Memories|NOMIN {END}

34

DIKIT BNGT LAGI ENDDDD 🫠🫠

-

Jeno mencintai Jaemin.

Faktanya begitu dan dia sadar sejak lama.

Sejak dia berlari keatap, sejak dia memutuskan menunggu dengan kotak beludrunya, sejak dia menangis untuk pertama kalinya saat tau Jaemin pergi.

Jeno pernah sekali memutuskan untuk mengakui perasaannya dan meninggalkan ambisinya demi Jaemin sebelum berakhir berhenti tepat ketika dia sadar bahwa ia ditinggal dengan menyedihkan.

Jeno bersumpah hari itu bahwa ia tidak akan melakukan itu lagi, bahkan jika Jaemin kembali. Dia memutuskan untuk tidak kalah pada Jaemin sekali lagi.

Tapi tepat hari pertama Jaemin berdiri didepannya di lobby kantornya hari pertama mereka bertemu setelah 7 tahun, Jeno bersumpah demi pemilik semesta bahwa detik itu dia tidak bisa bohong bahwa perasaannya masih sama.

Tapi, walau begitu, lalu apa?

Jaemin adalah siapa yang meninggalkannya setelah dia memutuskan untuk datang. Jaemin adalah siapa yang membuatnya kalah untuk pertama kali tepat setelah dia memutuskan untuk memperjuangkan perasaannya dan melepas semuanya. Jaemin adalah satu - satunya trauma yang Jeno punya.

Yang meninggalkannya tepat saat Jeno mengaku kalah atas perasaannya.

Dia menanam itu dalam dirinya diam - diam. Tentang betapa berbahaya mantan sahabatnya itu.

Jeno menanam waspadanya, sebelum kemudian jatuh lagi diam - diam.

Mungkin jahat ketika Jeno memutuskan untuk menghukum Jaemin kemudian. Lalu kenapa? Perasaan patahnya adalah miliknya. Dia berhak menghukum siapapun yang mengusiknya, bahkan jika itu Jaemin.

Sialnya, ketidak tahuannya adalah masalah besar.

Dia sadar bahwa semua yang ia tau selama ini, ternyata tidak ada apa - apanya. Jika itu disandingkan dengan rasa sakit yang ia beri pada Jaemin, dia tidak berhak atas apapun, bahkan atas perasaan sakit yang dia punya.

Sial.

Jeno kalah lagi. Kali ini lebih parah, lebih banyak, lebih dalam.

Kali ini, Jaemin berhasil menghukumnya banyak. Karena rasa sakit yang dia rasa, bukan main sakitnya.

Jeno mencintai Jaemin sebanyak itu. Dalam kisah ini, cintanya yang paling besar disana.

Lalu ketika tau orang yang menyakiti orang yang ia cintai adalah dia, lalu menurutmu, bagaimana Jeno harus menghukum dirinya sendiri?

-

"Jeno sudah tau." ucap Renjun kemudian.

Jaemin sudah sadar beberapa saat yang lalu. Dia masih berbaring diatas bangsal tempat ia dirawat.

Ia dengar banyak situasinya dari Renjun. Tentang Jehan, Jeno, dan kemudian janin yang katanya tumbuh dengan baik diperutnya.

Tatapan Jaemin pias kearah Jendela. Sudah sejak tadi begitu. Ia bahkan tidak tertarik untuk berbicara atau merespon ucapan Renjun sama sekali.

"Bahkan tentang malam yang pernah kau ceritakan 7 tahun yang lalu." tambah Renjun.

Pada point itu, Jaemin melempar tatap kearah Renjun, meninggalkan langit yang sejak tadi setia ia pandangi.

Renjung menghela nafas berat "Kau tidak bilang point itu Jaem. Kau tidak bilang kalau dia merekam malam itu."

Jaemin diam pada tatapannya pada Renjun. Sedikit banyak, sebenarnya Jaemin takut jika Jeno melihat itu.