Chapter 38

1.7K 228 15
                                    

- Happy Reading -
🔞alert🔞

Semenjak Aran dan Chika berkomitmen untuk memulai semua dari awal, Chika juga meminta Aran untuk tidur bersama di kamarnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Semenjak Aran dan Chika berkomitmen untuk memulai semua dari awal, Chika juga meminta Aran untuk tidur bersama di kamarnya. Wanita itu juga mulai menunjukkan sifat manjanya pada Aran. 

Seperti malam lalu, Chika menunggu Aran yang izin pulang terlambat kerena harus menemani kliennya makan malam. 

Aran datang sekitar pukul 08.20 malam, mendapati istrinya meringkuk di atas sofa.

"Sayang?"

"Kok baru pulang?" 

"Maaf yaa, kolegaku yang ini agak ribet. Dia maunya aku yang temenin, padahal ada orang kepercayaan aku juga,"

"Mau peluk,"

"Aku bersih-bersih dulu ya,"

"Kamu tolak aku? Aku ngerasa gak berharga banget," ucap Chika memeluk lututnya.

"Sayang, aku udah beraktivitas dari pagi loh,

"Gak mau, maunya sekarang. Emang kamu abis main lumpur huh? Cepet,"

Aran menuruti kemauan Chika, ia memeluk wanita itu sebentar. Lalu Chika mengizinkan Aran untuk mandi. 

Kemudian siang ini, Chika sengaja ke kantor Aran untuk makan siang bersama. Sekalian berkunjung karena sudah sangat lama Chika tak ke sana. 

Chika menatap sinis ke arah Aran yang duduk di sofa, "sofa apaan ini? Ganti."

"Kenapa?"

"Aku mau sofa ini dibuang, atau diapain kek. Yang penting sofa di ruangan ini bukan yang ini," ketus Chika.

Aran memicingkan matanya, ia lalu tertawa. 

"Oh jadi keinget kejadiannya ya?"

Chika membuang muka, jujur saja itulah alasan mengapa ia bersikeras meminta sofa ini diganti, sofa tempat Fiony dan Aran bercumbu waktu itu. 

"Apa? Sofanya emang udah jelek," ucap Chika. 

"Masa sih? Sofa ini sebenernya udah ganti dari tahun lalu sayang, cuma warnanya aja sama,"

"Sengaja pilih warna yang sama?"

"Karena cocok aja sama ruangan ini,"

"Yaudah apa susahnya ganti lagi," ucap Chika lagi. 

Wajah jengkel Chika jadi sangat menggemaskan, wanita itu melipat tangannya di dada. Angkuh sekali bukan?

"Iya nanti kamu yang pilih sofanya ya," ucap Aran.

Chika mengangguk setuju. 

Aran melonggarkan dasinya karena mereka akan makan siang, Chika pun membantu Aran sekalian melepas dasi itu agar tak mengganggu. 

SUPER TEACHER (CHIKARA) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang