12

4.3K 418 75
                                    

(nt: gais untuk jaga2, takut kalian salah paham, jdi yang maskdnya menyelesaikan dengan tubuh tuh dari usia 16 tuh bukan hs yah. Itu lebih ke ciuman dan cepika cepiki sampei make out.)

Pertama kali persahabatan mereka berubah jadi aneh adalah ketika mereka berusia 16 tahun. Dimana saat itu, Jaemin yang memang selalu menyampaikan kasih sayangnya dengan ciuman pada pipi, Jeno balas dengan ciuman pada bibir si manis.

Setelah itu, mereka mulai sering melakukan hal itu diam – diam. Saling mencuri kecupan satu sama lain.

Sesuatu yang sebenarnya tidak umum untuk dilakukan oleh sahabat, tentu saja.

Tapi sialnya, semakin bertambah usia mereka, intensitasnya semakin sering dan mereka semakin berani. Dari hanya kecupan dibibir, itu berubah menjadi lumatan kecil yang diakhiri dengan cuddle.

Dan mereka berusia 17 tahun saat mereka memutuskan untuk menjadi lebih berani. Orang tua Jeno tidak akan tahu karena mereka hidup terpisah setelah itu.

Jeno jadi berfikir, kalau seandainya saat itu ia tidak memulai apapun, apa mungkin semuanya tidak akan serumit sekarang? Maksud Jeno, hubungan mereka.

Karena Jeno tidak tau jika semua yang mereka lakukan akan membuat Jaemin berakhir berdiri didepannya sambil mengatakan perasaannya dengan lantang di usia mereka yang ke-18.

-7 tahun yang lalu-

"Jeno, aku menyukaimu." Ucap Jaemin.

Kala itu mereka sedang berada diatap gedung sekolah. Itu bukan tempat baru untuk mereka berdua. Tapi Jaemin jadi lebih sering menghabiskan waktunya disana belakangan, sendirian.

Sebelum itu, Jaemin menjadi lebih aneh. Dia banyak menghindar. Bukan hanya darinya, tapi juga dari Renjun juga Haechan. Jaemin seperti menutup diri sebelum berdiri disana dengan kalimat itu.

Dan Jeno?

Jeno diam ditempatnya berdiri. Mereka memang dekat. Terlampau dekat. Tapi untuk Jeno, cinta bukan sesuatu yang terlibat pada apa yang mereka lakukan selama ini.

Jika ada cinta di sana, maka cinta itu adalah cinta pada sahabat, pada seseorang yang Jeno anggap dekat, pada keluarga, cinta itu sama seperti bagaimana Jeno cinta pada bubunya.

Jadi Jeno menghela nafas berat. Dia tidak bodoh untuk menangkap 'suka' yang Jaemin maksud dalam kalimatnya saat itu.

"Jaemin, aku akan menganggap kalau aku tidak pernah mendengar kalimat ini." Ucap Jeno sebelum berbalik memunggungi Jaemin dan berniat meninggalkan tempat itu.

"kenapa?" tanya Jaemin.

Tapi alih - alih peduli, Jeno abai, itu tidak masuk akal dan dia tidak mau percakapan mereka menjadi Panjang lalu berakhir dengan bertengkar.

Sejujurnya, Jeno merasa sedikit emosi dengan pengakuan itu sekarang.

Dia punya kekasih, dan Jaemin tau itu.

Mereka sahabat, Jaemin juga tau itu.

Mengatakan kalimat itu sama dengan merusak persahabatan mereka.

"Kenapa?!" teriak Jaemin.

"Kenapa?!" teriakannya semakin besar.

"Kenapa?!" dan dia setengah menjerit.

Dan pada kalimat terakhir, Jeno menghentikan langkahnya sebelum berbalik kearah Jaemin. "kau gila." Ucapnya dengan nada tak pelan.

Jeno lihat, Jaemin berdiri disana dengan wajah memerah. Tapi Jeno tidak mengerti kala itu. Ini tentang alasan kenapa Jaemin tampak semarah itu.

Memories|NOMIN {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang