Bagian 27

17 5 0
                                    

Wajah Malik memerah, rahang tegasnya juga mengeras. Tangan pria itu ikut terkepal kuat sampai urat-uratnya terlihat. Ingin rasanya dia mengayunkan kepalan tangannya pada pria itu. Bila perlu menembakkan senjata apinya tatkala melihat pria itu memandang Zoya dengan tatapan yang baginya itu menjijikkan.

Pria tinggi besar itu pun bahkan kini bersiap akan menyentuh wajah Zoya. Gadis itu hanya bisa memundurkan tubuhnya ke dekat jendela dengan rasa takut yang tersirat di wajahnya. Pria yang dipercaya Ranvi untuk menjaga Zoya pun belum bisa berbuat apa-apa. Salah satu rekan pembajak itu berada di samping Malik dengan golok yang diarahkan ke lehernya.

"Bersiaplah untuk bersenang-senang, Gadis Manis," ucap Pria itu menyeringai sembari mengusap-usap kedua telapak tangannya.

Deru napas Malik memburu. Dia semakin geram, tatapannya pun semakin tajam saat tangan penuh tato itu mulai bergerak ke arah Zoya. Otaknya juga berpikir keras agar dia bisa segera menyingkirkan para pembajak itu. Perlahan tangan kiri Malik mencoba meraih senjata yang berada di dalam tasnya. Dia harus segera bertindak sebelum apa yang tidak ingin dilihatnya terjadi.

Di saat yang bersamaan, terdengar teriakan dari kursi penumpang arah belakang mereka. Sebuah teriakan dari seorang gadis yang terisak dan menjerit minta tolong. Gadis itu sedang dicemari oleh pembajak yang tadi membawa kepala penumpang. Semua orang yang berada di sana seakan tutup telinga. Tidak ada yang berani membantu gadis itu. Malik sejenak terpejam, dia tidak bisa membayangkan kalau gadis itu adalah Zoya.

"Kau dengar teriakan gadis itu?" tanya pria besar yang sedang mengarahkan golok ke leher Malik kepada rekannya. "Dia sudah mulai permainannya. Cepatlah! Sekarang giliranmu pada gadis ini. Jangan berlama-lama, aku juga ingin memakainya." Pria itu menunjuk Zoya sehingga Malik menatapnya nyalang.

"Oh ... lihat dia, Kawan!" kata pria besar itu sadar dengan tatapan Malik. "Sepertinya kekasih gadis ini sangat marah." Dia tertawa meremehkan.

"Berani menyentuhnya sedikit saja, maka kalian semua akan aku lenyapkan!" tegas Malik yang menyebabkan golok pembajak itu kini menyentuh kulit lehernya.

Pria tinggi besar yang akan menyentuh Zoya berhenti sejenak dan beralih memandang Malik. Dia ikut tergelak bersama rekannya. Tidak percaya dengan apa yang diucapkan Malik.

"Sebaiknya kau jangan berlagak berani seperti itu. Tinggal aku gerakan saja golokku ini yang berada di lehermu. Kau sendiri yang akan mati dan tidak bisa menyelamatkan kekasihmu," ujarnya kepada Malik yang kini sudah mendapatkan senjata di tangannya.

Pria tinggi besar itu mulai mendekat ke arah Zoya. Perlahan tangannya juga akan membelai pipi gadis itu yang pernah dilukai oleh Aditya. Malik sudah bersiap dengan senjatanya, dia semakin naik pitam melihat Zoya yang memeluk dirinya sendiri takut. Namun, kemudian gadis itu melihatnya sesaat. Memberi kode lewat matanya yang indah itu karena tahu Malik sudah memegang senjatanya.

Setengah jengkal lagi tangan pria tinggi besar itu akan berhasil menyentuh Zoya. Seketika itu raut wajah Zoya berubah. Gadis yang awalnya bergetar ketakutan berubah menyunggingkan senyumannya ke arah pria itu dan menatapnya dengan berani. Pria itu jadi terheran-heran, sampai kemudian dia meringis kesakitan saat satu tendangan keras berhasil mengenai dadanya. Sebuah tembakan juga Malik layangkan ke arah kepala pria besar yang goloknya kini sudah terjatuh dan sedikit menggores leher Malik.

Seluruh penumpang yang melihat kejadian itu menjerit ketakutan. Cipratan darah dari kepala pria besar itu mengenai Malik dan juga rekannya. Penumpang yang kursinya berada di samping kejadian itu terbelalak, saat pria besar jatuh di depannya dengan darah yang mengucur di kepala. Sebuah kesempatan, dengan cepat Malik merubah posisinya berada di depan Zoya dan menodongkan senjatanya kepada rekan pria-pria itu yang mendekat ke arah kursi mereka. Pria-pria tinggi besar itu melotot marah ke arah Malik dan Zoya dengan senjata yang mereka angkat tinggi-tinggi.

Minor MayorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang