support

8 0 0
                                    

"anjinglah! Babi!! Bangsat!! Asu!!" Umpat Sera sambil berjalan menuju rooftop sekolah.

Sesampainya di atas rooftop Sera melihat kaleng bekas minum. Sera langsung menendang kaleng tersebut hingga melayang jauh. Sera kemudian berjalan mencari tempat duduk. Sera duduk di sebuah bangku yang ada di rooftop.

"PEN BOLOS GUA TAIII!!" Teriak Sera.

"Berisik bangsat!" Ucap vexo membuat Sera terkejut.

Ternyata vexo juga berada di rooftop. Sera tidak melihatnya karena vexo ternyata berbaring atas tumpukan benda dan tertutup oleh benda-benda tersebut. Vexo keluar dari tumpukan benda-benda itu lalu berjalan menghampiri Sera.

"Lu jan berisik Cok, ganggu gue tidur aja" ucap vexo sambil mengacak-acak rambutnya. Sera hanya menatap vexo dengan tatapan sinis. Sera kemudian memilih untuk mengabaikan keberadaan vexo.

Vexo menatap Sera jengkel karena merasa dirinya di abaikan seperti itu. Vexo berniat untuk menjahili Sera namun setelah vexo memperhatikan wajah Sera. Vexo merasa bingung melihat pipi Sera yang memerah seperti habis di tampar.

"Pipi Lo kenapa?" Tanya vexo.

"Bukan urusan lo" ucap Sera dengan nada judes.

"Si anjing, gue cuman nanya, judes amat" ucap vexo.

"Lo mending pergi deh sebelum gue banting Lo" ucap Sera.

"Coba aja kalo Lo bisa" ucap vexo menantang.

Sera langsung berdiri dan siap untuk menghajar vexo. Tapi tiba-tiba ponsel Sera berbunyi. Seseorang menelpon Sera, saat Sera mengeluarkan hpnya dari sakunya obat yang Sera bawa ikut keluar dan terjatuh. Sera pergi menjauh dari vexo untuk mengangkat telponnya.

Vexo melihat obat yang jatuh dari saku Sera langsung mengambilnya. Vexo berniat untuk menanyakan tentang obat itu pada Sera. Tak lama Sera selesai mengangkat telponnya. Vexo segera menghampiri Sera dan menanyakan tentang obat itu.

"Ini obat apaan??" Tanya vexo sambil menunjukkan obatnya Sera. Sera yang melihatnya dengan cepat merebut kembali obatnya.

"Gak usah ikut campur" ucap Sera dengan nada dinginnya.

"Lo nge pil ya? Gila, Lo narkoba Cok" ucap vexo.

"Narkoba matamu! Ini obat tidur gue!" Ucap Sera dengan kesalnya.

"Obat tidur? Lo makek obat tidur? Buat apaan Cok?" Tanya vexo.

"Si goblok, Lo kira gue make obat tidur buat apaan selain bukan buat bantuin gue tidur hah!!!" Ucap Sera dengan amarahnya.

"Emang segitu gak bisa tidurnya ya lo sampe-sampe harus pake obat tidur segala" ucap vexo sambil tersenyum meremehkan.

"Alay banget" ucap vexo. Vexo tidak mengira bahwa Sera benar-benar termasuk dalam bagian orang sulit tidur. Vexo menganggap ini hanya bercandaannya Sera saja.

Sera tiba-tiba tersenyum mendengar ucapan vexo. Hal itu membuat vexo kebingungan. Sera yang biasanya pasti akan marah dan mulai melayangkan pukulan kalau vexo mengejeknya. Namun kali ini berbeda, Sera malah tersenyum.

Vexo tau bahwa senyuman Sera bukanlah senyuman yang tulus. Senyuman Sera terlihat sangat menyedihkan. Senyuman Sera terlihat sangat kosong dan bermakna sangat sedih.

"Alay ya, mengkonsumsi obat yang mana ini satu-satunya cara supaya gue bener-bener bisa tidur nyenyak" ucap Sera sambil menatap obatnya.

"Gue juga mikir gitu, alay, tapi siapa juga yang peduli asal gue bisa tidur dengan nyenyak gue gak masalah di katain alay" ucap Sera.

"Tunggu...Lo gak bercanda? Lo serius?? Lo beneran minum obat tidur??!!" Tanya vexo dengan ekspresi sangat terkejut.

"Si anjing, emang muka gue keliatan kayak lagi bercanda hah!!" Ucap Sera dengan kesalnya.

"Gila ya lo! Lo kira obat tidur baik buat kesehatan lo! Gak bego! Itu malah bikin Lo kecanduan dan itu malah ngerusak tubuh lo!" Ucap vexo.

"Udahlah, ini bukan urusan lo jadi Lo diem aja!" Ucap Sera dengan kesalnya.

Vexo dengan cepat merebut kembali obatnya Sera. Setelah itu membuangnya ke bawah dan menginjak-injak sampai hancur lebur.

"WOE ANJING!! APA-APAAN LO?!!" teriak Sera yang marah sambil menarik kerah baju vexo.

Vexo hanya menatap datar ke arah Sera. Hal itu membuat Sera semakin marah lalu memukul wajah vexo sampai vexo tersungkur ke belakang.

"Gue beli obatnya mahal anjing!!! Enak banget kaki Lo ngancurinnya" ucap Sera dengan amarahnya.

Nafas Sera tidak beraturan, tangan Sera gemetar. Amarahnya sangat membara, Sera tidak bisa berfikir jernih saat ini. Sera hanya memiliki hasrat untuk menghancurkan semuanya. Sedangkan vexo hanya diam saja ketika di pukul oleh Sera.

"Gue ga tau, apa yang udah Lo alami sampe-sampe Lo bergantung sama obat" ucap vexo.

"Tapi gue gak akan biarin Lo ngerusak diri lo sendiri" ucap vexo.

"Gak usah sok peduli!" Ucap Sera sinis lalu pergi meninggalkan vexo.

Angry Girl (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang