Chapter 37

1.9K 230 21
                                    

- Happy Reading -

Chika turun dari mobilnya dengan tergesa, ia sudah sangat lelah karena seharian ini penuh dengan jadwal dan urusan bakery yang bermacam-macam itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Chika turun dari mobilnya dengan tergesa, ia sudah sangat lelah karena seharian ini penuh dengan jadwal dan urusan bakery yang bermacam-macam itu.

Klek!

Kaki kiri Chika menapak lantai dengan tidak tepat membuat angklenya terkilir dan Chika terjatuh.

"Aduh, Tuhan, sakit banget! Hiks," wanita itu menangis sebab kakinya benar-benar sakit dan sulit untuk berjalan.

Chika mencoba untuk melangkah sedikit demi sedikit untuk mencapai sofa ruang tamunya.

Sedangkan malam telah menjelang, mobil Aran mulai memasuki garasi. Tak lama, laki-laki itu kemudian memasuki rumahnya.

Aran berhenti saat mendapati istrinya tertidur di sofa. Ia pun mendekatinya dan menyingkap beberapa helai rambut yang menutupi sebelah mata Chika.

"Chik,"

"Chika, bangun,"

"..."

"Sayang,"

"Eeuungh..." Chika menggeliat.

"Bangun, pindah ke kamar. Di sofa sakit nanti badannya," ujar Aran.

Chika pun mulai duduk dan merapikan rambutnya.

"Gak bisa jalan," bahunya merosot lemah saat merasakan nyeri di kakinya.

"Kenapa?"

"Aku keseleo tadi," jawab Chika.

"Astaga, coba liat," Aran pun berlutut untuk memeriksa kaki Chika.

"Ini harus diurut Chika,"

"Olesin salep nyeri otot aja, ini kan cuma nyeri aja," tukas Chika.

"Takutnya bengkak sayang," ucap Aran.

"Gak mau. Bantu aku naik ke atas yaa," pinta Chika.

"Kamu capek kalo harus ke atas. Ini pasti sembuhnya butuh beberapa hari,"

"Terus gimana?"

"Tidur di kamarku,"

"Enggak!" sergah Chika.

"Aku bakal tidur di luar, Chika," timpal Aran.

Chika masih memandangi kakinya.

"Kali ini nurut sama suami," ujar Aran.

Aran lalu menggendong Chika menuju kamarnya. Hingga ia didudukkan di ranjang Aran, Chika masih menunduk merasakan sakit pada kakinya.

"Sakit banget, hmm?" tanya Aran.

"Iya, kalo aku gak bisa jalan lagi gimana?"

"Bisa sayang. Aku panggil bibi tetangga yang jago urut itu ya,"

SUPER TEACHER (CHIKARA) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang