Chapter 32

1.2K 161 9
                                    

- Happy Reading -

Beberapa bulan lagi, Chika akan melaksanakan wisudanya yang kedua kali dalam hidupnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Beberapa bulan lagi, Chika akan melaksanakan wisudanya yang kedua kali dalam hidupnya. Proses yang cukup panjang akhirnya dapat Chika lalui untuk menyelesaikan S2nya dengan tepat waktu. Kini Chika terlihat lebih dewasa, tutur katanya selalu menawan tiap kali ia berbicara di depan orang banyak. Apa lagi senyum ramahnya yang menjadi ciri khas seorang Yessica.

"Iyaa babe, ini aku udah siap mau jemput ke bandara. Lagian pesawatnya delay terus," ujar lelaki berkacamata hitam itu melalui sambungan telepon sembari memakai seatbeltnya.

"Yaudah, take care honey," balas si wanita di seberang sana.

Setelah sambungan terputus, Zean bergegas menjemput Chika di bandara. Ia mengemudi dengan santai karena jarak rumah dan bandara hanya bertaut sepuluh menit.

"Aah akhirnya!" seru Chika saat berdiri di hadapan Zean.

"Yuk cepet," Zean membantu Chika memasukkan koper besar Chika dan beberapa tas yang lain. Lumayan banyak, apa Chika buka jasa titip barang?

Sembari menunggu waktu wisudanya, Chika memutuskan untuk kembali ke Jakarta. Rasanya sudah rindu sekali dengan kota kelahirannya. Memang selama dua tahun ke belakang, Chika tidak sekalipun pulang ke Indonesia. Hanya mami dan papinya saja sesekali mengunjunginya di Perth. Setiap kali orangtuanya memintanya untuk liburan ke Indonesia, jawabannya satu, malas. Padahal, bisa jadi ada alasan lain.

"Chik, besok mami ke Medan. Mau liat bakery di sana. Kamu istirahat dulu lah ya di rumah, baru pulang juga," ucap Aya di sela-sela sarapan mereka.

"Okay mih,"

"Mami gak sabar deh liat kamu wisuda nanti, pasti keren banget kembaran mami,"

"Hahaha, yaa kayak wisuda S1 Chika lah mih,"

"Beda dong Chik. Yang kali ini jurusan yang mami suka," pungkas Aya.

"Iya deh nanti mami juga diwisuda,"

"Ngada ngada,"

"Oh iya mih, Chika ditawarin ngajar lagi di CGE sama Mam Ocha," ujar Chika mengingat pesan suara dari pimpinan lembaga pendidikan tersebut.

"Chik, kan kamu udah mau mulai urus bakery juga. Apa nggak kewalahan?"

Chika diam memikirkan situasi terburuk yang dapat terjadi.

"Mungkin Chika ambil beberapa kelas aja kali ya? Jadi gak full time di kantor,"

"Kalo itu mami setuju, gak terlalu berat buat kamu," ucap Aya.

Keesokan harinya, Chika mengantar Aya ke bandara lebih awal dari jadwal keberangkatan.

Setelah itu, Chika memutuskan untuk berbelanja di pusat perbelanjaan untuk memenuhi kebutuhan rumah. Chika sedikit mengomel saat ia membuka kulkas namun tak ada satupun yang dapat ia makan. Maminya benar-benar hidup di luar rumah.

SUPER TEACHER (CHIKARA) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang