Chapter 29

1.5K 208 8
                                    

- Happy Reading -
🔞alert🔞

Beberapa minggu kemudian setelah Chika mengajukan pengunduran diri, tibalah hari ini hari perpisahan antara Chika dan teman-teman satu kantornya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Beberapa minggu kemudian setelah Chika mengajukan pengunduran diri, tibalah hari ini hari perpisahan antara Chika dan teman-teman satu kantornya. Acara tersebut dilaksanakan pada pagi hari saat belum ada siswa yang datang untuk les. Acara pelepasan biasa, pengucapan terima kasih dan pamit dari Chika kepada pimpinan dan para staff. Chika juga membawa banyak macam kue sebagai tanda perpisahan.

"Kita doain yang terbaik untuk Miss Chika ya. Yah, saya masih berharap Miss Chika bisa bergabung dengan kami setelah kelulusannya," ucap Mam Ocha.

Pimpinan begitu menyayangkan kepergian Chika.

"Terima kasih, Mam," Chika sedikit menunduk dan tertawa karir.

Setelah semua selesai, semua staff kembali pada pekerjaannya masing-masing termasuk Chika.

Meski hari ini terakhir dirinya mengajar, ia tak berubah sedikitpun. Yang pasti, Chika sedih karena harus melepaskan siswa yang selama ini ia ajar. Dan melepaskan meja kerjanya ini? Cukup berat.

Juga jadwal keberangkatan ke Aussie masih dua minggu lagi, Chika ingin menghabiskan waktu bersama orang - orang terdekatnya tanpa sibuk mengatur waktu karena bekerja. Itulah kenapa ia harus segera berhenti mengajar.

Aran, laki-laki itu kelihatannya sangat sibuk akhir-akhir ini. Mereka tak bertemu hampir satu minggu, terakhir saling kirim pesan kemarin. Aran bilang, ia sedang mengurus anak perusahaan yang akan launching dan ia handle sendiri tanpa campur tangan ayahnya.

Chika mendukungnya, itu kan yang Aran inginkan. Namun, kesibukan Aran membuat Chika menunda memberitahunya mengenai dirinya yang akan menempuh pendidikan di negeri orang. Chika rasa, fokus Aran pasti terganggu dengan dua hal tersebut. Tapi, kapan lagi? Waktu makin cepat berlalu saat kita tak peduli padanya.

Chika berniat mengunjungi Aran saat ia pulang kantor, agar lebih banyak waktu yang dapat ia habiskan bersama laki-laki itu.

***

"Gab, pastiin semua manager tiap divisi kumpulkan laporannya sore ini ya, saya ingin cek," ujar Aran pada Gabriel.

"Siap," Gabriel sedikit menundukkan kepalanya saat Gracio memasuki ruangan Aran. Ia berlalu dari sana.

"Hey, direktur muda ini sibuk sekali kelihatannya. Oniel juga mulai sibuk gantiin posisimu. Keren-keren anak ayah ini,"

Aran membenarkan dasinya, "yaa kayanya ini saatnya Aran bersyukur punya Ayah seperti Bapak Gracio Harlan."

"Selama ini kamu gak bersyukur?"

Aran hanya cengengesan merespon ayahnya, biasanya ada maksud lain saat kalimat pujian terlontar dari mulut ayah satu-satunya itu. Entahlah.

SUPER TEACHER (CHIKARA) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang