"woe sera gorila" panggil vexo memanggil sera.
"Apa bangsat?!" Tanya sera.
"Billiard gas!" Ajak vexo.
"Lo yang bayar!" Ucap sera.
Mereka kemudian pergi ke sebuah tempat billiard. Di sana sangat ramai, banyak sekali orang berkelas.
"Woe mio! Liat ada cogan cok! Gue mau godain!" Ucap rea hendak berjalan menuju orang yang rea tunjuk. Mio langsung menarik rea dan berjalan mengikuti vexo.
Ya! Yang pergi ke tempat billiard tidak hanya sera dan vexo tapi rea, mio, zero juga tentu ikut. Mereka akhirnya sampai di meja mereka. Sera meletakkan tasnya lalu menggulung lengan seragamnya sampai siku.
"Dua lawan dua aja biar seru, gue lawan vexo" ucap sera.
"Gue sama mio" ucap zero.
"Lah, berarti gue sama azen dong?" Tanya rea.
Azen juga ikut karena kebetulan waktu vexo mengajak sera, sera sedang bersama azen. Jadi azen juga memutuskan untuk ikut bersama sera.
"Kita maju duluan, sat" ucap sera pada vexo.
"Gas! Yang kalah beliin minum!" Ucap vexo.
"Oke" balas sera.
Permainan di mulai dari sera melawan azen. Sera yang memegang kendali di awal sampai bola milik sera tersisa. Karena sera tidak memasukkan bola, sekarang giliran vexo yang main. Sera beristirahat duduk di kursi. Azen datang dan memberikan sebotol air kepada sera.
"Mau minum?" Tanya azen sambil menyodorkan botol minumnya.
"Boleh, makasih" ucap sera mengambil botol itu. Lalu sera meminum air dalam botol itu.
"Aku gak nyangka kamu mau ikut" ucap sera.
"Mumpung lagi free" ucap azen.
"Aku pikir kamu bakalan pergi, soalnya ada vexo, kan vexo yang ngancurin stand bazar kelas mu, aku pikir kamu gak mungkin bisa dekat-dekat sama vexo" ucap sera.
"Kamu benar, tapi dia udah mau bertanggung jawab dan ganti rugi jadi masalahnya udah beres, jadi gak ada alasan buat aku merasa kesal dengannya" ucap azen.
"Baik banget, kalo itu aku mungkin udah ku buat masuk rumah sakit lagi tuh anak" ucap sera.
"Woe! Sera gorila giliran lo nih" ucap vexo.
"Sabar bangsat!" Ucap sera kesal sambil bangkit berjalan mendekati vexo.
Sera mulai bermain lagi, memasukkan bolanya tanpa memberikan vexo kesempatan. Vexo kalah dan akhirnya vexo yang beli minuman di pantai bawah. Tiba-tiba rea datang mendekati azen lalu duduk di samping azen.
"Heh! Zen! Gue mau ngomong nih" ucap rea.
"Apa?" Tanya azen.
"Lo suka kan sama sera?" Tanya rea. Azen hanya diam saja menatap rea.
"Gak usah malu jujur aja" ucap rea.
"Hubunganku sama sera enggak seperti yang kamu pikirin" ucap azen.
"Kami hanya berteman enggak lebih" ucap azen.
"Hmm" balas rea.
"Gue udah nih ama vexo, giliran siapa?" Tanya sera.
"Gue! Gue sama azen!" Ucap rea sangat bersemangat.
"Kalo lo kalah...lo harus bicara jujur soal perasaan lo ke sera!" Bisik rea pada azen. Lalu rea beranjak dan berjalan mendekati sera.
"Nih tongkatnya, pake tongkat gue aja di jamin menang ntar" ucap sera menyerahkan tongkatnya pada rea.
"Dia gak percaya" gumam azen lalu beranjak dan berjalan mendekati rea.
Rea dan azen mulai bermain. Permainan di pegang oleh azen, dengan cepat azen memasukkan bolanya satu persatu dengan sangat mudah. Akhirnya giliran rea yang memasukkan bolanya.
Saat rea dan azen sedang bermain, sera duduk bersantai di samping mio yang bermain game di ponselnya. Sera mengganggu mio bermain game membuat mio sangat kesal dan akhirnya menyerahkan ponselnya pada sera. Membiarkan sera bermain game di ponselnya.
Mio kemudian memperhatikan permainan rea. Mio terkejut melihat bola rea sudah masuk sangat banyak, padahal menurut mio, rea tidak jago billiard. Pasti ada yang salah kali ini. Benar saja saat mio sedang mengawasi rea, ternyata rea berbuat curang.
Tanpa sepengetahuan azen, rea memasukkan bolanya dengan tangannya. Mio langsung memberhentikan permainan.
"Stop! Ulang!" Ucap mio.
"Lah kenapa?" Tanya rea kebingungan, azen juga kebingungan.
"Gak usah sok bingung lo! Lo main curang, lo kira gue ga tau" ucap mio lalu menata ulang bolanya. Membuat rea sangat kesal.
"Curang?" Tanya azen.
"Iya, ni anak udah curang masukin bola pake tangan tanpa sepengetahuan lo, pantes bolanya tinggal dikit banget padahal ni anak goblok main ginian" ucap mio langsung di sodok rea menggunakan cue (stik billiard).
Sera melihat rea lalu menggelengkan kepalanya capek dengan kelakuan rea. Setelah itu sera melanjutkan main gamenya di hp mio. Sedangkan mio mengawasi rea. Permainan di menangkan oleh azen, itu sudah pasti.
"Oke sekarang gilirannya mio kan, gue bakal ngawasin mio kayak dia ngawasin gue!" Ucap rea.
"Serah" ucap mio pendek.
_________
"Njirlah udah jam segini, gue pulang duluan!" Ucap sera.
"Lah, ngapain? Lo kan gada jam kerja hari ini" ucap rea.
"Kalo di cafe emang gak ada tapi di tempat lain ada" ucap sera.
"Ya udah gue juga ikut pulang" ucap rea tentu saja di ikuti mio.
Mereka kemudian akhirnya untuk pulang semua. Mereka berkumpul di parkiran untuk mengambil kendaraan masing-masing.
"Sera!" Panggilan azen membuat sera berbalik.
"Kenapa?" Tanya sera.
"Pulang bareng aku aja biar cepet" ucap azen.
"Pulang bareng gue aja! Motor gue lebih kenceng dari punya dia" ucap vexo tiba-tiba.
"Apaan sih kalian! Sera tuh pulang bareng kami naik mobilnya mio, iyakan ser" ucap rea.
"Hah? Enggak sih orang gue naik motor gue sendiri" ucap sera sambil memakai helmnya lalu menaiki motornya dan langsung pergi.
"Weh sera anjing!" Umpat rea.

KAMU SEDANG MEMBACA
Angry Girl (End)
RomanceSeranaya Elizha, yang biasa di panggil sera. Tiada hari tanpa berkata kasar dan kemarahan, itulah motto hidup sera. Hanya menceritakan sedikit kisah hidup sera. Penasaran seperti apa? Ayo baca ceritanya. "Hidup gue genrenya bukan romance bukan comed...