Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Chika menghidupkan pendingin ruangan di ruangan yang berukuran tidak terlalu besar itu. Udara terasa panas sejak hujan berhenti sekitar sepuluh menit lalu. Wanita itu menenggak minumannya di gelas transparan. Ia lalu menarik kursinya untuk duduk dan kembali mengetik laporan bakery bulan ini untuk ia sampaikan pada Aya.
Tiba-tiba ponselnya berdering, Pucho meneleponnya malam begini.
"Chika, ke rumah sakit mama kerja ya nak," ucap Pucho di seberang sana dengan suara lemahnya.
"Mama Lena pih? Kenapa emang siapa yang sakit?"
"Chika kesini dulu aja, hati-hati ya jangan buru-buru,"
Chika menaikkan sebelah alisnya heran. Tanpa pikir panjang, Chika segera bergegas untuk menuju rumah sakit seperti yang Pucho tunjukkan.
Chika berjalan cepat saat melihat Christy memeluk Pucho dan menangis.
"Dedek? Pih ini kenapa siapa yang sakit?"
Christy dan Pucho tak menjawab, Christy malah berbalik memeluk Chika dan menangis sejadi-jadinya. Pucho mengusap kepala kedua putrinya itu.
"KENAPA INI? SIAPA YANG SAKIT? PAPI JAWAB!?"
"Mami kamu terlibat kecelakaan beruntun Chika, sekarang masih ditangani nak di dalam," ujar Pucho.
Bagai ditimbuk batu yang sangat besar, Chika mendadak lemah dan melepaskan pelukan Christy. Chika terduduk di bangku pengunjung dengan tatapan kosongnya tak percaya. Isakannya mulai terdengar nyaring.
"Chika mau liat mami," ucap Chika.
Pucho membawa Chika ke dalam pelukannya dan menenangkan putri pertamanya yang terisak.
Sore tadi seharusnya Aya sudah sampai di rumah. Sayangnya, taxi yang Aya naiki justru terlibat kecelakaan beruntun. Mobil itu ditabrak dari samping tepat dimana Aya duduk. Oleh karena itu, Aya mengalami luka yang parah di tubuhnya. Aya langsung di larikan ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan secepatnya.
Dua jam berlalu Chika duduk menunggu dokter selesai menangani Aya ditemani Pucho dan juga Christy. Dokter yang tak lain adalah Lena baru saja keluar dari ruangan tertutup itu yang langsung diserbu oleh Chika dengan banyak pertanyaan.
Lena menepuk bahu Chika untuk memberi kekuatan.
"Pasien mengalami luka yang berat, bagian tubuh yang sebelah kanan yang paling terdampak. Untuk kondisinya saat ini, pasien masih koma dan kritis," ucap Lena.
Tangis Chika makin mengeras, kakinya terasa lemas. Chika kemudian masuk ke dalam ruangan itu ditemani oleh Pucho. Chika berjalan gontai melihat maminya yang terbaring dengan keadaan yang begitu mengenaskan.
***
Hari telah berganti seiring dengan berjalannya waktu, hingga seminggu sudah Aya berada di rumah sakit dan belum juga memberikan tanda-tanda sadarkan diri. Kondisinya lebih baik dan stabil.