan kegiatan itu lagi. Masanya telah habis, namun kenangannya masih dapat menjadi topik pembicaraan yang menarik.

"Gue bener-bener malu Ran. Makasih ya, ternyata selama ini lo berperan sebagai Daddy buat Freya,"

"Lo gak perlu ngerasa gitu kak. Lagipula Freya keponakan gue. But I wish i could be a good dad for her,"

"Gak nyangka jalan hidup gue kaya gini," suara Indah melemah.

"Lo udah jalan sejauh ini dan gue tau lo udah berusaha keras selama ini. Jadi, gue harap lo bisa berdamai kak,"

Indah mengangguk.

"Gue lega akhirnya laki-laki brengsek itu mati. Tinggal satu lagi, yang udah bikin lo dan Oniel celaka gini,"

"Ngomong - ngomong soal Oniel, dia lukanya lumayan parah. Lo gak mau jenguk dia?" tanya Aran. Aran tahu banyak tentang hubungan Indah dan sahabatnya itu.

"Apa dia masih mau ketemu gue? Dulu gue ninggalin dia dan pernah minta buat lupain gue,"

"Terus kalo nggak punya rasa sama lo, ngapain dia rela hampir kehilangan nyawa demi lo, bego," jawab Aran.

"Gue kakak lo ya, jangan bego bego,"

"Aran," Shani menatap tajam Aran sambil meletakkan jus semangka ke atas meja dekat mereka.

"Bun hehee, udah jam 11 ini Aran jemput Freya ya," Aran meringis mengakui kesalahannya.

"Lupa kamu tangan kamu begitu? Biar Gabriel aja yang jemput. Ayah udah bilang tadi,"

SUPER TEACHER (CHIKARA) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang