Sera lanjut berjalan berkeliling sekolah. Sera berniat pergi ke belakang gedung anak kelas 1 karena biasanya di sana sepi. Saat sera sampai di belakang gedung sera melihat vexo, salah satu siswa paling bermasalah ini sedang bersama seorang siswi.
"Ngapain si bangsat vexo tuh?" Gumam sera bertanya-tanya sendiri. Sera mengintip dan mencoba menguping.
"Lo mau gak jadi pacar gue?" Tanya vexo pada siswi itu.
"Enggak" jawab siswi itu.
"Kenapa?? Lo ga tau gue, ya?" Tanya vexo.
"Kamu siswa paling bermasalah itu kan" ucap siswi itu. Sera yang mendengarnya langsung tertawa pelan.
"Yah, gak salah juga, tapi dengan tampang gue yang cakep gini masa lo gak mau?" Tanya vexo dengan gaya yang super percaya diri.
"Idih gaya banget, kuda satu itu" gumam sera.
"Gaya banget! Ganteng mananya orang kayak kuda gitu" ucap siswi itu. Sera terus tertawa pelan hampir tidak bisa menahannya.
"Lagian jaman sekarang yang di cari para cewek juga bukan cuman modal tampang, jadi ga usah ke pede an kalau punya tampang cakep" ucap siswi itu. Vexo terdiam heran mendengar ucapan siswi itu.
"Jaman sejarang cewek nyarinya yang berduit sama ber attitude. Ganteng doang minus attitude ga bakal bikin cewek tertarik. Intinya gue cuma mau bilang perbaiki dulu sikap baru lu cari cewe" ucap siswi itu kemudian pergi, meninggalkan vexo sendiri.
Sera yang melihat siswi itu sudah pergi langsung berjalan, menghampiri vexo. Sera menertawakan vexo yang di tolak mentah-mentah oleh siswi itu. Selain di tolak vexo juga dapat ceramah.
"Kasian deh di tolak" ucap sera sambil tertawa terbahak-bahak.
"Lu mending diem" ucap vexo dingin.
"Makanya jadi orang tuh jangan pede gila, malu kan lu akhirnya" ucap sera masih terus tertawa terbahak-bahak.
Vexo yang kesal melihat ejekan sera langsung berjalan mendekati sera, berniat menyumpal mulut sera dengan batu. Mereka mulai bertengkar, sera yang memukul-mukul vexo, lalu vexo membalas sera dengan manarik dan mengacak-acak rambut sera. Mereka saling tarik, dorong, memukul satu sama lain. Setelah beberapa jam bertengkar, akhirnya energi mereka habis.
Sera dan vexo yang sudah lelah lalu berhenti sejenak dari pertengkaran mereka. Terlihat rambut dan seragam sera yang sudah acak-acakan. Tak kalah dari sera, banyak bekas cakaran di pipi vexo dan juga seragam vexo yang acak-acakan.
Sera menatap tajam vexo sambil terus mengatur nafasnya. Begitu juga dengan vexo.
"Hah! Lu tunggu gue post video lu di tolak itu cewek ya!! Ini akibatnya lu main-main sama gue!" Ucap sera sambil mengotak-atik aplikasi di hpnya.
"Lu ngerekam?!" Tanya vexo dengan kasar. Sera hanya membalas vexo dengan menjulurkan lidahnya.
Vexo langsung dengan cepat mendekati sera dan berniat merebut hp sera. Namun sera yang cepat tanggap langsung menyembunyikan hpnya. Pertarungan round 2 di mulai. Vexo terus mencoba merebut hp sera sedangkan sera terus berusaha menghindari vexo.
Akhirnya hp sera dapat di rebut oleh vexo. Reflek vexo setelah mendapatkan hp sera, vexo langsung membanting hp sera sampai membelah diri. layar depan hp sera dengan badan hpnya terpisah. Sera yang melihatnya langsung berteriak keras.
"YHAAA!!! BANGSATTT" teriakan sera melengking di telinga vexo. Dengan tampang tanpa dosa vexo langsung berlari kabur.
"ANAK SETANN!!!! GUE TUNGGU LO DI LUAR SEKOLAH NANTI YA ANJING!!!!" teriak sera.
Sera mengambil hpnya yang sudah tidak menyala itu laku berjalan kembali ke kelasnya. Sera terlihat sangat seram sekarang, dari ekspresi wajah sera saja sudah jelas mengatakan kalau sera di ganggu, hilang nyawamu. Sera masuk ke kelasnya lalu duduk di kursinya dengan brutal, menimbulkan suara yang keras.
Semua mata langsung tertuju pada sera namun itu hanya sebentar. Rea yang duduk di bangku depan sera perlahan memutar tubuhnya menghadap ke belakang. Mio yang tadinya fokus bermain game di hp jadi mengalihkan perhatiannya kepada sera.
"Manusia mana lagi yang membuatmu marah kawan??" Tanya rea yang sudah paham saat sera terlihat seperti bom waktu yang bisa meledak kapan saja.
Mio membenarkan kacamatanya lalu melihat ke arah sera. Mio bertanya,"kenapa lagi?" Pada sera.
"Kalian ada yang tau gak rumahnya vexo di mana?" Tanya sera dengan senyum psikopat. Mio yang melihatnya langsung membenarkan kacamatanya lagi.
"Enggak tau" jawab mio lalu dengan cepat fokus pada gamenya lagi. Melihat sera yang seperti itu membuat mio takut.
"Rumahnya vexo?? Gue tau sih, kenapa emangnya? Dan juga..senyum..senyummu benar-benar menakutkan jadi hentikan" ucap rea tergagap-gagap pada sera. Rea juga takut melihat sera yang sepertinya sudah gila.
"Aku berencana untuk menerornya lalu membunuhnya" ucap sera sambil tersenyum psikopat. Rea yang melihatnya langsung perlahan membalikkan badannya menghadap ke depan.
"Lo habis berantem ama itu anak?" Tanya mio yang masih fokus pada game di hpnya.
"Wahhh..si bangsat itu masih berani lewat sini" ucap sera lalu dengan cepat melesat ke pintu kelas.
"WOI BANGSAT!! SINI LO ANJING!!" teriakan sera menggema di seluruh lorong kelas. Vexo yang mendengarnya langsung berlari, sera segera mengejarnya. Mio menatap mereka dengan wajah yang sudah terbiasa melihat sera jadi gila.
"Eh eh eh" panggil rea sambil mengetuk-ngetuk meja mio, membuat mio langsung mengalihkan pandangannya ke arah rea.
"Vexo kok berani banget ya gangguin singa betina itu, udah gak mau hidup lagi kayaknya" ucap rea.
"Sangat seru melihat rubah licik pembuat masalah melawan singa betina yang galaknya minta ampun" ucap mio.
"Kannn, menurutmu siapa yang menang?" Tanya rea.
"Aku pasang buat sera, lagi pula sera kan cewek singa yang kuat dan galak, pasti menang melawan vexo" ucap rea.
"Kalau gitu aku vexo" ucap mio.
"Callll" ucap rea.
KAMU SEDANG MEMBACA
Angry Girl (End)
RomansSeranaya Elizha, yang biasa di panggil sera. Tiada hari tanpa berkata kasar dan kemarahan, itulah motto hidup sera. Hanya menceritakan sedikit kisah hidup sera. Penasaran seperti apa? Ayo baca ceritanya. "Hidup gue genrenya bukan romance bukan comed...