Azen dan Sera duduk bersama di bangku itu. Azen melihat ke arah kerumunan para cosplayer dan juga ada beberapa stand merchandise. Sedangkan Sera sibuk memainkan hpnya. Suasana canggung sebentar sampai akhirnya Sera membuka mulutnya.
"Zen, kamu di sekolah peringkat berapa seangkatan?" Tanya Sera.
"Kenapa kamu tiba-tiba bertanya itu?" Tanya azen.
"Udah jawab aja" balas Sera.
"Peringkat 5" jawab azen.
"Anak pintar ya kamu ini" ucap Sera.
"Kenapa?" Tanya azen.
"Kamu rajin belajar kah?" Tanya Sera balik.
"Enggak juga, aku belajar kalau ada jadwal bimbel aja" jawab azen.
"Kamu pernah main game gak? Kayak game online gitu?" Tanya Sera.
"Main" jawab azen.
"Game apa?" Tanya Sera.
"Ml, pubg, valo, tetris, genshin juga main banyak game yang aku mainin" jawab azen.
"Wah banyak juga" ucap Sera.
"Kamu main game juga?" Tanya azen.
"Main lah, aku main genshin sama ml, by the way peringkat mu di ml apa?" Tanya Sera.
"Mitik imo" jawab azen langsung membuat Sera tercengang.
'gilak tinggi banget!!! Sesering apa ni bocah main?! Padahal keliatan kayak bocah bener yang kagak main game'- batin Sera.
"Sering main ya kamu" ucap Sera.
"Sering" balas azen.
Saat Sera dan azen sedang asik ngobrol tiba-tiba ada seorang gadis yang juga seorang cosplayer datang menghampiri azen dan Sera.
"Zenkha..kamu zenkha kan?" Tanya gadis itu tiba-tiba. Azen melihat ke arah gadis itu.
"Luna" ucap azen.
"Sudah lama kita gak ketemu, gimana kabarmu? Kamu kok pakai masker sih? Kamu sedang sakit kah?" Tanya gadis yang bernama Luna. Luna, gadis itu melihat ke arah Sera.
"Baik" jawab azen pendek.
"Dia siapa?" Tanya Luna melihat ke arah Sera.
"Teman ku" jawab azen pendek.
"Ohh temanmu, hai aku Luna temannya zenkha, kami sudah kenal sejak kecil" ucap Luna pada Sera.
"Hallo, aku Sera" balas Sera.
"Zenkha, kamu di sini pasti mau lihat kak zera ya? Tadi aku ketemu kak zera, dia ada-" belum selesai Luna bicara azen tiba-tiba memotongnya.
"Kami udah ketemu" ucap azen.
"O-ohh..eh, aku buka stand tau, kamu mau mampir gak? Aku ada sesuatu buat mu" ucap Luna.
"Enggak dulu, makasih" ucap azen.
'ini perasaanku doang apa bukan ya? Azen kek judes amat Ama Luna ini, dari tadi Luna ngomong jawabannya kayak gak ngenakin gitu di denger'- batin Sera.
"Zenkha, kamu gak apa-apa kan?? Kamu sakit kah? Mau aku panggil petugas medis?" Tanya Luna.
"Enggak" jawab azen.
"Kamu kenapa pake masker?" Tanya Luna.
"Itu bukan urusanmu" jawab azen.
"Ih masa sama temen sendiri gitu sih, padahal kamu cakep tau gak make masker" ucap Luna.
'dih apa maksudnya ngomong gitu'- batin Sera.
Sera dari tadi hanya memperhatikan azen dan Luna yang berbicara. Saat Sera fokus melihat ke arah lain, mata Sera terkunci pada satu stand makanan yang terlihat sangat menarik dari posternya. Stand itu menjual seperti mochi dan juga dessert box yang terlihat enak.
"Pengen deh" gumam Sera namun masih bisa di dengar oleh azen.
Azen langsung melihat ke arah Sera yang masih fokus melihat ke stand makanan itu. Azen melihat ke arah mata Sera melihat. Azen yang mengerti langsung menawari Sera.
"Kamu mau?" Tanya azen pada Sera.
"Hah?" Ucap Sera yang kebingungan sambil melihat ke arah azen.
"Aku beliin kalo mau" ucap azen.
"Heh! Gak usah! apaan sih" ucap Sera.
"Ga pa pa" ucap azen.
"Zenkha kamu dengerin aku gak sih?? Ihh" ucap Luna dengan kesalnya karena merasa di abaikan oleh azen.
"Aku ada urusan" ucap azen lalu mengajak Sera ke stand yang menarik perhatian Sera.
"Itu temenmu masa kamu tinggalin gitu" ucap Sera.
"Biarin aja, aku gak suka sama dia" ucap azen.
"Why?" Tanya Sera.
"Kamu mau yang mana?" Tanya azen balik sambil melihat ke arah mochi-mochi dan beberapa dessert box.
"Serius ini?" Tanya Sera.
"Iya, pilih aja" jawab azen.
Sera kemudian memilih apa yang dia mau. Azen benar-benar membayarnya.
"Thanks yah" ucap Sera sambil memakan mochi yang di belikan azen.
"Iya, gimana rasanya?" Tanya azen.
"Enak banget cobain deh" ucap Sera sambil menyodorkan mochinya.
"Eh..enggak, kamu makan aja" ucap azen.
"Ya udah kalau gak mau" ucap Sera lalu langsung melahap habis mochinya. Tak lama terdengar pengumuman bahwa pameran seni lukis akan segera di mulai.
Sera dengan segera memakan habis jajannya dan pergi ke ruang pameran bersama azen. Di dalam sudah ramai pengunjung, azen dengan cepat menggandeng tangan Sera agar tidak terpisah.
Azen dan Sera berjalan sesuai jalur jalan pengunjung. Di sisi lain ada banyak sekali karya seni lukis yang di pajang.
"Wah bagus banget, ini beneran di lukis pake tangankah?" Gumam Sera sambil memperhatikan salah satu lukisan.
Sera mengeluarkan ponselnya dan memotret beberapa karya seni lukisnya. Tidak hanya memotret saja, Sera juga merekam.
"Azen, liat sini Weh" ucap Sera sambil bergaya di depan kamera hpnya lalu Selfi bersama azen.
"Lagi-lagi" ucap Sera. Azen hanya menuruti apa yang Sera mau.
"Azen, tolong foto in aku di sana" ucap Sera menyerahkan hpnya pada azen lalu berjalan mendekati salah satu lukisan.
Azen menerima hp Sera dan mulai memotret Sera. Selesai berfoto mereka kemudian melanjutkan jalannya. Saat azen sedang terpaku pada suatu karya seni lukis yang di pajang Sera diam-diam memotretnya.
'ngapain gue fotoin dia ya? Dia kan gak minta..rasanya kok kayak orang lagi pacaran ya..hmm..Halah cuma perasaan gue aja ah'- batin Sera.
![](https://img.wattpad.com/cover/346176260-288-k371810.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Angry Girl (End)
RomanceSeranaya Elizha, yang biasa di panggil sera. Tiada hari tanpa berkata kasar dan kemarahan, itulah motto hidup sera. Hanya menceritakan sedikit kisah hidup sera. Penasaran seperti apa? Ayo baca ceritanya. "Hidup gue genrenya bukan romance bukan comed...