Chapter 26

1.6K 227 7
                                    

- Happy Reading -

Aran dan Chika tengah duduk di sofa ruang keluarga rumah Aran

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aran dan Chika tengah duduk di sofa ruang keluarga rumah Aran. Setelah berbincang dengan Shani dan Gracio, kedua orang tua itu berpamitan untuk isitirahat lebih dulu karena Gracio akan ada penerbangan dini hari, tentunya ia akan pergi bersama Shani.

"Main game yuk," ajak Aran.

"Game?"

Aran mengangguk dan menarik Chika, ia membawa wanita itu ke ruangan khusus Aran bermain game dan billiard. Biasanya, ia bermain bersama Gracio dan Oniel, kadang Aldo dan teman yang lain. Namun karena kesibukan masing-masing, Aran jadi tak berminat kalau bermain sendiri.

Chika mengunjungi setiap sudut ruangan itu untuk melihat-lihat. Ia menemukan cermin, Chika pun inisiatif memotret dirinya melalui pantulan cermin.

Hal itu tak lepas dari pantauan Aran, ia kemudian mendekat dan memeluk Chika dari belakang.

"Wangi banget,"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Wangi banget,"

"Geli ih, sanaa,"

Aran mengecup pundak Chika dan berlalu dari sana. Chika mendadak menggigit bibirnya untuk menahan agar tak tersenyum. Perlakuan Aran tak pernah bisa ditebak.

Mereka duduk di rug bawah sofa dengan cushion dan salimut karena ruangan itu sangat dingin meski suhu pendingin ruangan dikecilkan.

Aran langsung menghidupkan smart TV dan Playstation miliknya di samping Chika memperhatikan hal yang tak ia mengerti. Dulu sekali, Chika pernah bermain bersama Papi. Tapi, sepertinya ia sudah lupa. Lagipula, Playstation tahun ke tahun makin berbeda.

"Kita mau main apa?" tanya Aran.

"Bola aja,"

"Emang bisa?"

"Ajarin," Chika menampilkan gummy smilenya.

"Okay,"

"Btw, jangan senyum - senyum kaya gitu. Jantung aku gak aman Chika," protes Aran sembari meletakkan tangannya di dada dan pura-pura tumbang. Chika hanya tertawa, memukul paha Aran dan menariknya agar laki-laki itu duduk kembali.

SUPER TEACHER (CHIKARA) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang